Cara Mencegah Komplikasi Saat Hamil Tua, Jangan Lupa Berat Badan

By Aullia Rachma Puteri, Minggu, 9 Juni 2024 | 13:00 WIB
Cara mencegah komplikasi saat hamil tua (Freepik.com)

Nakita.id - Kehamilan adalah periode yang penuh dengan kebahagiaan dan harapan, namun juga membawa tantangan dan risiko tersendiri, terutama saat memasuki trimester ketiga atau hamil tua.

Pada tahap ini, tubuh ibu dan perkembangan janin mengalami perubahan signifikan yang bisa meningkatkan risiko komplikasi.

Oleh karena itu, penting bagi ibu hamil untuk mengambil langkah-langkah pencegahan yang tepat guna memastikan kesehatan diri dan bayi dalam kandungan.

Berikut adalah beberapa cara untuk mencegah komplikasi saat hamil tua.

Cara Mencegah Komplikasi Saat Hamil Tua

1. Kunjungan Rutin ke Dokter

Kunjungan rutin ke dokter kandungan sangat penting selama kehamilan, terutama saat hamil tua.

Pemeriksaan ini membantu memonitor kesehatan ibu dan perkembangan janin.

- Pemeriksaan Tekanan Darah: Tingginya tekanan darah dapat menjadi tanda preeklamsia, kondisi serius yang perlu segera ditangani.

- Pemeriksaan Gula Darah: Untuk mendeteksi diabetes gestasional yang dapat mempengaruhi kesehatan ibu dan bayi.

- USG: Untuk memantau perkembangan janin dan posisi plasenta.

2. Pola Makan Seimbang

Nutrisi yang tepat sangat penting untuk mendukung kesehatan ibu dan pertumbuhan janin.

- Konsumsi Protein: Protein membantu pertumbuhan jaringan baru pada bayi dan ibu. Sumber protein yang baik termasuk daging tanpa lemak, ikan, telur, dan kacang-kacangan.

Baca Juga: Sederhana Tapi Banyak Manfaatnya, Ini yang Akan Didapat Ibu Hamil Jika Rajin Olahraga Jalan Kaki

- Asam Folat: Penting untuk mencegah cacat tabung saraf pada bayi. Terdapat pada sayuran hijau, buah jeruk, dan biji-bijian.

- Zat Besi: Mencegah anemia pada ibu hamil yang dapat menyebabkan kelahiran prematur atau berat lahir rendah. Sumber zat besi termasuk daging merah, bayam, dan kacang-kacangan.

- Kalsium: Penting untuk perkembangan tulang bayi. Sumber kalsium termasuk susu, yogurt, dan keju.

3. Hidrasi yang Cukup

Minum cukup air sangat penting selama kehamilan untuk mencegah dehidrasi, yang dapat menyebabkan komplikasi seperti infeksi saluran kemih dan kontraksi dini.

- Air Putih: Minumlah setidaknya 8-10 gelas air setiap hari.

- Hindari Minuman Berkafein: Kafein dapat menyebabkan dehidrasi dan sebaiknya dibatasi.

4. Istirahat yang Cukup

Istirahat yang cukup sangat penting untuk menjaga kesehatan ibu dan janin.

- Tidur yang Berkualitas: Usahakan tidur selama 7-9 jam setiap malam.

- Posisi Tidur: Tidur miring ke kiri dapat meningkatkan aliran darah ke janin dan membantu mencegah pembengkakan.

5. Olahraga Ringan

Olahraga ringan dapat membantu menjaga kebugaran ibu, mengurangi stres, dan meningkatkan sirkulasi darah.

- Berjalan Kaki: Jalan kaki selama 30 menit setiap hari sangat bermanfaat.

Baca Juga: Penyakit Asam Lambung Kronis Memengaruhi Kehamilan? Waspada Komplikasi

- Yoga untuk Ibu Hamil: Yoga membantu meredakan stres dan nyeri punggung.

- Senam Kegel: Menguatkan otot panggul dan membantu persiapan persalinan.

6. Pantau Berat Badan

Menjaga berat badan yang sehat selama kehamilan dapat mengurangi risiko komplikasi seperti diabetes gestasional dan preeklamsia.

- Kenaikan Berat Badan yang Ideal: Konsultasikan dengan dokter mengenai kenaikan berat badan yang ideal berdasarkan BMI sebelum hamil.

- Pantau Asupan Kalori: Konsumsi makanan bernutrisi dan hindari makanan tinggi gula dan lemak jenuh.

7. Hindari Kebiasaan Buruk

Menghindari kebiasaan buruk sangat penting untuk kesehatan ibu dan bayi.

- Rokok: Merokok dapat menyebabkan berbagai komplikasi seperti kelahiran prematur dan berat lahir rendah.

- Alkohol: Konsumsi alkohol selama kehamilan dapat menyebabkan sindrom alkohol pada janin.

- Obat-obatan Terlarang: Hindari penggunaan obat-obatan tanpa resep dokter.

8. Kenali Tanda-Tanda Komplikasi

Mengetahui tanda-tanda komplikasi dan segera mencari pertolongan medis dapat menyelamatkan nyawa ibu dan bayi.

- Preeklamsia: Gejala termasuk sakit kepala parah, penglihatan kabur, dan pembengkakan tiba-tiba pada wajah dan tangan.

Baca Juga: Bahaya Komplikasi Asam Lambung Saat Hamil, Solusinya Makan Sedikit

- Diabetes Gestasional: Gejala termasuk rasa haus yang berlebihan, sering buang air kecil, dan kelelahan.

- Infeksi Saluran Kemih: Gejala termasuk nyeri saat buang air kecil, demam, dan urin yang keruh atau berbau.

9. Manajemen Stres

Stres berlebih dapat mempengaruhi kesehatan ibu dan perkembangan janin. Oleh karena itu, penting untuk mengelola stres dengan baik.

- Teknik Relaksasi: Meditasi, pernapasan dalam, dan pijat kehamilan dapat membantu meredakan stres.

- Dukungan Sosial: Berbicara dengan pasangan, keluarga, atau teman dapat memberikan dukungan emosional yang diperlukan.

- Konseling: Jika merasa sangat cemas atau stres, berkonsultasilah dengan profesional kesehatan mental.

 

Dengan melakukan kunjungan rutin ke dokter, menjaga pola makan seimbang, hidrasi yang cukup, istirahat yang memadai, olahraga ringan, dan menghindari kebiasaan buruk, ibu hamil dapat meminimalkan risiko komplikasi.

Selain itu, penting untuk mengenali tanda-tanda komplikasi dan segera mencari pertolongan medis jika diperlukan.

Manajemen stres dan persiapan yang baik untuk persalinan juga berperan penting dalam menjaga kesehatan ibu dan bayi.

Dengan langkah-langkah ini, ibu hamil dapat menjalani kehamilan yang sehat dan siap menyambut kelahiran bayi dengan lebih tenang dan percaya diri.

Sebagian isi artikel ini ditulis dengan menggunakan bantuan kecerdasan buatan.

Baca Juga: Ciri-ciri Ibu Hamil Tidak Boleh Puasa, Perhatikan Kesehatan Selama Kehamilan