Si Kecil Ingin Jadi Vegan? Oh No, Belum Waktunya, Moms! Ini Alasannya

By Soesanti Harini Hartono, Senin, 4 Juni 2018 | 20:43 WIB
Kalau kecil-kecil sudah vegan, risiko anemia makin tinggi. Tumbuh kembangnya juga bisa terganggu. (The New Age Parents)

Nakita.id – Sekarang ini sedang terjadi tren orang kembali ke gaya hidup sehat.

Salah satunya dengan memilih pola diet yang membatasi asupan lemak, protein, atau karbohidrat.

Beberapa orang dewasa memilih menjadi vegetarian untuk beberapa alasan, termasuk diet.

Dengan menjadi vegetarian, mereka hanya mengonsumsi makanan dari tanaman.

BACA JUGA: Diet Vegetarian Selama 30 Tahun, Perempuan ini Terancam Lumpuh!

Bila Moms dan Dads, dengan alasan apa pun ingin menjadi vegetarian, silakan saja. Tapi jangan sampai Si Kecil ikut-ikutan, apalagi diajak, ya.

Sebabnya, ada kelompok-kelompok usia yang tidak disarankan mengikuti cara dan pola makan vegan ini.

"Saya tidak menyarankan anak-anak, remaja, dewasa muda, dan ibu hamil menjadi vegan," Guru Besar Institut Pertanian Bogor, Hardinsyah seperti dikutip dari Kompas.com.

Menurut Hardinsyah ada komponen penting bagi tubuh yang tidak bisa didapatkan dari sumber pangan nabati.

"Salah satu keunggulan protein hewani itu adalah vitamin B12, di protein nabati itu enggak ada B12," katanya.

Padahal, vitamin B12 memiliki manfaat untuk menjaga kesehatan sel-sel saraf, sel-sel darah merah, dan mencegah anemia.

Lalu, seorang vegan pun tak bisa makan telur. Padahal, sumber pangan dengan kualitas protein paling baik berasal dari telur.

BACA JUGA: Moms Bertubuh Montok? Jangan Sedih, Faktanya Justru Menguntungkan

Kehadiran protein dalam tubuh amat penting dalam pertumbuhan dan pemeliharaan jaringan tubuh.

Ini faktanya, Moms.  Tidak menjadi vegan saja, banyak anak-anak Indonesia yang mengalami anemia.

Berdasarkan data Riset Kesehatan Dasar Kementerian Kesehatan 2013, sekitar 26% anak-anak Indonesia anemia.

Nah, kalau kecil-kecil sudah vegan, risiko anemia makin tinggi.

Bayangkan, sedari anak-anak sudah tidak makan sumber pangan yang tinggi zat besi seperti daging merah, seafood, daging unggas, maka risiko terkena anemia kemungkinan makin meningkat.

BACA JUGA: Jangan Salah Moms, Perempuan Juga Bisa Punya Jakun, Ini Faktanya

"Boleh makan produksi hewani saja, masih ada sepertiga anak-anak yang anemia. Apalagi kalau sudah dari usia anak-anak diajak menjadi vegan, itu tambah berisiko," kata Hardinsyah.

Anak anemia bisa berdampak buruk jangka panjang pada kualitas sumber daya manusia.

Anemia bisa menghambat aliran darah ke otak sehingga seseorang sulit konsentrasi, lemas, tidak produktif, dan yang jelas, terganggu tumbuh-kembangnya. (*)