Jadi Korban Tsunami Palu, Anak-anak Melihat Jenazah Berserakan, Begini Dampak dan Cara Atasi Trauma!

By Cynthia Paramitha Trisnanda, Sabtu, 29 September 2018 | 18:06 WIB
Warga berada di luar rumahnya pasca terjadi gempa bumi di kecamatan Sindue, Donggala, Sulawesi Tengah, Jumat (28/9/2018). Gempa bumi berkekuatan 5,9 skala richter dan susulan sebesar 7,7 skala richter mengguncang Donggala, Sulawesi Tengah (Antara Foto)

Nakita.id - Sekitar pukul 18.00 WITA, masyarakat Donggala, Sulawesi Tengah masih terus menjalankan aktivitasnya, setelah mereka merasakan beberapa ancaman gempa.

Pada 14.59 WITA, terjadi gempa berkekuatan 5,9 SR, yang kemudian kembali berulang pada pukul 15.28 WITA dengan magnitude 5 SR.

Disusul gempa selanjutnya pukul 16.25 WITA dengan magnitude 5,3, membuat masyarakat sekitar Donggala cukup menaruh waspada meski tetap optimis bahwa keadaan akan baik-baik saja.

Anak-anak kembali menjalankan aktivitas bermainnya, remaja dan orangtua lainnya menjalankan aktivitas seperti biasa. Bahkan, beberapa ada yang bersiap diri ke masjid untuk beribadah. Adapula yang masih di rumah menyiapkan berbagai keperluan di rumah.

Dua menit kemudian, aktivitas mereka kembali terancam. Gempa bermagnitudo 7,4 SR mengguncang Donggala dan sekitarnya, hingga kawasan Palu.

Tak berhenti kekhawatiran masyarakat sampai di situ, peringatan tsunami dirilis oleh Badan Meteorologi, Klimatologi dan Geofisika.

Dan kemudian, gelombang tsunami memecah, menyapu, bahkan menghancurkan bangunan-bangunan di kawasan Palu.

Baca Juga : Petugas ATC Korbankan Nyawanya Agar Pesawat Lepas Landas Saat Gempa Mengguncang Palu

Takbir dan seruan keselamatan lainnya diserukan oleh masyarakat di penjuru Sulawesi Tengah, khususnya Palu, Donggala dan Mamuju.

Gelombang tsunami diperkirakan mencapai ketinggian 1,5 meter dan berpusat di Palu.

Masyarakat berhamburan keluar, menyelamatkan diri juga keluarganya dari reruntuhan akibat kerasnya guncangan gempa dan juga sapuan gelombang tsunami.

Anak-anak menjerit ketakutan, menangis dan mencari orangtua serta keluarganya agar dibantu untuk menyelamatkan diri dari ancaman gempa.