Sakit pastinya menjadi mereka saat itu. Bahkan banyak di antara mereka yang jadi korban, tertimpa berbagai benda dan reruntuhan bangunan rumah dan bangunan lain di dekatnya.
Orangtua tak henti mencari dan juga menyelamatkan buah hati dan juga keluarganya, dengan harapan selamat dari tsunami.
Mereka juga mencari perlindungan dan bantuan untuk menyelamatkan diri mereka.
Pukul 18.36 WITA, tsunami dinyatakan berakhir. Namun tangis mereka belum kunjung berakhir.
Televisi dan media mencari informasi mengenai gempa Donggala dan tsunami Palu.
Bahkan mereka juga mencari kabar kerabat, keluarga serta orang terdekat mereka yang tinggal di kawasan Palu, Donggala serta Mamuju.
Banyak foto dan juga video tersebar tentang kondisi masyarakat sekitar pasca gempa dan tsunami mengguncang Palu.
Bahkan, banyak foto yang memperlihatkan deretan jenazah yang berserakan di antara puing-puing bangunan, terutama di Pantai Talise, Kota Palu.
Tak hanya berserakan, banyak jenazah yang mengapung karena sapuan gelombang tsunami yang cukup tinggi.
Gempa tak berhenti sampai di situ, hingga Sabtu (29/9/2018) pagi, gempa bumi susulan telah terjadi dan tercatat sebanyak 91 gempa susulan di Palu dan Donggala.
Baca Juga : Gempa Tsunami Palu: Bangunan Ini Tidak Ambruk Padahal Lainnya Luluh Lantak
Apa yang ada di benak dan pikiran korban saat itu selain menyelamatkan diri?
Source | : | Kompas.com,amazon,Goodtherapy.org |
Penulis | : | Cynthia Paramitha Trisnanda |
Editor | : | David Togatorop |
KOMENTAR