Apakah Pemeriksaan Anak Stunting Ditanggung BPJS Kesehatan dan Bagaimana Langkahnya?

By Cynthia Paramitha Trisnanda, Senin, 21 Oktober 2024 | 13:00 WIB
pemeriksaan stunting ditanggung BPJS Kesehatan (Nakita/naura)

Nakita.id - Stunting adalah kondisi di mana anak mengalami gangguan pertumbuhan dan perkembangan akibat kekurangan gizi dalam jangka waktu yang lama.

Anak yang stunting cenderung memiliki tubuh yang lebih pendek dibanding anak seusianya dan bisa mengalami keterlambatan perkembangan motorik, kognitif, serta imunitas yang lebih rendah.

Mengingat dampak jangka panjang dari stunting, deteksi dini dan penanganan yang tepat sangat penting.

Banyak orang tua di Indonesia bertanya-tanya apakah pemeriksaan dan penanganan stunting pada anak ditanggung oleh Badan Penyelenggara Jaminan Sosial (BPJS) Kesehatan.

Artikel ini akan membahas apakah BPJS menanggung pemeriksaan stunting dan bagaimana prosedurnya mengutip dari berbagai sumber.

BPJS Kesehatan dan Pemeriksaan Stunting

BPJS Kesehatan adalah program jaminan kesehatan yang diselenggarakan oleh pemerintah Indonesia untuk memberikan perlindungan kesehatan kepada seluruh masyarakat.

Layanan ini mencakup berbagai jenis pemeriksaan, pengobatan, dan tindakan medis, termasuk pemeriksaan terkait tumbuh kembang anak.

Pemeriksaan tumbuh kembang anak, termasuk pemeriksaan terkait stunting, ditanggung oleh BPJS Kesehatan, selama pemeriksaan tersebut dilakukan di fasilitas kesehatan yang bekerja sama dengan BPJS dan sesuai dengan prosedur yang berlaku.

1. Pemeriksaan Pertumbuhan Rutin

BPJS Kesehatan menanggung biaya pemeriksaan rutin tumbuh kembang anak, termasuk pengukuran berat badan, tinggi badan, dan lingkar kepala.

Pemeriksaan ini bertujuan untuk mendeteksi dini apakah ada tanda-tanda stunting atau keterlambatan perkembangan lainnya pada anak.

Orang tua dapat membawa anak mereka ke Puskesmas atau fasilitas kesehatan tingkat pertama (FKTP) yang terdaftar di BPJS untuk mendapatkan layanan ini.

Baca Juga: Bahaya Calon Orang Tua Tidak Memahami Pengetahuan Tentang Stunting

Biasanya, pemeriksaan dilakukan secara berkala sesuai dengan jadwal imunisasi dan program posyandu.

2. Konsultasi Gizi

Jika anak terindikasi mengalami masalah gizi yang bisa mengarah pada stunting, BPJS juga menanggung konsultasi gizi.

Di sini, orang tua akan mendapatkan edukasi dan arahan tentang nutrisi yang tepat untuk anak agar bisa mengejar ketertinggalan pertumbuhan.

Konsultasi ini bisa dilakukan di Puskesmas atau rumah sakit yang menerima layanan BPJS.

3. Rujukan ke Spesialis

Jika diperlukan pemeriksaan lebih lanjut atau tindakan khusus, dokter di Puskesmas atau FKTP akan memberikan rujukan ke rumah sakit untuk penanganan lebih lanjut oleh dokter spesialis, seperti dokter anak atau spesialis gizi klinik.

Rujukan ini juga ditanggung oleh BPJS selama sesuai dengan prosedur rujukan yang berlaku.

4. Pengobatan dan Pemulihan Anak Stunting

BPJS Kesehatan juga menanggung pengobatan yang diperlukan jika anak dinyatakan mengalami stunting.

Pengobatan ini bisa meliputi pemberian suplemen gizi atau intervensi medis lain yang dibutuhkan untuk meningkatkan status gizi anak.

Namun, pastikan tindakan tersebut dilakukan di fasilitas kesehatan yang bekerja sama dengan BPJS.

Prosedur Pemeriksaan Anak Stunting dengan BPJS

Untuk memanfaatkan layanan BPJS Kesehatan dalam pemeriksaan stunting pada anak, ada beberapa langkah yang bisa diikuti:

1. Daftarkan Anak ke BPJS Kesehatan

Pastikan anak sudah terdaftar sebagai peserta BPJS.

Baca Juga: Cara Mengetahui Gejala Stunting pada Bayi Baru Lahir agar Segera Ditangani

Jika belum terdaftar, orang tua dapat mendaftarkan anak melalui aplikasi Mobile JKN atau datang langsung ke kantor BPJS terdekat.

2. Kunjungi Fasilitas Kesehatan Tingkat Pertama (FKTP)

Pemeriksaan awal harus dilakukan di FKTP yang sudah bekerja sama dengan BPJS.

FKTP ini bisa berupa Puskesmas, klinik, atau dokter keluarga yang terdaftar sebagai penyedia layanan BPJS.

3. Lakukan Pemeriksaan Tumbuh Kembang

Di FKTP, anak akan diperiksa tumbuh kembangnya secara menyeluruh, termasuk pengukuran tinggi dan berat badan, serta pengamatan apakah anak menunjukkan tanda-tanda stunting.

4. Konsultasi dan Rujukan

Jika ditemukan indikasi stunting, dokter akan memberikan saran, termasuk rujukan jika diperlukan.

Rujukan ini bisa meliputi konsultasi ke spesialis gizi atau pemeriksaan lanjutan di rumah sakit.

5. Pengobatan dan Pemantauan

Jika anak memang mengalami stunting, BPJS juga akan menanggung pengobatan yang dibutuhkan, seperti pemberian suplemen gizi, serta pemantauan perkembangan anak secara berkala.

Manfaat Pemeriksaan Dini dan Peran BPJS dalam Penanganan Stunting

Penanganan stunting sejak dini sangat penting untuk mencegah dampak jangka panjang yang bisa memengaruhi kesehatan dan kualitas hidup anak.

Dengan adanya BPJS Kesehatan, orang tua bisa lebih mudah mengakses layanan kesehatan yang diperlukan untuk mencegah dan menangani stunting tanpa khawatir soal biaya.

Selain pemeriksaan dan pengobatan, edukasi gizi bagi orang tua juga merupakan bagian penting dari upaya penanganan stunting yang ditanggung oleh BPJS.

Edukasi ini membantu orang tua memahami pentingnya pemberian makanan bergizi dan pola asuh yang baik untuk mendukung tumbuh kembang anak yang optimal.

Baca Juga: Pengaruh Hamil Anak Stunting pada Ibu Hamil: Risiko dan Pencegahannya