BERITA POPULER: Tersebar Voice Note Dokter Aulia Korban Bullying hingga Penjelasan Apa Itu MPox

By Diah Puspita Ningrum, Jumat, 30 Agustus 2024 | 14:00 WIB
BERITA POPULER tersebar voice note dr Aulia Risma Lestari (Tribunnews.com)

Nakita.id - Berikut ini sejumlah berita terpopuler yang dirangkum oleh Nakita pada hari Jumat (30/8/2024).

1. Tersebar Voice Note Dokter Aulia Korban Bullying, 'Bener-bener Kacau'

Kasus dugaan bullying terhadap almarhum dr. Aulia Risma Lestari, seorang mahasiswi Program Pendidikan Dokter Spesialis (PPDS) Prodi Anestesi Universitas Diponegoro (Undip), semakin mendapat perhatian publik. Kisah tragis ini menjadi lebih jelas setelah rekaman voice note yang diduga dikirim oleh dr. Aulia kepada ayahnya beredar di media sosial.

Rekaman tersebut mengungkapkan kondisi kesehatan yang dialaminya, serta dugaan eksploitasi dan bullying yang dihadapi di tempatnya bekerja dan belajar. Dalam rekaman voice note yang dibagikan melalui akun Instagram @abouthetic, dr. Aulia terdengar berbicara dengan ayahnya tentang penderitaan fisik dan mental yang ia alami.

Suara yang terdengar di rekaman tersebut mengisyaratkan rasa sakit fisik yang luar biasa akibat penyakit yang dideritanya. Menurut informasi dari pihak keluarga, dr. Aulia sebelumnya telah didiagnosis menderita sakit akibat saraf kejepit.

"Aku bangun tidur, badan sakit semua, punggung sakit," kata dr. Aulia dalam rekaman tersebut, sambil menangis terisak-isak.

Ia menggambarkan bagaimana setiap bangun tidur ia harus bergerak sangat perlahan karena rasa sakit yang melumpuhkan.

Namun, penderitaan fisik tersebut hanyalah sebagian dari masalah yang dihadapi oleh dr. Aulia.

Dalam voice note yang sama, ia juga menceritakan tentang kondisi tempat ia bekerja, RSUP dr. Karyadi Semarang.

Sambil terisak, dr. Aulia mengungkapkan kekhawatirannya tentang program-program di rumah sakit yang menurutnya sangat kacau.

Baca selengkapnya di sini

Baca Juga: BERITA POPULER: Cara Mengajukan KUR BRI 2024 hingga Nama Bayi Laki-laki Lahir September

2. Cara Isi Formulir Aplikasi SATU SEHAT Setelah dari Luar Negeri

Kementerian Perhubungan (Kemenhub) kembali menetapkan kebijakan penting bagi para pelaku perjalanan yang baru pulang dari luar negeri dan hendak masuk ke Indonesia. Mulai tanggal 27 Agustus 2024, penggunaan aplikasi SATUSEHAT menjadi wajib bagi semua penumpang internasional yang tiba di Tanah Air.

Kebijakan ini diatur dalam Surat Edaran Dirjen Perhubungan Udara Nomor SE 5 DJPU Tahun 2024 dan bertujuan untuk mencegah penularan penyakit Mpox, yang lebih dikenal sebagai cacar monyet, di bandar udara.

Direktur Jenderal Perhubungan Udara, M. Kristi Endah Murni, menyampaikan bahwa langkah ini diambil setelah penyakit Mpox ditetapkan sebagai kedaruratan kesehatan masyarakat yang meresahkan dunia (Public Health Emergency of International Concern) oleh Badan Kesehatan Dunia (WHO) pada 14 Agustus 2024.

"Persyaratan ini juga menindaklanjuti Surat Menteri Kesehatan tentang Penerapan SATUSEHAT Health Pass," ujar Kristi dalam keterangan persnya di Jakarta, Rabu (28/8).

SATUSEHAT Health Pass adalah formulir swadeklarasi elektronik yang harus diisi oleh semua pelaku perjalanan luar negeri, baik personel penerbangan maupun penumpang, yang hendak masuk ke Indonesia.

Aplikasi ini telah dikembangkan oleh Kementerian Kesehatan sebagai bagian dari upaya digitalisasi proses pemantauan kesehatan masyarakat, khususnya dalam situasi darurat kesehatan global.

Kristi menjelaskan bahwa penetapan SE 5 DJPU Tahun 2024 ini berfungsi sebagai panduan bagi badan usaha angkutan udara, termasuk maskapai penerbangan asing, agar memastikan setiap pelaku perjalanan luar negeri yang terbang menuju Indonesia mengisi SATUSEHAT Health Pass.

Panduan ini juga menginstruksikan penyelenggara bandar udara internasional untuk mengambil langkah-langkah pencegahan dan penanganan penularan penyakit Mpox di bandara.

Untuk memastikan kebijakan ini berjalan efektif, Kristi telah meminta kepada semua badan usaha angkutan udara dan maskapai asing yang melayani penerbangan internasional ke Indonesia agar melakukan sosialisasi yang intensif. Mereka diwajibkan untuk menginformasikan kepada semua penumpang mengenai kewajiban mengisi SATUSEHAT Health Pass sebelum keberangkatan.

Baca selengkapnya di sini

Baca Juga: BERITA POPULER: 6 Formasi CPNS 2024 Pendidikan Bahasa Inggris hingga Biaya Masuk Sekolah Al Azhar Karanganyar

3. Ayah Almarhumah Dokter PPDS Undip Meninggal Dunia karena Kepikiran Kepergian Anaknya, Ini Bahaya Depresi yang Memicu Kematian

Moh Fakhruri, ayah dari dr. Aulia Risma, mahasiswa Program Pendidikan Dokter Spesialis (PPDS) Anastesi Fakultas Kedokteran Universitas Diponegoro (Undip) dinyatakan meninggal dunia setelah 1 minggu dirawat di rumah sakit.

Moh Fakhruri meninggal dunia pada hari Selasa, (27/8/2024) di RSUP Nasional DR Cipto Mangunkusumo (RSCM) Jakarta pukul 1.30 WIB.

Mengutip dari Tribunnews, adapun penyebab ayah dr Aulia Risma meninggal dunia adalah karena sakit. Hal ini diungkapkan oleh adik almarhum Moh Fakhruri, Miftahudin.

"Saya sangat kehilangan, karena beliau kakak pertama yang begitu merangkul adik-adiknya," katanya.

Sebelumnya, Moh Fakhruri dikabarkan jatuh sakit usai pemakaman sang buah hati, dr Aulia Risma pada Selasa (13/8/2024).

Kondisi ayah dr Aulia Risma tersebut diungkapkan oleh kuasa hukum keluarga, Susyanto SH MH.

Ia mengungkapkan, Moh Fakhruri masuk ICU di RSUD Kardinah Tegal setelah jenazah dr Aulia dimakamkan.

Kasus meninggalnya dr Aulia Risma ini menyita perhatian publik, hingga Menteri Kesehatan RI, Budi Gunadi Sadikin ambil sikap.

Susyanto mengatakan, ayah dari almarhumah masuk ke rumah sakit setelah jenazah almarhumah dimakamkan hari selasa, pukul 14.00 WIB. Malamnya sakit dan langsung dibawa ke RSUD Kardinah.

Baca selengkapnya di sini

Baca Juga: BERITA POPULER: Manfaat Rutin Menggunakan Lidah Buaya hingga Amankah Cat Rambut pada Ibu Menyusui?

4. Apa Itu MPox? Kepanjangannya Monkey Pox, Hati-hati Bisa Menular!

MPox, sebelumnya dikenal sebagai monkeypox, adalah penyakit zoonotik, yaitu penyakit yang dapat ditularkan dari hewan ke manusia.

Penyakit ini disebabkan oleh virus Monkeypox, yang termasuk dalam genus Orthopoxvirus, keluarga Poxviridae.

MPox menarik perhatian global karena kemunculannya di luar daerah endemik tradisional di Afrika dan peningkatan kasus pada manusia dalam beberapa dekade terakhir.

MPox pertama kali diidentifikasi pada tahun 1958 ketika dua wabah penyakit yang mirip dengan cacar terjadi di koloni monyet yang dipelihara untuk penelitian. leh karena itu, penyakit ini dinamakan "monkeypox."

Namun, monyet bukanlah inang utama virus ini. Kasus pertama pada manusia ditemukan pada tahun 1970 di Republik

Demokratik Kongo, pada seorang anak yang tinggal di daerah di mana cacar telah diberantas.

Sejak itu, MPox telah dilaporkan di beberapa negara Afrika, terutama di daerah-daerah dengan hutan hujan tropis.

Virus MPox secara alami ditemukan pada hewan liar, termasuk berbagai spesies hewan pengerat dan primata.

Hewan-hewan ini dapat bertindak sebagai reservoir alami, dengan virus berpindah dari hewan ke manusia melalui kontak langsung atau melalui gigitan dan cakaran.

Baca selengkapnya di sini

Baca Juga: BERITA POPULER: Erin Taulany Bicara Perceraiannya hingga Cut Intan Nabila Ingin Pisah dari Suami

5. Dampak Ibu Hamil Bekerja Shift Malam, Tidak Hanya pada Fisik Loh

Kenali apa saja dampak ibu hamil bekerja shift malam, bukan hanya pada fisik tapi juga kondisi psikologis. Bekerja selama kehamilan adalah pilihan yang banyak diambil oleh perempuan, termasuk jika diharuskan masuk shift malam.

Namun, bekerja pada jam-jam yang tidak biasa seperti shift malam dapat membawa dampak tertentu bagi kesehatan ibu hamil dan janin yang dikandungnya.

Melansir dari berbagai sumber, berikut ini dampak dari bekerja shift malam selama kehamilan, serta langkah-langkah yang bisa diambil untuk mengurangi risiko.

1. Gangguan Pola Tidur dan Kesehatan Fisik

Salah satu dampak paling langsung dari bekerja shift malam adalah gangguan pada pola tidur. Tubuh manusia secara alami dirancang untuk tidur pada malam hari dan beraktivitas di siang hari. Ketika ibu hamil bekerja di malam hari, ritme sirkadian atau jam biologis tubuhnya terganggu.

Kurangnya tidur atau kualitas tidur yang buruk dapat menyebabkan kelelahan kronis, yang pada akhirnya berdampak pada kesehatan fisik ibu hamil.

Kurang tidur juga dapat mempengaruhi sistem kekebalan tubuh, membuat ibu hamil lebih rentan terhadap infeksi.

Selain itu, kelelahan yang berlebihan bisa meningkatkan risiko kecelakaan, baik di tempat kerja maupun saat perjalanan pulang-pergi.

Kondisi ini juga dapat memperburuk gejala-gejala kehamilan seperti mual, muntah, dan sakit kepala, yang membuat kehamilan menjadi lebih sulit untuk dijalani.

Baca selengkapnya di sini

Baca Juga: BERITA POPULER: Manfaat Mengonsumsi Rebusan Kunyit dan Jahe hingga Nama Bayi Perempuan Arti Baik Hati Anti Pasaran