Bagaimana Cara Mengganti Susu Formula pada Anak Stunting? Ini Panduannya

By Cynthia Paramitha Trisnanda, Kamis, 1 Agustus 2024 | 12:30 WIB
Pengganti susu formula untuk anak stunting (Freepik)

Nakita.id - Stunting merupakan kondisi di mana pertumbuhan tinggi anak lebih lambat dibandingkan standar usianya, sering kali disebabkan oleh kekurangan gizi kronis dalam 1.000 hari pertama kehidupan.

Nutrisi yang tepat, termasuk susu formula yang sesuai, sangat penting dalam membantu anak dengan stunting untuk mengejar pertumbuhan dan perkembangan optimalnya.

Namun, jika susu formula yang digunakan tidak memberikan hasil yang diharapkan, menggantinya dengan jenis yang lebih sesuai mungkin menjadi langkah yang perlu dipertimbangkan.

Berikut adalah panduan dan pertimbangan dalam mengganti susu formula untuk anak stunting, mengutip dari berbagai sumber.

Pengganti Susu Formula untuk Anak Stunting

1. Mengapa Perlu Mengganti Susu Formula?

Alasan Mengganti:

Kebutuhan Gizi Khusus: Anak stunting mungkin memerlukan susu formula dengan kandungan nutrisi yang lebih spesifik atau kaya akan zat gizi tertentu seperti protein, kalsium, dan zat besi.

Alergi atau Intoleransi: Beberapa anak mungkin mengalami alergi atau intoleransi terhadap jenis susu formula tertentu, seperti yang berbasis susu sapi, sehingga perlu diganti dengan formula hipoalergenik atau berbasis kedelai.

Perkembangan dan Pertumbuhan yang Lambat: Jika anak tidak menunjukkan peningkatan berat badan atau tinggi badan yang memadai meski sudah mengonsumsi susu formula tertentu, konsultasi dengan dokter atau ahli gizi untuk mempertimbangkan perubahan formula bisa diperlukan.

2. Jenis Susu Formula yang Sesuai untuk Anak Stunting

Formula Tinggi Kalori dan Protein:

Susu Formula untuk Pertumbuhan: Ada susu formula khusus yang diformulasikan untuk anak dengan kebutuhan gizi lebih tinggi.

Formula ini biasanya kaya akan kalori, protein, dan vitamin untuk mendukung pertumbuhan yang optimal.

Formula Penguat: Beberapa susu formula mengandung tambahan kalori dan nutrisi seperti DHA, omega-3, serta prebiotik yang mendukung perkembangan otak dan sistem imun anak.

Formula Hipoalergenik:

Untuk Anak dengan Alergi: Jika anak menunjukkan gejala alergi seperti ruam, diare, atau gangguan pencernaan setelah mengonsumsi susu formula biasa, formula hipoalergenik yang telah dihidrolisis atau berbasis asam amino bisa menjadi pilihan.

Baca Juga: Viral Isu Susu Formula Memicu Cuci Darah pada Anak: Apa Penyebabnya?

Formula Khusus Medis:

Formula Medis: Ada susu formula yang diresepkan oleh dokter untuk anak-anak dengan kondisi medis tertentu, seperti masalah penyerapan atau metabolisme, yang bisa digunakan untuk membantu memenuhi kebutuhan gizi mereka.

3. Cara Mengganti Susu Formula dengan Aman

Konsultasi dengan Dokter:

Bimbingan Profesional: Sebelum mengganti susu formula, penting untuk berkonsultasi dengan dokter anak atau ahli gizi.

Mereka dapat memberikan rekomendasi jenis formula yang paling sesuai dengan kondisi anak.

Pemeriksaan Kesehatan: Dokter mungkin akan melakukan pemeriksaan atau tes tertentu untuk memastikan tidak ada masalah kesehatan lain yang mendasari kondisi stunting.

Transisi Bertahap:

Menghindari Gangguan Pencernaan: Mulailah dengan mencampurkan susu formula baru dengan yang lama dalam jumlah kecil, secara bertahap meningkatkan porsi formula baru selama beberapa hari hingga seminggu.

Pemantauan Reaksi: Amati reaksi anak selama proses transisi ini, termasuk perubahan dalam pencernaan, nafsu makan, atau perilaku.

Jika muncul tanda-tanda alergi atau intoleransi, segera hentikan dan konsultasikan dengan dokter.

Pemantauan Tumbuh Kembang:

Pengawasan Rutin: Setelah mengganti susu formula, lakukan pemantauan rutin terhadap berat badan, tinggi badan, dan perkembangan anak.

Ini penting untuk memastikan bahwa susu formula baru memberikan hasil yang diinginkan.

Penyesuaian Gizi: Dokter atau ahli gizi mungkin akan menyarankan penyesuaian tambahan pada diet anak, seperti menambahkan makanan padat bernutrisi yang mendukung pertumbuhan.

4. Tips Memaksimalkan Pertumbuhan Anak Stunting

Pemberian Nutrisi Seimbang:

Makanan Pendamping: Selain susu formula, pastikan anak mendapatkan makanan pendamping ASI (MPASI) yang kaya nutrisi, seperti daging, ikan, telur, sayuran, dan buah-buahan.

Baca Juga: Apakah Benar Jika Stunting Berpengaruh pada Kemampuan Sosial Anak?

Asupan Multivitamin: Terkadang, suplemen multivitamin atau mineral mungkin diperlukan untuk memastikan anak mendapatkan semua nutrisi yang dibutuhkan.

Konsistensi dalam Pemberian Makanan:

Waktu Makan Teratur: Pastikan anak makan dan minum susu pada waktu yang teratur setiap hari.

Konsistensi ini penting untuk membantu tubuh anak menyesuaikan diri dan menyerap nutrisi secara optimal.

Dukungan Psikologis: Lingkungan yang penuh kasih sayang dan perhatian dari orang tua juga penting untuk kesehatan mental dan emosional anak, yang berkontribusi pada kesehatan fisik mereka.

Kesimpulan

Mengganti susu formula untuk anak stunting adalah keputusan yang memerlukan pertimbangan matang dan konsultasi dengan tenaga medis.

Dengan memilih susu formula yang tepat dan melakukan transisi secara bertahap, orang tua dapat membantu memenuhi kebutuhan gizi anak untuk mendukung pertumbuhan dan perkembangannya.

Selain itu, pemberian nutrisi seimbang dan dukungan lingkungan yang baik akan sangat membantu anak mencapai potensi pertumbuhan yang optimal.

Baca Juga: Cara Menangani Stunting pada Anak Usia 2 Tahun, Apakah Sudah Terlambat?