Makanan Ini Tidak Berkhasiat Seperti yang Dibayangkan, Ini Faktanya

By Erinintyani Shabrina Ramadhini, Sabtu, 21 Juli 2018 | 11:12 WIB
Deretan makanan yang dianggap superfood, padahal tak sesuper itu (pexels.com)

Nakita.id - Istilah superfood mulai sering didengar dalam kehidupan sehari-hari.

Banyak orang rela mengubah pola makan dan mengonsumsi makanan tertentu, karena dianggap memiliki manfaat besar untuk kesehatan.

Misalnya, ikan berlemak baik sepeti salmon mengandung omega-3 sehingga dapat menunjang ingatan Si Kecil tetap tajam.

Selain itu, cita rasa asam pada lemon ternyata efektif menunda penuaan pada wanita.

Namun, apakah iya makanan tertentu akan memberikan deretan manfaat super jika dikonsumsi secara rutin?

BACA JUGA: Catat Ya Moms, Ini Pola Makan Sehat untuk Si Kecil Berusia 3 Tahun

Penting untuk digarisbawahi, bahwa istilah superfood seringkali digunakan untuk sarana promosi tak selalu berdasarkan hasil penelitian yang akurat.

“Namun, tidak berarti mereka (superfood) bukan makanan sehat.

Hanya saja klaim-klaim tersebut belum sepenuhnya benar", demikian penuturan ahli gizi yang berbasis di Massachusetts, Marit Harney, RD, CPT.

Berikut ini Moms beberapa jenis superfood yang perlu dikaji ulang karena nyatanya tidak sesuper yang dibayangkan:

Blueberry

Blueberry mulai mendapatkan reputasi sebagai makanan super, setelah diadakan studi pada tahun 1996 di Tufts University.

Peneliti menemukan, buah yang berwarna lebih gelap memiliki tingkat antioksidan tinggi sehingga bisa mengurangi risiko kanker dan peradangan dalam tubuh.

Temuan ini kemudian dengan cepat diambil oleh John Suave, seorang ahli pemasaran di industri blueberry.

Ia pun gencar mempromosikan buah tersebut, yang selanjutnya berdampak dengan terjadinya peningkatan penjualan blueberry hingga 50% dalam kurun waktu 2010 - 2015.

BACA JUGA: Salah Menyimpan Sayuran & Buah di Kulkas Membuatnya Cepat Layu, Berikut Cara yang Benar

Berkat pendanaan penelitian dari industri blueberry, beberapa manfaat buah ini terungkap seperti menunda penurunan memori pada orang dewasa serta efektif menurunkan tekanan darah pada wanita pasca-menopause.

Tapi apakah blueberry benar-benar “super"? Menurut Harney, jawabannya adalah “mungkin.”

Meskipun ada bukti signifikan bahwa blueberry memiliki manfaat kesehatan, Harney menilai tidak ada satu pun makanan yang bisa memperbaiki masalah kesehatan semua orang.

Juga, ada beberapa keterbatasan pada bukti yang ada.

Banyak penelitian yang mendukung manfaat blueberry adalah penelitian pada subjek hewan percobaan, selain itu belum ada cara konkret bagaimana cara mengukur kadar antioksidan dalam tubuh.

Kale

Dulu, kale hanya digunakan sebagai hiasan di restoran kelas atas.

Namun, kini sayuran hijau tersebut jadi buruan terutama bagi mereka yang ingin mendapat manfaat kesehatan.

Kale disebut-sebut kaya antioksidan dan memiliki kadar zat besi yang tinggi, serta kaya akan vitamin A.

Namun Harney berpendapat lain.

Menurutnya, Vitamin A, K, dan zat besi yang terkandung dalam kale dianggap bukan yang paling bermanfaat dibandingkan dengan sumber lain seperti brokoli.

BACA JUGA: Tak Banyak Tahu, Ternyata Cara Memotong Brokoli Pengaruhi Manfaatnya untuk Kesehatan

Selain itu, kale juga dapat merusak sistem pencernaan.

“Jangan salah paham, kale memiliki banyak kualitas nutrisi tetapi itu tidak selalu sebagus yang terlihat di atas ketas," ujar Harney.

Biji chia

Biji chia biasanya dicampurkan dalam camilan harian untuk meningkatkan energi misalnya minuman, makanan, atau yoghurt.

Karena kepopulerannya di mana-mana, penjualan chia di pasar global diprediksi mencapai 1,5 miliar USD pada 2021.

Chia depercaya sebagai sumber antioksidan dan omega 3 yang sangat baik, juga mengandung kadar serat, besi, dan kalsium yang tinggi.

Unsur-unsur ini disebut-sebut efektif untuk menguatkan tulang, membantu mengatasi sulit tidur, menurunkan kolesterol, memperbaiki kerusakan kulit hingga menjaga kesehatan jantung. 

Namun klaim ini perlu dilihat dengan skeptis, menurut Harney sumber omega-3 yang ada dalam biji ini tidak sebagus yang ada dalam lemak ikan seperti ikan salmon.

Quinoa

Quinoa merupakan jenis biji-bijian Amerika Selatan yang mulai tenar sejak lima tahun lalu.

Jenis gandum utuh ini menjadi primadona karena kaya protein, serat, lemak sedang, asam amino dan vitamin serta mineral.

Bahkan, banyak penelitian menyebutkan bahwa quinoa lebih baik dibandingkan nasi karena lebih padat nutrisi.

Dalam 100 gram quinoa terkandung dua kali lipat jumlah protein (14 gram versus 7 gram) untuk kira-kira jumlah kalori yang sama.

Hal ini menjadikan quinoa pilihan yang bagus untuk vegetarian, vegan dan orang yang mencoba mengurangi makan daging serta orang yang sedang menjalani program menurunkan berat badan.

Kandungan vitamin B Quinoa lebih tinggi daripada alternatif gandum lainnya seperti barley, rye, beras, dan jagung.

Makan quinoa juga dapat membantu menurunkan LDL atau kolesterol'jahat', mengurangi risiko penyakit kardiovaskular, menurut sebuah studi 2012.

Kendati demikian, hingga kini belum ada penelitian pada manusia yang menunjukkan makanan itu dapat membantu menurunkan berat badan.

Goji berries

Meskipun antioksidan Goji dan kadar vitamin esensialnya yang tinggi membuatnya menjadi tambahan yang bagus untuk menu makanan, banyak klaim manfaat lain yang belum terbukti.

Menurut National Health Service (NHS) Inggris, hanya ada sedikit bukti konsumsi goji berry dapat memerangi penyakit kardiovaskular, kanker atau meningkatkan fungsi kekebalan, seperti yang sering diklaim selama ini.

Selain itu, sebagian besar penelitian yang ada menggunakan ekstrak buah yang telah dimurnikan sehingga tidak sebanding dengan apa yang sudah dicampur.

Untuk itu, penting bagi Moms memilih dengan cerdas makanan yang akan menjadi asupan tubuh kita dengan memerhatikan kandungan yang ada dalam makanan tersebut.