Penyebab Stres Saat Hamil dan Dampaknya untuk Janin di Dalam Kandungan

By Diah Puspita Ningrum, Selasa, 30 Januari 2024 | 15:00 WIB
Penyebab stres saat hamil (Freepik)

Nakita.id - Stres selama kehamilan adalah pengalaman umum bagi banyak wanita.

Meskipun sedikit stres dalam kehidupan sehari-hari adalah normal, stres yang berlebihan dan berkepanjangan dapat memiliki dampak negatif.

Baik itu untuk ibu hamil sendiri atau janin di dalam kandungan.

Melansir dari berbagai sumber, berikut ini adalah penjelasan mengenai penyebab stres saat hamil, dampaknya untuk janin dan cara mengelolanya.

Yuk simak!

Penyebab Stres Saat Hamil

1. Perubahan Hormonal

Perubahan hormonal selama kehamilan dapat memengaruhi suasana hati dan respons stres pada wanita hamil.

Fluktuasi hormon estrogen dan progesteron dapat meningkatkan sensitivitas terhadap stres.

2. Kekhawatiran tentang Kehamilan

Kekhawatiran tentang kesehatan diri sendiri dan perkembangan janin adalah penyebab umum stres selama kehamilan.

Wanita hamil sering khawatir tentang kemungkinan komplikasi kehamilan, persalinan, atau kesehatan janin.

Baca Juga: Sederet Alasan Ibu Menyusui Merasa Stres, Bagaimana Solusinya?

3. Perubahan Fisik

Perubahan fisik yang terjadi selama kehamilan, seperti penambahan berat badan, perubahan postur tubuh, dan perubahan hormon, dapat menyebabkan ketidaknyamanan dan stres.

4. Masalah Finansial

Masalah finansial, seperti biaya perawatan prenatal, persiapan untuk kelahiran, dan perawatan bayi, juga dapat menyebabkan stres pada wanita hamil dan pasangan mereka.

5. Hubungan Pribadi

Konflik dalam hubungan pribadi, baik dengan pasangan, keluarga, atau teman, dapat meningkatkan tingkat stres selama kehamilan.

6. Pekerjaan dan Beban Kerja

Wanita hamil yang bekerja mungkin mengalami stres karena tuntutan pekerjaan, beban kerja yang tinggi, atau kekhawatiran tentang keamanan pekerjaan.

Dampak Stres pada Janin di Dalam Kandungan

1. Peningkatan Risiko Kelahiran Prematur

Stres yang berkepanjangan selama kehamilan telah dikaitkan dengan peningkatan risiko kelahiran prematur.

Kelahiran prematur dapat meningkatkan risiko komplikasi pada bayi yang baru lahir.

Baca Juga: Bahaya Anak Sering Menggigit Kuku, Ternyata Bisa Jadi Tanda Si Kecil Stres

2. Pengaruh Terhadap Kesehatan Mental Janin

Stres selama kehamilan telah dikaitkan dengan peningkatan risiko masalah kesehatan mental pada anak, termasuk gangguan kecemasan dan depresi.

3. Pengaruh Terhadap Perkembangan Otak

Stres kronis selama kehamilan dapat memengaruhi perkembangan otak janin.

Beberapa penelitian telah menemukan hubungan antara stres maternal dan gangguan neurodevelopmental pada anak, seperti autisme dan gangguan perhatian hiperaktivitas (ADHD).

4. Pengaruh Terhadap Sistem Imun Janin

Stres maternal juga dapat memengaruhi sistem kekebalan janin, meningkatkan risiko penyakit autoimun dan gangguan imunologis pada anak.

5. Peningkatan Risiko Gangguan Perilaku

Stres selama kehamilan telah dikaitkan dengan peningkatan risiko gangguan perilaku pada anak, seperti gangguan tidur, hiperaktivitas, dan agresivitas.

Cara Mengelola Stres Selama Kehamilan

1. Menerapkan Teknik Relaksasi

Praktik meditasi, yoga, pernapasan dalam, dan relaksasi otot dapat membantu mengurangi tingkat stres selama kehamilan.

Baca Juga: Wajib Tahu Cara Menguatkan Kandungan untuk Ibu Hamil, Salah Satunya Kelola Stres

2. Berolahraga Secara Teratur

Berolahraga secara teratur dapat membantu mengurangi tingkat stres dan meningkatkan suasana hati selama kehamilan.

Namun, konsultasikan dengan dokter sebelum memulai program latihan baru.

3. Mencari Dukungan Sosial

Berbicara dengan pasangan, keluarga, atau teman tentang perasaan dapat membantu mengurangi stres selama kehamilan.

Bergabung dengan kelompok dukungan kehamilan atau kelas pra-kehamilan juga dapat memberikan dukungan tambahan.

4. Mengatur Waktu Istirahat yang Cukup

Menjaga tidur yang baik dan waktu istirahat yang cukup penting untuk mengurangi stres selama kehamilan.

5. Mencari Bantuan Profesional

Jika Moms merasa kesulitan mengelola stres selama kehamilan, jangan ragu untuk mencari bantuan dari dokter kandungan atau konselor yang terlatih.