Ketahui Bahaya Makanan Dipanaskan dan 5 Jenis Makanan yang Pantang Dipanaskan!

By Diah Puspita Ningrum, Rabu, 16 Agustus 2023 | 12:00 WIB
Makanan yang pantang dipanaskan (Freepik)

Nakita.id - Memanaskan makanan adalah hal umum dalam kehidupan sehari-hari.

Tetapi perlu diingat bahwa makanan yang dipanaskan dapat menghadirkan risiko kesehatan jika tidak dikelola dengan benar.

Proses pemanasan yang tidak tepat dapat menyebabkan pertumbuhan mikroorganisme berbahaya seperti bakteri dan virus, yang berpotensi menyebabkan keracunan makanan.

Selain itu, beberapa bahan makanan, terutama protein hewani, dapat mengalami perubahan kimia saat dipanaskan berulang kali.

Hal ini bisa berdampak pada kesehatan tubuh.

Melansir dari laman Instagram @dokterzaidulakbar_jsr, berikut ini adalah beberapa jenis makanan yang tidak boleh dipanaskan.

Yuk simak!

Jenis Makanan yang Tidak Boleh Dipanaskan

1. Telur

Telur merupakan makanan yang banyak dikonsumsi baik digoreng, direbus atau dimasak.

Makanan telur yang dipanaskan kembali dapat menyebabkan racun.

Selain itu, timbul risiko kerusakan pada saluran pencernaan.

Baca Juga: Berapa Lama ASI Bertahan Setelah Dipanaskan: Panduan untuk Menyimpan dan Menghangatkan ASI dengan Aman

2. Bayam

Bayam memiliki kandungan nitrat alami yang umumnya aman dikonsumsi dalam jumlah wajar.

Namun, masalah muncul saat bayam dipanaskan berulang kali atau terlalu lama.

Pemanasan berlebihan dapat menyebabkan konversi nitrat menjadi senyawa nitrit yang berbahaya bagi kesehatan, terutama jika dikonsumsi oleh bayi atau anak-anak dalam jumlah besar.

Senyawa nitrit dapat mengikat hemoglobin dalam darah dan membentuk metemoglobin, mengurangi kemampuan darah untuk membawa oksigen.

Oleh karena itu, lebih baik menghindari memanaskan bayam berulang kali dan memastikan makanan bayam untuk anak-anak direbus dengan singkat dan disajikan segar untuk menjaga kualitas dan keselamatan konsumsi.

3. Lobak

Lobak mengandung senyawa kimia alami yang disebut glukosinolat, yang memiliki manfaat kesehatan seperti antioksidan dan anti-kanker.

Namun, saat lobak dipanaskan, terutama dalam waktu yang lama, glukosinolat dapat mengalami perubahan menjadi senyawa lain, seperti isotiosianat.

Perubahan ini bisa mengurangi manfaat kesehatan dan bahkan menjadi berpotensi beracun.

Oleh karena itu, terlalu banyak pemanasan lobak bisa mengakibatkan penurunan kualitas gizi dan potensi munculnya senyawa berbahaya.

Baca Juga: Tanpa Sadar Sering Dilakukan, Ternyata 5 Makanan Ini Dilarang Keras Dipanaskan di Microwave

Disarankan untuk memasak lobak dengan cepat atau menggunakan metode masak yang tidak memerlukan pemanasan yang berkepanjangan, seperti dikukus, untuk mempertahankan manfaat kesehatannya.

4. Jamur

Jamur mengandung protein dan nutrisi penting, tetapi juga dapat menjadi tempat tumbuhnya bakteri dengan cepat.

Pemanasan yang tidak memadai atau penyimpanan yang salah dapat menyebabkan pertumbuhan mikroorganisme berbahaya.

Namun, hal ini tidak berarti jamur sama sekali tidak boleh dipanaskan.

Dalam keadaan yang tepat, seperti saat dimasak dengan suhu yang tepat dan memastikan matang sempurna, jamur aman untuk dikonsumsi.

Pastikan jamur matang secara merata dan mencapai suhu internal yang aman, minimal 70°C, untuk membunuh bakteri dan memastikan kualitas dan keselamatan konsumsi.

5. Ayam

Sebenarnya, ayam bisa dipanaskan dengan aman selama pemanasan dilakukan dengan benar.

Namun, masalah muncul ketika ayam dipanaskan berlebihan atau tidak disimpan dengan benar sebelum dipanaskan.

Pemanasan yang tidak memadai atau penyimpanan pada suhu yang tidak tepat dapat menyebabkan pertumbuhan bakteri berbahaya seperti Salmonella atau Campylobacter.

Baca Juga: Bisa Ancam Nyawa Satu Keluarga Jika Masih Nekat Dilakukan, Ternyata Makanan Favorit Moms Ini Tidak Boleh Dipanaskan

Oleh karena itu, pastikan untuk memanaskan ayam sampai mencapai suhu internal minimal 75°C untuk membunuh bakteri.

Juga, pastikan ayam disimpan pada suhu dingin sebelum dipanaskan dan makanan sisa segera disimpan dalam lemari es untuk mencegah risiko keracunan makanan.