Kok ASI Tiba-tiba Berhenti Saat Sedang Lelah? Ternyata Ini Alasannya

By Cynthia Paramitha Trisnanda, Sabtu, 29 Juni 2024 | 11:30 WIB
ASI tidak keluar saat lelah (Freepik)

Nakita.id - Menyusui adalah proses alami yang memberikan banyak manfaat bagi ibu dan bayi.

Namun, ada kalanya produksi ASI (Air Susu Ibu) dapat menurun atau bahkan berhenti secara tiba-tiba, terutama saat ibu merasa lelah.

Kondisi ini bisa menjadi sumber kekhawatiran dan stres bagi ibu yang ingin memberikan ASI eksklusif kepada bayinya.

Artikel ini akan membahas beberapa penyebab umum mengapa ASI bisa tiba-tiba berhenti saat ibu merasa lelah dan apa yang bisa dilakukan untuk mengatasinya, melansir dari berbagai sumber.

Penyebab ASI Berhenti Saat Lelah

1. Stres dan Kelelahan

Stres dan kelelahan adalah faktor utama yang dapat mempengaruhi produksi ASI.

Kelelahan fisik dan mental dapat mengganggu hormon oksitosin dan prolaktin, yang berperan penting dalam produksi dan pengeluaran ASI.

Oksitosin membantu memicu refleks let-down (keluarnya ASI), sementara prolaktin merangsang produksi ASI.

Ketika Moms merasa sangat lelah atau stres, produksi kedua hormon ini bisa terganggu, yang berujung pada penurunan produksi ASI.

2. Kurang Istirahat

Kurangnya waktu istirahat yang cukup dapat berdampak negatif pada kesehatan Moms secara keseluruhan dan produksi ASI.

Tidur yang cukup sangat penting untuk pemulihan tubuh dan menjaga keseimbangan hormon.

Moms yang kurang tidur mungkin mengalami penurunan energi dan kemampuan tubuh untuk memproduksi ASI dengan optimal.

Baca Juga: Ibu Menyusui Bisa Tidur dengan Nyenyak, Ini Tips yang Bisa Dilakukan

3. Nutrisi yang Tidak Memadai

Nutrisi yang buruk atau tidak memadai juga dapat menyebabkan penurunan produksi ASI.

Ibu menyusui membutuhkan asupan kalori tambahan dan nutrisi yang seimbang untuk mendukung produksi ASI.

Jika tidak makan dengan baik atau tidak cukup minum, produksi ASI bisa terpengaruh.

4. Dehidrasi

Dehidrasi adalah penyebab umum lain dari penurunan produksi ASI.

ASI sebagian besar terdiri dari air, sehingga sangat penting bagi ibu menyusui untuk tetap terhidrasi dengan baik.

Minum cukup air sepanjang hari membantu menjaga produksi ASI tetap lancar.

5. Penggunaan Obat-obatan

Beberapa obat-obatan dapat mempengaruhi produksi ASI.

Obat-obatan seperti antihistamin, diuretik, dan beberapa jenis kontrasepsi hormonal bisa mengurangi produksi ASI.

Jika Moms merasa produksi ASInya menurun setelah memulai obat tertentu, sebaiknya konsultasikan dengan dokter untuk mencari alternatif yang aman.

6. Pola Menyusui yang Tidak Teratur

Pola menyusui yang tidak teratur atau jarang menyusui dapat menyebabkan penurunan produksi ASI.

Produksi ASI berfungsi berdasarkan prinsip supply and demand (penawaran dan permintaan).

Baca Juga: Apakah Ibu Menyusui yang Sedih Membuat Produksi ASI Seret?

Semakin sering bayi menyusui, semakin banyak ASI yang diproduksi oleh tubuh.

Menyusui atau memompa ASI secara teratur sangat penting untuk menjaga produksi ASI tetap stabil.

Cara Mengatasi Penurunan Produksi ASI

1. Istirahat yang Cukup: Cobalah untuk tidur siang saat bayi tidur dan mintalah bantuan dari anggota keluarga atau teman untuk membantu tugas-tugas rumah tangga.

2. Mengelola Stres: Temukan cara untuk mengelola stres seperti meditasi, yoga, atau berbicara dengan teman dekat atau konselor.

3. Nutrisi Seimbang: Pastikan untuk makan makanan bergizi dan seimbang serta minum cukup air setiap hari.

4. Menyusui Secara Teratur: Susuilah bayi secara teratur dan jangan ragu untuk memompa ASI jika bayi tidak menyusui langsung dari payudara.

5. Konsultasi dengan Dokter: Jika ibu merasa ada obat yang mempengaruhi produksi ASI, konsultasikan dengan dokter untuk mencari solusi yang tepat.

Kesimpulan

Produksi ASI yang tiba-tiba berhenti saat ibu merasa lelah adalah masalah yang umum dan dapat disebabkan oleh berbagai faktor seperti stres, kelelahan, kurang istirahat, nutrisi yang tidak memadai, dehidrasi, penggunaan obat-obatan, dan pola menyusui yang tidak teratur.

Dengan mengelola faktor-faktor ini, Moms dapat membantu menjaga produksi ASI tetap stabil dan memastikan bayi mendapatkan nutrisi yang mereka butuhkan.

Selalu konsultasikan dengan profesional kesehatan jika mengalami kesulitan dalam produksi ASI untuk mendapatkan saran dan dukungan yang tepat.