Siapa yang Dilarang Makan Singkong Rebus? Hati-hati Penyakit Memburuk

By Aullia Rachma Puteri, Sabtu, 17 Agustus 2024 | 18:00 WIB
Siapa yang Dilarang Makan Singkong Rebus? (Pexels.com)

Nakita.id - Singkong rebus, salah satu makanan tradisional yang populer di Indonesia, dikenal sebagai sumber karbohidrat yang murah, mudah didapat, dan kaya akan serat.

Meskipun memiliki banyak manfaat kesehatan, seperti membantu pencernaan dan memberikan energi, singkong rebus juga memiliki beberapa risiko bagi orang-orang tertentu.

Tidak semua orang boleh mengonsumsi singkong rebus, terutama dalam jumlah banyak atau tanpa pengolahan yang tepat.

Artikel ini akan membahas siapa saja yang sebaiknya menghindari makan singkong rebus serta alasan di balik larangan tersebut.

Sebelum membahas siapa saja yang sebaiknya menghindari singkong rebus, penting untuk memahami mengapa makanan ini bisa berpotensi berbahaya bagi sebagian orang.

Singkong mengandung senyawa kimia alami bernama glikosida sianogenik, yang dapat melepaskan sianida dalam tubuh jika tidak diolah dengan benar.

Sianida adalah racun berbahaya yang dapat mengganggu fungsi tubuh dan bahkan berakibat fatal jika dikonsumsi dalam jumlah besar.

Meskipun proses perebusan atau pengolahan lainnya dapat mengurangi kadar sianida dalam singkong, residu yang tersisa tetap dapat berdampak negatif pada kesehatan, terutama bagi orang-orang dengan kondisi kesehatan tertentu.

Siapa yang Dilarang Makan Singkong Rebus?

1. Penderita Gangguan Tiroid

Orang dengan gangguan tiroid, seperti hipotiroidisme atau hipertiroidisme, sebaiknya menghindari konsumsi singkong rebus.

Ini karena singkong mengandung goitrogen, zat yang dapat mengganggu produksi hormon tiroid dengan menghambat penyerapan yodium.

Yodium adalah mineral penting yang dibutuhkan oleh kelenjar tiroid untuk menghasilkan hormon tiroid.

Baca Juga: Makan Singkong Bikin Gula Darah Naik? Ketahui Ini Mitos atau Fakta

Pada penderita gangguan tiroid, konsumsi singkong secara berlebihan bisa memperburuk kondisi mereka, menyebabkan gejala seperti kelelahan, penambahan berat badan, dan gangguan metabolisme.

Oleh karena itu, bagi mereka yang memiliki masalah tiroid, sebaiknya konsultasikan dengan dokter sebelum mengonsumsi singkong dalam jumlah banyak atau sebagai bagian rutin dari diet.

2. Penderita Diabetes

Singkong rebus memiliki indeks glikemik yang cukup tinggi, yang berarti konsumsi singkong dapat menyebabkan lonjakan kadar gula darah.

Bagi penderita diabetes, menjaga kadar gula darah agar tetap stabil adalah hal yang sangat penting.

Konsumsi makanan dengan indeks glikemik tinggi dapat membuat pengelolaan diabetes menjadi lebih sulit, meningkatkan risiko komplikasi jangka panjang.

Jika penderita diabetes ingin mengonsumsi singkong rebus, disarankan untuk melakukannya dengan porsi yang sangat terbatas dan seimbangkan dengan asupan makanan lain yang memiliki indeks glikemik rendah untuk membantu mengendalikan lonjakan gula darah.

3. Orang dengan Masalah Pencernaan

Meskipun singkong kaya akan serat yang baik untuk pencernaan, orang dengan masalah pencernaan seperti sindrom iritasi usus besar (IBS) atau gangguan pencernaan lainnya mungkin perlu berhati-hati.

Serat yang tinggi dalam singkong dapat menyebabkan perut kembung, gas, dan ketidaknyamanan pada orang-orang dengan kondisi ini.

Selain itu, singkong juga mengandung pati resisten, yang meskipun bermanfaat untuk kesehatan usus, bisa sulit dicerna oleh beberapa orang, menyebabkan gejala seperti sakit perut atau diare.

Bagi mereka yang sering mengalami masalah pencernaan, sebaiknya konsumsi singkong rebus dalam jumlah yang sangat terbatas atau hindari sama sekali.

4. Penderita Penyakit Ginjal

Orang dengan penyakit ginjal, terutama yang sudah dalam tahap lanjut, harus berhati-hati dalam mengonsumsi singkong rebus.

Baca Juga: Manfaat Tersembunyi Daun Singkong untuk Wajah, Ternyata Ampuh Melawan Penuaan Dini

Singkong mengandung kalium yang cukup tinggi, dan ginjal yang tidak berfungsi dengan baik mungkin tidak mampu membuang kelebihan kalium dari tubuh.

Kadar kalium yang terlalu tinggi dalam darah (hiperkalemia) bisa berbahaya, menyebabkan masalah jantung dan komplikasi lainnya.

Untuk penderita penyakit ginjal, sebaiknya konsultasikan dengan ahli gizi atau dokter sebelum mengonsumsi singkong rebus secara teratur, dan pastikan asupan kalium harian tetap terkontrol.

5. Anak-anak dan Ibu Hamil

Anak-anak dan ibu hamil juga termasuk kelompok yang sebaiknya membatasi konsumsi singkong rebus, terutama jika tidak diolah dengan benar.

Anak-anak memiliki sistem metabolisme yang lebih sensitif, dan kehadiran sianida dalam singkong, meskipun dalam jumlah kecil, bisa berisiko bagi kesehatan mereka.

Ibu hamil juga perlu berhati-hati, karena konsumsi singkong dengan kadar sianida yang masih tinggi bisa mempengaruhi perkembangan janin.

Oleh karena itu, meskipun singkong rebus bisa menjadi bagian dari diet yang sehat, anak-anak dan ibu hamil sebaiknya mengonsumsinya dalam jumlah yang sangat terbatas dan pastikan bahwa singkong telah diolah dengan cara yang tepat.

6. Orang yang Mengonsumsi dalam Jumlah Besar

Singkong mungkin aman dikonsumsi dalam jumlah kecil oleh kebanyakan orang, tetapi mengonsumsinya dalam jumlah besar dapat meningkatkan risiko paparan sianida, terutama jika singkong tidak dimasak dengan benar.

Konsumsi singkong rebus dalam jumlah besar secara terus-menerus bisa menyebabkan keracunan kronis yang dikenal sebagai konzo, yang ditandai dengan kelumpuhan pada anggota tubuh bagian bawah.

Oleh karena itu, siapa pun yang mengonsumsi singkong rebus sebaiknya melakukannya dengan porsi yang wajar dan pastikan untuk mempersiapkannya dengan baik.

Merebus singkong hingga benar-benar matang dan membuang air rebusannya dapat membantu mengurangi kadar sianida.

Baca Juga: Inilah Manfaat Daun Singkong untuk Ibu Menyusui, Kaya Nutrisi Bagi Kesehatan Si Kecil

Singkong rebus adalah makanan yang kaya akan nutrisi dan serat, namun tidak semua orang boleh mengonsumsinya tanpa pertimbangan.

Penderita gangguan tiroid, diabetes, masalah pencernaan, penyakit ginjal, anak-anak, ibu hamil, serta orang yang cenderung mengonsumsi singkong dalam jumlah besar, sebaiknya berhati-hati atau menghindari konsumsi singkong rebus.

Meskipun singkong rebus dapat menjadi bagian dari diet yang sehat, penting untuk mengolahnya dengan benar dan mengonsumsinya dalam jumlah yang wajar.

Konsultasi dengan ahli gizi atau dokter sangat disarankan bagi mereka yang memiliki kondisi kesehatan tertentu sebelum memasukkan singkong rebus dalam pola makan harian.

Dengan begitu, kita dapat menikmati manfaat singkong tanpa mengorbankan kesehatan.

Baca Juga: 10 Manfaat Mengejutkan Daun Singkong untuk Ibu Hamil, Nyesel Baru Tahu!