Kegemukan
Mengalami obesitas atau kelebihan berat badan dapat berperan dalam perkembangan asam lambung.
Penelitian menghubungkan obesitas dengan asam lambung dan komplikasinya, termasuk kerongkongan Barrett dan kanker kerongkongan.
Kelebihan berat badan merupakan faktor risiko yang sangat penting jika menyangkut area perut, yang dikenal sebagai lemak visceral.
Ini karena lemak di daerah ini mengeluarkan hormon inflamasi yang meningkatkan risiko seseorang terkena komplikasi asam lambung.
Karena kelebihan berat badan meningkatkan risiko GERD, para peneliti berteori bahwa menurunkan berat badan dapat memperbaiki kondisi tersebut.
Studi lain menemukan bahwa program penurunan berat badan sangat membantu di antara orang dengan obesitas dan gejala GERD. Hasil penelitian menunjukkan gejala membaik pada 81% peserta dan sembuh pada 65% dari mereka.
Peneliti melaporkan bahwa program penurunan berat badan terstruktur dapat menghilangkan gejala asam lambung sepenuhnya bagi mereka yang mengalami obesitas atau kelebihan berat badan.
Berat badan kurang
Begitu orang mengalami asam lambung dan kondisinya menjadi kronis, penurunan berat badan dapat terjadi karena komplikasi terkait makan dan nafsu makan.
Walaupun memiliki berat badan berlebih dapat meningkatkan risiko GERD dan banyak kondisi kesehatan lainnya, memiliki berat badan yang tidak mencukupi juga dapat membahayakan kesehatan dan membawa risiko kematian yang lebih tinggi, terutama seiring bertambahnya usia.
Studi lain menemukan bahwa memiliki berat badan yang tidak mencukupi dapat meningkatkan risiko penyakit kardiovaskular, yang memengaruhi jantung dan pembuluh darah.
Seseorang dapat menurunkan risiko kesehatan mereka dari berat badan yang tidak mencukupi jika mereka mendapatkan berat badan yang cukup untuk menempatkan mereka dalam kisaran indeks massa tubuh (BMI) yang sehat.
Baca Juga: Berat Badan Turun Setelah Puasa, Ternyata Ini yang Jadi Penyebabnya