Berita Kesehatan: Fenomena Generasi O Bagi Kaum Milenial, Ternyata Rawan Penyakitan!

By Soesanti Harini Hartono, Sabtu, 10 November 2018 | 20:04 WIB
Hasil riset menemukan masyarakat di Indonesia berpotensi untuk masuk dalam kategori Generasi O yang malas gerak. (The Hufftington Post)

Nakita.id.- Generasi milenial disebut berisiko menjadi Generasi O. Hal ini merujuk pada kondisi di mana seseorang terlalu banyak bekerja (overworked), banyak makan tidak sehat (overeating) dan kewalahan dengan tuntutan hidup (overwhelmed).

Baca Juga : Berita Kesehatan: Mana Lebih Dulu Dilakukan, Sarapan Atau Olahraga?

Hasil riset Sun Life Financial Asia Health Index di 2014 menemukan bahwa, masyarakat di Asia termasuk Indonesia, berpotensi untuk masuk dalam kategori Generasi O.

Populasi Generasi O ini menurut hasil riset semakin meningkat, seiring dengan gaya hidup masyarakat khususnya generasi milenial, yang cenderung menjalani pola hidup tidak teratur, mengabaikan asupan makanan yang baik, jarang olahraga serta mendapat tekanan dari berbagai pihak.

Padahal generasi milenial Indonesia memiliki potensi yang besar untuk meraih berbagai target yang mereka tetapkan, dan berkontribusi pada kemajuan bangsa.

"Jangka panjang perilaku Generasi O ini akan memicu penyakit kardiovaskular. Bahkan 3,2 juta penyakit di dunia itu disebabkannya karena kurang bergerak," ujar dr. Grace Joselini, dokter Timnas Sepakbola Wanita Indonesia dalam temu media, Kamis (8/11/2018).

Baca Juga : Berita Kesehatan: Sedang Sakit? Hindari Makan Buah-buahan Ini

 

Sejumlah penelitian mengungkapkan, malas bergerak bisa menimbulkan berbagai risiko penyakit, mulai dari jantung hingga otak.

Malas bergerak juga memengaruhi kekuatan tulang, seperti meningkatkan risiko osteoporosis.

Malas bergerak ini misalnya saat kita hanya duduk berjam-jam menatap layar komputer, laptop, atau handphone, menonton TV seharian atau lebih banyak tidur.

Ketika tidak bergerak aktif, seseorang ternyata lebih mudah stres. Stres bisa menjadi pemicu timbulnya berbagai penyakit.

Baca Juga : Studi: Peluang Hidup Pasien Jantung Wanita Lebih Tinggi Bila Ditangani Dokter Wanita!

 

Seseorang yang malas bergerak akan lebih berisiko mengalami tekanan darah tinggi.Sirkulasi darah menjadi tidak lancar.

Tekanan darah tinggi bisa menyebabkan penyakit jantung, stroke, hingga kerusakan pada ginjal.

 

Belum lagi masalah kegemukan atau obesitas sangat berkaitan dengan kurangnya aktivitas fisik.

Malas bergerak membuat lemak dalam tubuh terus menumpuk sehingga meningkatkan berat badan.

Kebiasaan malas bergerak, lambat laun dapat membuat tulang melemah.

Baca Juga : Berita Kesehatan: Moms yang Bangun Pagi Terhindar Risiko Kanker Payudara, Studi

Malas bergerak atau tidak berolahraga bisa meluruhkan otot-otot di sekitar tulang, dan membuat seseorang berisiko menderita osteoporosis atau pengeroposan tulang lebih cepat.

Grace mengatakan, jika tidak ingin mengalami dampak dari generasi O ini, maka seseorang harus mulai mengubah pola hidupnya.

Baca Juga : Berita Kesehatan : Media Sosial Kurangi Risiko Depresi Bagi Lansia

Bisa dimulai dengan hal sederhana seperti beraktivitas fisik, memperbanyak asupan buah dan sayur serta menjaga pikiran agar tidak kewalahan dalam bekerja.

Untuk aktivitas fisik, kata dia, bisa dimulai dengan melakukan olahraga lari. Menurutnya jenis olahraga ini termasuk jenis intensitas sedang sehingga cocok untuk pemula.

Baca Juga : Berita HOAX Kesehatan : 4 Pengobatan Stroke Ini Ternyata Hanya Mitos

Durasinya pun kata dia tidak perlu terlalu lama, bisa dimulai dengan berlari 10 menit per sesi selama tiga kali atau 30 menit sehari. Olahraga teratur juga terbukti mencegah penyakit.

"Kalau tidak sempat lari pagi, bisa di depan televisi untuk ibu rumah tangga atau karyawan kantoran jalan di tempat.

Bisa juga dengan naik turun tangga di rumah atau kantor. Gym ball juga bisa dipakai untuk melatih otot perut. Jadi mulailah dengan hal sederhana untuk hidup lebih sehat," saran Grace. (*)