Disangka Baik, Terlalu Banyak Mengonsumsi Protein Justru Berbahaya Bagi Kesehatan Ginjal, Tetap Awasi Jumlah Asupan Harian

By Syifa Amalia, Senin, 6 Juni 2022 | 17:08 WIB
Efek yang akan terjadi jika mengonsumsi protein secara berlebihan. (Nakita.id/Adel)

Nakita.idProtein merupakan salah satu nutrisi yang dibutuhkan tubuh untuk menunjang fungsi-fungsinya.

Kebutuhan protein bervariasi pada setiap orang bergantung pada usia, berat badan, jenis kelamin, tingkat aktivitas, dan status kesehatan tertentu.

Namun pada beberapa orang membutuhkan asupan protein lebih tinggi misalnya pada ibu hamil dan menyusui.

Aturan umum harian orang dewasa harus mengonsumsi rata-rata minimun 0,8 gram per kilogram berat badan.

Namun masih dalam batas aman bagi orang dewasa sehat untuk mengonsumsi hingga 1,7 hingga 2,0 gram per kilogram berat badan.

Kendati demikian kebanyakan orang tidak sadar telah mengonsumsi jumlah yang lebih dari itu.

Mungkin Moms berpikir akan tidak apa-apa bila protein yang masuk ke dalam tubuh.

Hanya karena protein adalah nutrisi yang bagus maka hal tersebut dapat berdampak baik pula bila dikonsumsi berlebihan.

Benarkah demikian?

Baca Juga: Kerang Dikenal Kaya Protein dan Asam Lemak Omega 3, Tapi Orang dengan Kondisi Ini Tidak Disarankan Mengonsumsinya

Melansir dari The Beet, berikut penjelasan mengapa mengonsumsi protein terlalu banyak tidak berdampak bagus.

Menurut National Kidney Foundation, penting untuk mengonsumsi protein dalam jumlah yang tepat untuk mengontrol akumulasi produk limbah dalam darah.

Karena jika terlalu banyak protein dapat ini akan membebani ginjal dan menyebabkan gagal ginjal, menurut penelitian.

Tentu saja jika tidak cukup mendapatkan protein ini juga menyebabkan masalah.

Sehinga pastikan untuk mengonsumsi makanan dalam jumlah yang tepat ya Moms.

Protein ada di sebagian besar makanan dan mudah untuk mendapatkan banyak protein dari pola makan nabati.

Secara teratur makan protein dalam jumlah tinggi dikaitkan dengan segudang hasil kesehatan yang merugikan.

Misalnya, Emily Clairmont, MS, RD, dari University of Vermont, mengatakan, mengkonsumsi terlalu banyak protein dapat menyebabkan mikrobioma usus yang tidak seimbang serta dehidrasi.

Karena tubuh kita membutuhkan lebih banyak air untuk membuang kelebihan nitrogen daripada menggunakannya untuk fungsi tubuh penting lainnya.

Baca Juga: Dikira Harus Makan Daging Setiap Saat, Padahal Asupan Protein Juga Dapat Terpenuhi Dengan Konsumsi Buah-buahan Berikut Ini Lo, Ada Yang Harus Dimakan Langsung Sama Kulitnya

Asupan protein yang berlebihan mungkin memiliki konsekuensi kesehatan yang lebih parah, seperti masalah ginjal.

Clairmont mengatakan, terlalu banyak protein dapat membahayakan ginjal, terutama pada individu dengan penyakit ginjal yang sudah ada sebelumnya.

Kondisi ini akan mempengaruhi ginjal, seperti penyakit ginjal kronis, tekanan darah tinggi, batu ginjal berulang, dan diabetes.

Rasio protein nabati dengan protein hewani juga penting untuk kesehatan secara keseluruhan.

Protein hewani mengandung sejumlah besar senyawa kimia yang disebut purin, yang dipecah menjadi asam amino dan asam urat yang merupakan produk limbah beracun dalam darah.

Terlalu banyak asam urat dalam sistem dan ginjal perlu bekerja lebih keras untuk membersihkan darah.

Diet tinggi protein hewani juga dapat menyebabkan akumulasi metabolit protein beracun.

Seperti makronutrien lainnya, makan protein dalam jumlah berlebihan dapat menyebabkan tubuh menyimpan protein sebagai lemak untuk cadangan energi alih-alih menggunakannya untuk pengembangan otot dan dukungan kekebalan.

Selain itu, makan protein berlebihan dapat juga berarti tidak cukup mendapatkan nutrisi lain sehingga menyebabkan kekurangan nutrisi dan gejala gastrointestinal seperti sembelit dan gangguan pencernaan.

Baca Juga: Kalau Kulit Hingga Rambut Menunjukan Tanda Seperti Ini Patut Curiga, Sudah Saatnya Perbanyak Protein!