Apa yang Terjadi pada Tubuh Jika Terlalu Sering Konsumsi Minuman Dingin?

By Diah Puspita Ningrum, Minggu, 28 Juli 2024 | 11:00 WIB
Dampak terlalu sering minum dingin (Freepik)

Nakita.id - Ketahui apa saja yang terjadi pada tubuh jika terlalu sering konsumsi minuman dingin. Yuk simak!

Minuman dingin, seperti es teh, es kopi, atau soda dingin, sering menjadi pilihan banyak orang untuk menyegarkan diri, terutama di cuaca panas.

Namun, ada berbagai dampak kesehatan yang bisa timbul dari kebiasaan terlalu sering mengonsumsi minuman dingin.

Artikel ini akan membahas efek positif dan negatif dari kebiasaan ini, serta memberikan beberapa tips untuk mengonsumsi minuman dingin dengan cara yang lebih sehat.

Efek Negatif dari Konsumsi Minuman Dingin yang Terlalu Sering

1. Gangguan Pencernaan

Salah satu efek negatif yang paling umum dari terlalu sering mengonsumsi minuman dingin adalah gangguan pencernaan.

Minuman dingin dapat menyebabkan kontraksi pada pembuluh darah di saluran pencernaan, yang dapat memperlambat proses pencernaan. Ini bisa menyebabkan perut kembung, rasa tidak nyaman, atau bahkan sakit perut.

2. Radang Tenggorokan

Minuman dingin bisa menyebabkan iritasi pada tenggorokan, terutama jika diminum dalam jumlah banyak atau terlalu sering.

Ini bisa mengakibatkan radang tenggorokan, yang ditandai dengan rasa sakit, iritasi, atau kesulitan menelan.

Bagi mereka yang memiliki kondisi medis tertentu seperti tonsilitis atau radang tenggorokan kronis, minuman dingin bisa memperburuk gejala.

Baca Juga: Jangan Lagi Suka Mengunyah Es Batu Setelah Meneguk Minuman Dingin! Ternyata Akibatnya Bisa Mengancam Kesehatan Mulut dan Gigi

3. Penurunan Sistem Imun

Konsumsi minuman dingin yang berlebihan dapat mempengaruhi sistem imun tubuh.

Beberapa penelitian menunjukkan bahwa paparan dingin yang ekstrem bisa menurunkan efisiensi sistem imun, membuat tubuh lebih rentan terhadap infeksi dan penyakit.

4. Gigi Sensitif

Minuman dingin dapat menyebabkan gigi menjadi lebih sensitif. Perubahan suhu yang tiba-tiba dapat mempengaruhi enamel gigi dan menyebabkan gigi menjadi lebih peka terhadap suhu ekstrem.

Ini bisa menyebabkan rasa ngilu atau sakit ketika mengonsumsi makanan atau minuman yang sangat panas atau dingin.

5. Peningkatan Risiko Masalah Jantung

Minuman dingin, terutama yang mengandung gula tinggi seperti soda, bisa berkontribusi pada peningkatan risiko penyakit jantung.

Gula berlebihan dalam minuman ini dapat menyebabkan peningkatan berat badan, tekanan darah tinggi, dan peningkatan kadar kolesterol, yang semuanya berhubungan dengan risiko penyakit jantung.

Efek Positif dari Minuman Dingin

1. Menyegarkan Tubuh

Pada cuaca panas, minuman dingin dapat membantu menurunkan suhu tubuh dan memberikan perasaan sejuk dan segar.

Baca Juga: Gak Perlu Nunggu Lama Sampai Kehausan, Begini Trik Membuat Minuman Cepat Dingin dan Beku di Freezer

Ini dapat membantu mencegah dehidrasi dan heatstroke, yang merupakan kondisi serius akibat paparan panas yang berlebihan.

2. Meningkatkan Energi dan Fokus

Minuman dingin yang mengandung kafein, seperti es kopi atau es teh, bisa memberikan dorongan energi dan meningkatkan fokus.

Kafein adalah stimulan yang dikenal dapat meningkatkan kewaspadaan dan konsentrasi, sehingga membantu dalam menyelesaikan tugas atau pekerjaan yang membutuhkan perhatian penuh.

Tips Mengonsumsi Minuman Dingin dengan Cara Sehat

Untuk mendapatkan manfaat dari minuman dingin tanpa efek samping yang merugikan, berikut beberapa tips yang bisa Moms terapkan:

1. Pilih Minuman yang Sehat

Pilihlah minuman dingin yang rendah gula dan mengandung bahan alami.

Es teh hijau, es lemon, atau jus buah segar tanpa tambahan gula adalah pilihan yang lebih sehat dibandingkan dengan soda atau minuman berenergi yang tinggi gula.

2. Batasi Konsumsi

Batasi jumlah minuman dingin yang Moms konsumsi setiap hari. Satu atau dua gelas minuman dingin dalam sehari seharusnya cukup untuk menyegarkan diri tanpa menyebabkan efek negatif pada kesehatan.

3. Hindari Minuman Dingin Setelah Makan

Baca Juga: Waspada Radang Tenggorokan Selama Bulan Ramadan, Berikut Tips Mengatasinya Agar Jadi Happy Moms Happy Ramadan

Minuman dingin setelah makan bisa mengganggu proses pencernaan.

Sebaiknya, tunggu sekitar 30 menit hingga satu jam setelah makan sebelum mengonsumsi minuman dingin. Ini memberi waktu bagi tubuh untuk memulai proses pencernaan dengan efektif.

4. Gunakan Sedotan

Menggunakan sedotan saat minum minuman dingin bisa membantu mengurangi kontak langsung dengan gigi, yang dapat mengurangi risiko gigi sensitif.

Sedotan juga membantu mengurangi risiko kerusakan enamel gigi akibat perubahan suhu yang tiba-tiba.

5. Tambahkan Es pada Minuman Sehat

Jika Moms ingin menikmati minuman dingin, tambahkan es pada minuman yang sehat seperti air putih, jus buah tanpa gula, atau teh herbal.

Ini cara yang lebih baik untuk tetap segar tanpa mengorbankan kesehatan.

6. Perhatikan Kondisi Tubuh

Perhatikan bagaimana tubuh bereaksi terhadap minuman dingin.

Jika Moms merasakan ketidaknyamanan atau masalah kesehatan setelah minum minuman dingin, sebaiknya kurangi konsumsi atau hindari sama sekali.

Baca Juga: Menu Buka Puasa Sederhana untuk Anak, Mulai dari Boba hingga Sajian Street Food Korea!

Setiap orang memiliki toleransi yang berbeda terhadap suhu dan bahan dalam minuman dingin.

Terlalu sering mengonsumsi minuman dingin bisa membawa berbagai dampak negatif bagi kesehatan, seperti gangguan pencernaan, radang tenggorokan, penurunan sistem imun, gigi sensitif, dan peningkatan risiko masalah jantung.

Meskipun minuman dingin dapat menyegarkan dan memberikan dorongan energi, penting untuk mengonsumsinya dengan bijak dan dalam jumlah yang moderat.

Untuk memaksimalkan manfaat dari minuman dingin dan mengurangi risiko efek sampingnya, pilihlah minuman yang sehat, batasi konsumsi, hindari minuman dingin setelah makan, gunakan sedotan, tambahkan es pada minuman sehat, dan perhatikan reaksi tubuh.

Dengan mengikuti tips ini, Moms bisa menikmati minuman dingin dengan cara yang lebih sehat dan aman.

Selalu ingat bahwa keseimbangan adalah kunci untuk menjaga kesehatan tubuh dalam jangka panjang.

Sebagian artikel ini ditulis dengan menggunakan bantuan kecerdasan buatan