Bisa Menyebabkan Kematian Mendadak, Ini Gejala Penyakit Anemia Sel Sabit

By Fadhila Afifah, Senin, 25 Juni 2018 | 16:44 WIB
Gejala Anemia Sel Sabit (iStockphoto)

- Penyerapan limpa (pooling)

Krisis adalah hasil dari sel-sel sabit yang berkumpul di limpa.

Hal ini dapat menyebabkan penurunan hemoglobin secara tiba-tiba dan dapat mengancam jiwa jika tidak segera diobati.

Limpa juga bisa membesar dan menyakitkan akibat peningkatan volume darah.

Setelah episode berulang sekuestrasi limpa, limpa menjadi bekas luka, dan rusak permanen.

BACA JUGA: Ular Ingin Masuk dan Bersemayam di Dalam Rumah, Ternyata Ini Sebabnya!

Sebagian besar anak-anak, pada usia 8 tahun, tidak memiliki limpa yang berfungsi baik dari operasi pengangkatan, atau dari episode berulang dari sekuestrasi limpa.

Risiko infeksi merupakan perhatian utama anak-anak tanpa limpa berfungsi.

Infeksi adalah penyebab utama kematian pada anak-anak yang lebih muda dari usia 5 tahun.

- Stroke

Merupakan komplikasi lain yang mendadak dan parah pada anak-anak dengan penyakit sel sabit.

BACA JUGA: Risiko Serangan Jantung Dapat Ditekan Dengan Mengonsumsi Ikan

Sel-sel cacat dapat memblokir pembuluh darah utama yang memasok otak dengan oksigen.

Setiap gangguan dalam aliran darah dan oksigen ke otak dapat menyebabkan kerusakan syaraf yang merusak.

Setelah mengalami stroke dari anemia sel sabit, seorang anak lebih mungkin mengalami stroke kedua dan ketiga.

- Jaundice, atau menguningnya kulit, mata, dan mukosa mulut

Penyakit kuning adalah tanda umum dan gejala penyakit sabit.

BACA JUGA: [VIDEO] Tips Memilih Buah yang Direkomendasikan Untuk Batita

Sel sabit tidak hidup selama sel darah merah normal dan, oleh karena itu, mereka mati lebih cepat daripada hati dapat menyaringnya.

Bilirubin (yang menyebabkan warna kuning) dari sel yang rusak ini menumpuk di dalam sistem yang menyebabkan penyakit kuning.