Satu Keluarga di Palembang Diduga Bunuh Diri, Begini Fenomena Bunuh Diri Keluarga Berbagai Negara yang Perlu Dijadikan Pelajaran

By Kirana Riyantika, Jumat, 26 Oktober 2018 | 07:30 WIB
Satu keluarga diduga bunuh diri, begini fenomena bunuh diri berbagai negara (Tribunsumsel.com/Tiara)

Anjing dibunuh dengan tembakan senjata api yang diduga juga jadi senjata yang merenggut nyawa satu keluarga ini.

Saat ini belum ada kesimpulan resmi dari penyidik soal motif kejadian.

Sementara memang bukti-bukti yang ditemukan mengarah pada dugaan perkara bunuh diri.

Fenomena bunuh diri satu keluarga di Palembang ini bukan yang pertama kali terjadi di Indonesia. Sebelumnya, terjadi beberapa kasus bunuh diri, yaitu bunuh diri yang dilakukan ibu beserta tiga anaknya di Jombang pada September lalu, kasus bunuh diri ibu dan anak yang terjun ke sungai satu bulan lalu, dan masih banyak lagi.

Baca Juga : Dikenal Banyak Manfaat, Lada Hitam Berbahaya Bagi Orang dengan 4 Kondisi Ini

Fenomena bunuh diri satu keluarga dari berbagai dunia

Bukan penyakit, ternyata penyebab kematian manusia paling tinggi di dunia adalah bunuh diri. Fenomena bunuh diri banyak ditemukan di berbagai penjuru dunia.

Bunuh diri satu orang saja sudah membuat miris, apalagi fenomena bunuh diri yang dilakukan satu keluarga. Keluarga yang seharusnya menjadi orang terdekat yang mencegah kejadian bunuh diri anggota keluarganya, justru ikut bunuh diri beramai-ramai.

Srilanka

Dikutip dari PsychologyToday, pada tahun 1980, dua gadis muda yang tinggal di Sri Lanka utara melakukan bunuh diri dengan memakan biji-biji Kuning Oleander, semak hias umum yang tumbuh di sebagian besar daerah tropis dan dibudidayakan di seluruh Sri Lanka di kebun dan pagar tanaman.

Pada tahun berikutnya ada 23 kasus keracunan oleander, tampaknya didorong oleh publisitas dari kasus bunuh diri pertama. Ada 46 kasus di tahun setelah itu dan ratusan kasus di tahun-tahun berikutnya.

Sejak oleander menjadi terkait dengan bunuh diri di Sri Lanka, jumlah kematian telah meningkat terus dan layanan kesehatan di seluruh pulau telah dikepung oleh kasus-kasus baru.  Bunuh diri dengan keracunan oleander tetap menjadi penyebab utama kematian di Sri Lanka baik tua maupun muda meskipun kampanye pemerintah yang agresif untuk menghilangkan tanaman oleander dan tampaknya tidak ada akhir di masa mendatang.