Penyebab Asherman Syndrome Yang Bisa Membuat Perempuan Sulit Hamil!

By Fadhila Afifah, Senin, 15 Oktober 2018 | 11:25 WIB
Penyebab Aherman syndrome, (iStockphoto)

Jika D dan C dilakukan antara 2 hingga 4 minggu setelah melahirkan untuk retensi plasenta, maka ada kemungkinan 25% untuk mengembangkan sindrom Asherman.

Risiko mengembangkan kondisi ini meningkatkan lebih banyak prosedur D dan C yang dimiliki seorang perempuan.

Kadang-kadang adhesi dapat terjadi sebagai hasil dari operasi panggul lainnya, seperti operasi sesar atau pengangkatan fibroid atau polip.

Baca Juga : Depresi Pasca Melahirkan Vs Baby Blues, Berikut Perbedaannya

Gejala sindrom Asherman dapat terlihat melalui periode menstruasi yang Moms rasakan pascakuretase setelah keguguran.

Mayoritas perempuan yang mengalami sindrom Asherman memiliki sedikit atau tanpa periode.

Beberapa perempuan mengalami rasa sakit pada saat haid mereka seharusnya jatuh tempo, tetapi tidak mengalami perdarahan (tidak keluar darah menstruasi).

Jika periode Moms jarang, tidak teratur, atau tidak ada, mungkin dapat disebabkan kondisi lain, seperti:

Baca Juga : Efek Kafein Pada Kesuburan Perempuan, Bisa Menghambat Kehamilan!

- kehamilan- stres- penurunan berat badan mendadak- kegemukan- kelebihan olahraga- mengonsumsi pil kontrasepsi- menopouse- sindrom ovarium polikistik (PCOS)

Temui dokter jika menstruasi Moms berhenti atau menjadi sangat jarang.