Mengenal Tradisi Minum Teh di Indonesia, Awalnya Hanya Dinikmati Bangsawan

By Soesanti Harini Hartono, Minggu, 15 Juli 2018 | 16:54 WIB
Budaya minum teh menggunakan teh wangi melati yang diseduh di dalam poci bersamaan dengan gula batu sebagai pemanis, setelah itu teh dituang ke gelas-gelas kecil. (Kompas)

Maka tidak heran jika tradisi minum teh di Indonesia menyebar ke berbagai daerah dengan cara yang berbeda-beda. Menurut Indrakarona Ketaren, Ketua Gastronomi Indonesia, masyarakat Indonesia sudah menjadikan minum teh sebagai sebuah tradisi turun menurun.

Tradisi minum teh ini awalnya hanya dimiliki kalangan bangsawan, namun kemudian sudah menjadi kebiasaan masyarakat luas.

Contoh kebiasaan Gusti Adipati Paku Alam VII yang selalu melestarikan tradisi minum teh bersama keluarganya setiap sore hari.

BACA JUGA: Wow, Nasi Dari Kembang Kol, Kabar Baik Untuk Diabetesi dan Pecinta Diet! Teh pertama kali dikenal pada 1686, yakni ketika warga kebangsaan Belanda, Dr. Andreas Cleyer membawa tanaman tersebut ke Indonesia sebagai tanaman hias.

Pada 1782 Pemerintah Belanda mulai membudidayakan tanaman the utamanya di Pulau Jawa dengan mendatangkan biji-biji teh dari China. Semenjak itu, dimulailah kebiasaan untuk minum teh di negeri ini, terutama di Jawa. Memang sejatinya tradisi minum teh merupakan proses akulturasi yang dibawa oleh para pendatang (Cina), ditambah proses meniru dari Belanda yang menjajah bumi Nusantara.