Apakah Penderita Gagal Ginjal Akut Harus Cuci Darah? Ini Penjelasannya

By Ratnaningtyas Winahyu, Senin, 24 Oktober 2022 | 11:30 WIB
Penjelasan tentang pengobatan gagal ginjal akut apakah harus dengan cuci darah (Nakita.id/Naura)

Namun, tenang saja Moms, cuci darah dilakukan hanya sementara sampai fungsi ginjal kembali pulih.

Penanganan gagal ginjal akut pada anak

Selain cuci darah, Kementerian Kesehatan RI juga telah menerbitkan pedoman penanganan gagal ginjal akut pada anak.

Melansir dari laman Sehat Negeriku Kementerian Kesehatan, Plt. Direktur Pelayanan Kesehatan Rujukan dr. Yanti Herman, MH. Kes. menjelaskan penanganan dimulai dari diagnosis klinis.

Yaitu, mengamati gejala dan tanda klinis yang dialami pasien, salah satunya terjadi penurunan jumlah BAK (oliguria) atau tidak ada sama sekali BAK (anuria).

“Penurunan cepat dan tiba-tiba pada fungsi filtrasi/penyaringan ginjal.

Biasanya ditandai peningkatan konsentrasi kreatinin serum atau azotemia dan/atau penurunan sampai tidak ada sama sekali produksi urine,” kata dr. Yanti.

Jika Si Kecil menunjukkan gejala tersebut, sebaiknya Moms segera membawa anak ke fasilitas kesehatan, seperti rumah sakit.

Saat di rumah sakit, Kemenkes merekomendasikan agar pemeriksaan berlanjut pada fungsi ginjal (turun, kreatinin).

Kalau fungsi ginjal meningkat, selanjutnya dilakukan pemeriksaan lanjutan untuk menegakkan diagnosis, evaluasi kemungkinan etiologi dan komplikasi.

Nah, itu dia Moms penjelasan apakah gagal ginjal akut harus cuci darah atau tidak.

Semoga bermanfaat!

Baca Juga: Pilihan Makanan Sehat untuk Mencegah Gagal Ginjal, Jadi Solusi Tepat di Tengah Maraknya Kasus Gagal Ginjal Akut