Penjelasan dan Dampak Sindrom Anak Emas Serta Cara Mengatasinya

By Cynthia Paramitha Trisnanda, Rabu, 22 Mei 2024 | 17:45 WIB
Sindrom anak emas (Freepik)

Baca Juga: Cara Memperbaiki Pola Makan untuk Anak Terhindar dari Stunting, Ini Penjelasan WHO

6. Menjadi perfeksionis

Perfeksionisme adalah ciri lainnya dari sindrom anak emas. Mereka berusaha mencapai kesempurnaan dan takut kesalahan akan mengecewakan orangtua mereka. Menurut Reed, harga diri mereka sangat bergantung pada pujian dan pengakuan orangtua.

Namun, ini dapat melebar ke hubungan lain seiring bertambahnya usia. Hanya dengan berprestasi secara berlebihan, serta tidak melakukan kesalahan, mereka akan merasa diterima dan disayangi oleh orang-orang di kehidupannya.

7. Anak emas berusaha menyembunyikan kegagalan

Anak emas merasa perlu menjadi sempurna. Namun, Goldberg menambahkan bahwa mereka juga mungkin berusaha menyembunyikan kegagalan yang dirasakan. “Anak emas, ingin mempertahankan statusnya, mungkin merasa harus menyembunyikan hal-hal yang mereka rasa dapat mengecewakan orangtuanya, dan mungkin merasa bersalah karena itu,” ucap dia.

Misalnya, mereka mungkin menyembunyikan nilai ujian karena tidak mendapat nilai A. Mereka juga mungkin bersikap keras pada diri sendiri, dan merasa bahwa seharusnya mereka belajar lebih giat lagi.

8. Memiliki harga diri yang rapuh

Mungkin kamu berpikir bahwa pemberian status prioritas dapat membantu anak memiliki harga diri yang tidak tergoyahkan. Namun, para ahli terapi setuju bahwa hal tersebut justru menimbulkan efek sebaliknya. Sebab, anak emas sering sangat bergantung pada validasi eksternal. Ego mereka mungkin akan semakin terluka saat dikritik.

“Jika seseorang mengatakan sesuatu yang kasar kepada mereka, atau mereka merasa dikucilkan dari sebuah grup, mereka mungkin merasa negatif terhadap diri mereka sendiri. Mereka merasa mengecewakan, atau telah melakukan sesuatu yang salah,” jelas Goldberg. Namun, saat merasa diikutsertakan atau diterima dengan baik, mereka tiba-tiba merasa di puncak dunia. Mereka mungkin melakukan apapun untuk mengamankan perasaan validasi eksternal itu.

9. Memiliki kesadaran diri yang terbelakang

Ketika kamu menghabiskan sebagian besar hidupmu untuk menyenangkan orang lain, kamu dapat kesulitan mengenal diri sendiri. Oleh karena itu, anak emas mungkin memiliki sedikit kesadaran diri terkait siapa mereka, apa yang mereka suka dan tidak suka, dan ingin menjadi siapa.

10. Menderita rasa bersalah, kecemasan, atau stres berlebih

Seiring waktu, sindrom anak emas dapat berdampak buruk pada kesehatan mental anak. Paruolo menuturkan, mungkin ada peningkatan stres, kecemasan, dan depresi, karena tekanan kondisi yang mempertahankan status anak emas mereka. “Ini merupakan peran rumit bagi anak emas, yang disertai dengan banyak ekspektasi dan kondisi yang luar biasa,” tutur Paruolo.

Cara mengatasi sindrom anak emas Reed mengatakan, terapi adalah awal yang baik untuk mengatasi sindrom anak emas. Ahli terapi dapat membantu membangun persepsi diri yang lebih sehat. Namun, anak emas juga sebaiknya memprioritaskan eksplorasi diri saat merencanakan kehidupan ke depan.

“Renungkan nilai-nilai pribadi dan hasrat untuk menemukan kembali jati dirimu,” kata dia. Ini sangat penting terutama jika rasa identitasmu telah dipenuhi dengan keinginan untuk menyenangkan orang lain. Jadi, sulit untuk mengetahui apa yang sebanarnya kamu inginkan. Kamu juga perlu menetapkan batasan yang sehat dalam hubunganmu. Reed menyarankan untuk belajar mengatakan “tidak” tanpa merasa bersalah. Lalu, kelilingi diri sendiri dengan orang-orang yang menghargaimu apa adanya, dan bukan apa yang kamu capai.

Selanjutnya, penting untuk memperpanjang rasa kasih sayang yang sama pada diri sendiri. Berlatihlah untuk bersikap lembut pada diri sendiri, serta menerima ketidaksempurnaan dan kesalahan sebagai bagian dari menjadi manusia. Terakhir, menurut psikolog klinis bernama Paul Losoff, jangan berasumsi bahwa pengalaman telah merusakmu. “Anak emas bisa tumbuh menjadi seseorang yang sukses dan bijaksana. Mereka telah belajar untuk memenuhi harapan tinggi orangtua. Dan sebagai orang dewasa, mereka terus berkembang dan menjadi seseorang yang luar biasa,” ujar dia.

Baca Juga: Keluarga Sehat Anak Berprestasi, Simak Cara Mendaftar Kader Posyandu

Artikel ini telah tayang di Kompas.com dengan judul "Apa Itu Sindrom Anak Emas? Ketahui 10 Tanda dan Cara Mengatasinya"