Kunci Keamanan Pangan untuk Keluarga, Ini 5 Cara Sederhana untuk Menerapkannya

By Ratnaningtyas Winahyu, Minggu, 7 Juli 2024 | 11:00 WIB
Menerapkan kunci keamanan pangan penting untuk memastikan makanan yang dikonsumsi sehat (Freepik.com)

Nakita.idKeamanan pangan adalah hal yang sangat penting untuk dipahami dan diperhatikan oleh setiap keluarga.

Memastikan makanan sehat dan aman untuk dimakan adalah kunci utama untuk menjaga kesehatan dan kesejahteraan keluarga.

Pasalnya, banyak masalah kesehatan dapat timbul jika makanan tidak diproses, disimpan, dimasak, dan disajikan dengan benar.

Untuk mencegah hal itu terjadi, salah satu yang bisa Moms dan Dads lakukan adalah dengan menerapkan kunci keamanan pangan.

5 Kunci Keamanan Pangan

Dalam acara World Food Safety Day (WFSD) Expo 2024 x Zestival, BPOM menjelaskan apa yang dimaksud dengan lima kunci keamanan pangan.

BPOM menggelar acara WFSD 2024 Expo x Zestival dalam memperingati Hari Keamanan Pangan Dunia.

“Kunci keamanan pangan untuk keluarga ada lima, yaitu membeli pangan dengan aman, menyimpan pangan dengan aman, memasak atau mengolah, penyajian makanan, dan terakhir menjaga kebersihan. Lima kunci tersebut yang menjadi dasarnya.” jelas Dra. Dyah Sulistyorini, Apt., M.Sc, Pengawas Farmasi dan Makanan Ahli Madya.

Untuk lebih jelasnya, berikut penjelasan terkait lima kunci keamanan pangan:

1. Membeli makanan yang aman

Sebelum membeli makanan, hal pertama yang harus Moms dan Dads lakukan adalah cek KLIK.

KLIK merupakan program dan kampanye BPOM kepanjangan dari Kemasan, Label makanan, Izin edar, dan Kedaluwarsa.

“Pertama, cek apakah kemasan makanan masih bagus atau sudah bocor/terbuka. Kemudian, label makanan harus terlihat apa nama produknya, produksi siapa. Ketiga adalah izin edar. Izin edar bisa dari BPOM RI MD, BPOM RI ML, ada juga PIRT atau pangan industri rumah tangga.” ujar Dyah.

Baca Juga: Syarat dan Langkah Mendaftarkan Produk Makanan Usaha Sendiri ke BPOM

“Terakhir adalah kedaluwarsa atau waktu untuk stop mengonsumsi makanan. Hal ini kami sampaikan tidak hanya pada masyarakat, tapi juga penjual untuk tidak menjual makanan melebihi tanggal kedaluwarsa.” sambungnya.

Bagaimana cara mengecek izin edar? Tenang saja Moms, caranya ternyata mudah sekali, lo.

“Untuk melihat izin edar, bisa unduh aplikasi BPOM Mobile di Play Store atau App Store. Jika tidak mengunduh, bisa juga mengunjungi laman www.pom.go.id untuk melihat izin edar.” jelas Fatkhul Manan, S.A.P., M.Sos, Kader Keamanan Pangan dari Pramuka.

“Sementara itu, untuk mengecek apakah makanan atau jajanan industri rumah tangga sudah terdaftar atau belum, bisa cek laman sppirt.pom.go.id. Kodenya PIRT, lalu masuk ke bagian Cek Izin Edar.” lanjutnya.

2. Menyimpan makanan

Penyimpanan makanan yang benar juga perlu disesuaikan dengan jenis makanannya, Moms.

Misalnya, daging sapi, ayam, atau ikan sebaiknya dimasukkan ke dalam freezer. Sebab, protein hewani mudah rusak jika disimpan di suhu biasa dan tidak bisa tahan lama.

Penyimpanan di freezer juga dapat menghentikan gerakan mikroba supaya tidak berkembang biak.

Selain itu, makanan yang dimasukkan ke dalam freezer juga sebaiknya dipisah menjadi beberapa wadah. Jadi, Moms bisa menggunakannya sesuai kebutuhan.

“Pangan siap saji seperti sayur, sop, gulai, tidak tahan lama dalam suhu kamar. Jadi, sejak dimasak sampai konsumsi, itu hanya tahan maksimal 4 jam untuk menghindari adanya bakteri.” ungkap Dyah.

Lebih lanjut, Dyah membagikan tips menyimpan makanan agar awet untuk para ibu bekerja.

“Tips untuk ibu yang bekerja, misalnya pagi memasak, lalu ambil secukupnya untuk dimakan, kemudian sisanya tunggu dingin, baru dimasukkan ke kulkas. Jadi, sepulang dari bekerja, makanannya masih layak untuk dimakan. Sementara itu, untuk makanan frozen maksimal tahan sekitar 1-3 bulan.” Jelas Dyah.

Baca Juga: BPOM Temukan Puluhan Merk Skincare Kandungan Berbahaya, Ada yang Moms Gunakan?

3. Memasak

Memasak yang aman adalah mengolah makanan hingga matang. Walaupun kelihatannya sepele, tapi ternyata masih banyak yang keliru bagaimana kondisi matang pada makanan.

“Kalau direbus, tunggu sampai mendidih. Kalau dikukus, lihat airnya sudah mendidih atau belum dan juga tekstur makanannya.” ujar Dyah.

Memasak yang aman juga perlu menggunakan bahan yang food grade ya, Moms. Lalu, peralatan memasak juga tentunya harus bersih.

“Misalnya, penggunaan pisau. Pisau untuk memotong daging sebaiknya tidak digunakan memotong buah atau bahan makanan yang akan segera dimakan. Risikonya terjadi kontaminasi. Talenan juga sebaiknya dipisah untuk memotong daging, buah, sayuran, dan lain-lain untuk mencegah perpindahan kuman.” papar Dyah.

Dalam talkshow Prepare for The Unexpected: “Tingkatkan Kesiapsiagaan terhadap Bahaya Pangan dengan 5 Kunci Keamanan Pangan untuk Keluarga”, Jumat (5/7/2024), Dyah juga memberitahu cara memasak makanan beku yang benar.

“Memasak makanan frozen juga ada aturannya. Pertama, bisa dengan merendam makanan beserta kemasannya di dalam air agar meleleh, atau dikucurkan air mengalir. Jika ada microwave di rumah, juga bisa digunakan. Jadi, makanan beku jangan langsung dimasak, karena belum tentu dalamnya akan matang dan menyisakan bakteri yang belum mati.” jelas Dyah.

4. Penyajian makanan

Setelah dimasak, cara menyajikan makanan juga harus diperhatikan. Makanan harus ditutup, dihindarkan dari tempat yang kotor.

“Diusahakan juga dapur tidak dilewati binatang seperti kucing, tikus, kecoak, dan sebagainya. Intinya menyajikan makanan dengan bersih dan tidak lebih dari 4 jam.” ujar Dyah.

5. Menjaga kebersihan

Usai disajikan, pastikan kebersihan selalu terjaga dengan baik. Jangan sampai ada kotoran di sekeliling makanan.

“Ketika siap makan, jangan lupa cuci tangan dengan baik selama 20 detik. Kemudian, kalau makan dengan peralatan seperti garpu, sendok, sumpit, harus dalam keadaan bersih.” kata Dyah.

“Ingat bahwa keamanan pangan itu from farm to table atau dari pertanian sampai ke atas meja makan. Semua tahapan dari awal akan sia-sia jika tahapan terakhirnya ini justru keliru.” pungkasnya. (*)

Baca Juga: Inilah Ciri Nomor BPOM yang Asli pada Produk Kemasan, Wajib Tahu!