2. Risiko Kelahiran Prematur dan Berat Badan Lahir Rendah
Penelitian menunjukkan bahwa ibu hamil yang bekerja shift malam memiliki risiko yang lebih tinggi untuk mengalami kelahiran prematur dan melahirkan bayi dengan berat badan lahir rendah.
Kedua kondisi ini sangat berbahaya bagi bayi, karena kelahiran prematur dapat mengakibatkan berbagai masalah kesehatan jangka panjang, seperti gangguan pernapasan, masalah perkembangan, dan risiko infeksi yang lebih tinggi.
Berat badan lahir rendah juga berhubungan dengan peningkatan risiko kematian neonatal dan gangguan perkembangan fisik dan mental pada anak.
Faktor-faktor seperti stres fisik dan mental, serta gangguan pola tidur yang dialami ibu hamil yang bekerja shift malam, dianggap berkontribusi pada peningkatan risiko ini.
3. Stres dan Dampaknya Terhadap Janin
Stres adalah faktor lain yang perlu diperhatikan oleh ibu hamil yang bekerja shift malam.
Bekerja pada malam hari dapat menimbulkan stres tambahan karena tubuh harus beradaptasi dengan jadwal yang tidak biasa.
Stres kronis selama kehamilan telah dikaitkan dengan berbagai komplikasi, termasuk kelahiran prematur, preeklampsia, dan gangguan pada perkembangan janin.
Stres juga dapat mempengaruhi hormon-hormon yang penting untuk kehamilan yang sehat, seperti kortisol.
Peningkatan kadar kortisol secara terus-menerus dapat mempengaruhi kesehatan janin dan meningkatkan risiko masalah perkembangan di kemudian hari.
Baca Juga: Ibu Hamil Boleh Pakai Tawas untuk Ketiak Bau? Waspada Bahayanya
Ibu Hamil Tidak Boleh Duduk Terlalu Lama, Ini Risiko dan Solusi untuk Kehamilan Sehat
Penulis | : | Diah Puspita Ningrum |
Editor | : | Diah Puspita Ningrum |
KOMENTAR