Kemendikbudristek Gelar Aksi Nyata Pemulihan Pembelajaran dengan Meningkatkan Literasi dan Numerasi

By Cynthia Paramitha Trisnanda, Minggu, 13 Oktober 2024 | 09:18 WIB
Kemendikbudristek gelar aksi nyata pemulihan belajar ()

Baca Juga: Dijamin Lolos Tes Penilaian Kesesuaian PPPK Guru 2022, Ini Link Daftar dari Kemendikbud Langsung

Itje mengatakan, bahwa kolaborasi antar pemangku kepentingan seperti guru, kepala sekolah, dan orang tua sangat penting dalam meningkatkan literasi dan numerasi.

Kerja sama ini mencakup pengembangan komunitas belajar dan berbagi praktik yang baik, di mana pengalaman dan pengetahuan dapat saling dibagikan.

“Merdeka Belajar mendorong kolaborasi yang lebih luas dalam dunia pendidikan. Dengan adanya kolaborasi, literasi dan numerasi dapat diperkaya dengan perspektif dari berbagai pemangku kepentingan yang berbeda, sehingga mendorong terciptanya pembelajaran yang lebih menyeluruh dan kontekstual,” tegas Ketua Harian KNIU.

Pemulihan pembelajaran telah menjadi salah satu prioritas utama dalam upaya peningkatan kualitas pendidikan di Indonesia pasca pandemi.

Pandemi COVID-19 telah memberikan dampak signifikan terhadap proses pembelajaran sehingga memperparah krisis pembelajaran.

Adapun manfaat dari kegiatan ini sebagai landasan terciptanya semangat gotong royong yang berkelanjutan antara seluruh pemangku kepentingan yang bersinergi dengan saling memberdayakan dalam upaya pemulihan pembelajaran.

Selain itu melalui kegiatan ini akan menjadi wadah untuk saling berbagi praktik baik atas aksi nyata dalam meningkatkan literasi dan numerasi.

Seluruh aksi nyata yang tercipta dapat dimanfaatkan dan direplikasi sebagai program yang berkelanjutan sebagai upaya pemulihan pembelajaran.

Kemendikbudristek melalui Direktorat Jenderal Pendidikan Anak Usia Dini, Pendidikan Dasar, dan Pendidikan Menengah (Ditjen PAUD Dikdasmen), telah mengambil langkah strategis dengan membentuk Project Management Office (PMO) PDM 10 Pemulihan Pembelajaran.

PMO ini bertujuan untuk memberikan intervensi khusus kepada satuan pendidikan yang memiliki capaian literasi dan numerasi di bawah kompetensi minimum berdasarkan hasil Asesmen Nasional.

Beberapa intervensi khusus yang dilakukan seperti penyediaan dan pendistribusian buku bacaan bermutu, pelatihan pemanfaatan buku bacaan bermutu, dan pendampingan mahasiswa Kampus Mengajar untuk upaya peningkatan literasi dan numerasi di satuan pendidikan.

Baca Juga: Cerminan Nilai Pancasila, Berikut adalah Ciri-ciri Pelajar Pancasila Menurut Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan