Penyebab Orang Suka Utang di Pinjol, Kenali Risikonya Lebih Dulu

By Diah Puspita Ningrum, Sabtu, 7 September 2024 | 13:00 WIB
Apa penyebab orang tang di pinjol? (Freepik)

Nakita.id - Apa penyebab orang suka utang di pinjol mnejadi sebuah pertanyaan seiring dengan kemudahan meminjam uang tanpa agunan.

Pinjaman online atau pinjol telah menjadi fenomena yang semakin populer di Indonesia dalam beberapa tahun terakhir.

Kemudahan akses, kecepatan proses, dan persyaratan yang ringan membuat pinjol menjadi pilihan favorit bagi banyak orang yang membutuhkan dana cepat.

Namun, di balik kemudahan yang ditawarkan, pinjaman online juga membawa risiko yang cukup tinggi jika tidak dikelola dengan bijak.

Sebelum memutuskan untuk meminjam melalui pinjol, penting untuk memahami penyebab di balik popularitasnya dan risiko yang mungkin dihadapi.

Berikut penjelasannya seperti dilansir dari berbagai sumber.

Penyebab Orang Memilih Utang di Pinjol

1. Proses yang Cepat dan Mudah

Salah satu alasan utama orang tertarik menggunakan pinjaman online adalah karena proses pengajuan yang sangat cepat dan mudah.

Berbeda dengan pinjaman konvensional di bank yang memerlukan berbagai dokumen dan waktu pemrosesan yang lama, pinjol hanya memerlukan ponsel dan koneksi internet.

Dalam hitungan menit, seseorang bisa mengisi aplikasi dan mengajukan pinjaman, dan dana bisa cair dalam beberapa jam.

Proses yang cepat ini sangat membantu bagi mereka yang membutuhkan uang secara mendesak.

Baca Juga: Masih Banyak yang Salah Paham, Ini Beda Pijol dengan Fintech Lending

2. Syarat yang Minim

Pinjaman di lembaga keuangan formal biasanya membutuhkan dokumen-dokumen seperti slip gaji, KTP, NPWP, hingga jaminan aset.

Sebaliknya, pinjol hanya meminta data pribadi, seperti nomor telepon, KTP, dan informasi rekening bank.

Persyaratan yang ringan ini membuat pinjol lebih menarik, terutama bagi mereka yang tidak memenuhi syarat pinjaman di bank atau lembaga keuangan lainnya.

3. Tidak Perlu Jaminan

Ketiadaan jaminan dalam pengajuan pinjol menjadi salah satu faktor yang membuat orang merasa lebih nyaman menggunakan layanan ini.

Tanpa perlu menggadaikan aset atau memberikan jaminan berharga, orang-orang dapat mengakses pinjaman dengan lebih mudah.

Hal ini terutama menarik bagi mereka yang tidak memiliki properti atau barang berharga lainnya untuk dijadikan jaminan.

4. Kebutuhan Mendesak

Banyak orang yang memilih pinjol karena berada dalam situasi mendesak, seperti kebutuhan medis, biaya pendidikan, atau kebutuhan sehari-hari yang mendesak.

Dalam situasi ini, orang cenderung mencari solusi cepat tanpa memikirkan risiko jangka panjang.

Baca Juga: Daftar Pinjol Baru Legal Terbaru 2024, Sudah Kantongi Izin dari OJK

Pinjol memberikan kemudahan akses uang tunai yang cepat, yang membuatnya menjadi pilihan utama dalam keadaan darurat.

5. Kurangnya Literasi Keuangan

Literasi keuangan yang rendah juga menjadi penyebab banyaknya orang yang terjerat pinjaman online.

Tidak semua orang memahami bagaimana sistem bunga berjalan atau bagaimana denda keterlambatan dapat menumpuk menjadi jumlah yang sangat besar.

Akibatnya, banyak orang yang meminjam tanpa mempertimbangkan kemampuan untuk membayar kembali pinjaman tersebut dalam jangka waktu yang ditentukan.

Risiko Utang di Pinjol

Meskipun pinjol menawarkan kemudahan dalam memperoleh pinjaman, ada beberapa risiko besar yang perlu diketahui sebelum memutuskan untuk mengambil pinjaman.

1. Bunga yang Tinggi

Salah satu risiko terbesar dari pinjaman online adalah bunga yang sangat tinggi dibandingkan dengan pinjaman dari bank atau lembaga keuangan formal lainnya.

Bunga pinjol bisa mencapai lebih dari 1% per hari, yang jika dihitung dalam jangka panjang, bisa menjadi beban yang sangat besar. Hal ini membuat jumlah utang yang harus dibayar bisa jauh lebih besar dari jumlah yang dipinjam.

2. Denda Keterlambatan yang Besar

Pinjol biasanya memberlakukan denda keterlambatan yang signifikan bagi peminjam yang gagal membayar tepat waktu.

Baca Juga: Risiko Tanggung Sendiri, Ini Daftar Pinjol yang Tidak Terdaftar di OJK

Denda ini bisa meningkat dengan cepat, menambah jumlah total utang yang harus dibayar.

Jika tidak dikelola dengan baik, denda keterlambatan bisa membuat seseorang terjerat dalam lingkaran utang yang sulit untuk keluar.

3. Praktik Penagihan yang Agresif

Banyak layanan pinjol yang menggunakan praktik penagihan yang agresif dan tidak etis.

Mulai dari menghubungi keluarga, teman, hingga rekan kerja untuk menagih utang, bahkan beberapa layanan pinjol diketahui menggunakan ancaman dan intimidasi untuk memaksa peminjam membayar.

Hal ini bisa menyebabkan stres dan tekanan psikologis yang besar bagi peminjam.

4. Data Pribadi Terancam

Dalam proses pengajuan pinjaman, pinjol biasanya meminta akses ke data pribadi dan kontak di ponsel.

Jika peminjam gagal membayar, ada risiko data pribadi disalahgunakan oleh perusahaan pinjol.

Beberapa kasus menunjukkan bahwa informasi pribadi peminjam disebarluaskan sebagai bentuk tekanan agar segera melunasi utangnya.

5. Terjebak dalam Siklus Utang

Baca Juga: Gopay Pinjam vs Shopee Pinjam, Manakah Pinjol yang Paling Aman?

Karena bunga yang tinggi dan denda keterlambatan yang terus bertambah, banyak peminjam yang akhirnya mengambil pinjaman baru untuk melunasi pinjaman lama.

Hal ini menciptakan lingkaran utang yang sulit dihentikan.

Dalam jangka panjang, peminjam bisa terjerat dalam utang yang semakin besar, tanpa jalan keluar yang jelas.

Pinjaman online memang menawarkan kemudahan akses, tetapi juga membawa risiko yang besar jika tidak dikelola dengan bijak.

Tingginya bunga, denda keterlambatan, serta praktik penagihan yang tidak etis bisa membuat peminjam terjebak dalam lingkaran utang yang sulit untuk diatasi.

Sebelum memutuskan untuk menggunakan pinjaman online, sangat penting untuk memahami risiko yang ada dan mencari alternatif lain yang lebih aman.

Dengan begitu, Moms dapat menjaga stabilitas keuangan dan menghindari masalah utang yang berkepanjangan.