Nakita.id – Saat berada di tengah pusat perbelanjaan, si kecil tiba-tiba mengamuk dan marah. Wah, kondisi ini tentu membingungkan kita sebagai orang tua. Apa yang perlu dilakukan ya? Memarahinya atau mendiamkannya sampai ia tenang? Guna mencegah hal tersebut terjadi, Mama bisa melakukan berbagai cara untuk mengendalikan emosi anak. Dalam mengendalikan ini, kita perlu mengajarkan bagaimana cara merespon sesuatu tanpa perlu bertindak.
Baca juga: Membantu belajar mengenal emosi negatif
Membiasakan pengendalian diri merupakan keterampilan penting agar anak kelak menjadi sukses di kemudian hari. Dengan mengendalikan diri, si kecil dapat membuat keputusan yang tepat serta tahu cara menghadapi situasi sulit dengan cara positif. Misalnya saat ia menunggu makanan. Anak tahu bahwa ia sedang lapar namun pengendalian emosi akan membuatnya tetap bersabar tanpa
Orang tua menjadi sosok yang paling penting dalam hal ini sebab anak banyak meniru apa yang dilakukan oleh Mama dan Papa. Apabila kedua orangtua sehari-hari sering menunjukkan perilaku yang emosional seperti berteriak keras, sering marah-marah apalagi disertai dengan tindakan fisik, kata-kata yang kasar. Maka, anak akan terkena dampaknya sehingga mereka akan mengikuti apa yang Mama lakukan.
Baca juga: Berbagai perkembangan emosi anak
Ada beberapa cara yang bisa Mama lakukan untuk mengajarkan anak untuk mengontrol emosi. Mengajarkan anak untuk mengontrol emosi ini juga perlu disesuaikan dengan usianya agar sesuai dengan tumbuh kembangnya. Hingga anak berusia dua tahun, anak cenderung mengalami emosi ketika ada kesenjangan antara apa yang ingin anak lakukan dan apa yang mereka bisa lakukan. Misalnya mereka ingin menggapai benda padahal mereka memang belum mampu sehingga anak langsung menangis dan marah. Cobalah untuk mengalihkan si kecil dengan mainan atau kegiatan seru lainnya.
Saat menginjak usia dua tahun, anak bisa diperkenalkan dengan metode time out. Berikan waktu untuk si kecil menenangkan diri. Ajarkan pada mereka bahwa mengambil waktu sendiri akan lebih baik dibanding membuat ulah. Mengajarkan anak untuk tenang akan membantu anak meningkatkan kontrol atas dirinya sendiri. Jangan lupa puji anak saat ia berhasil mengendalikan situasi sulit.
Baca juga: Awas, polusi udara berpengaruh pada emosi anak
Mengendalikan emosi anak sangat bergantung pada orang tua. Ketika ia terbiasa melihat Mama dan Papa menangani situasi dengan amarah, ia tentu akan melakukan hal yang sama. Melatih kesabaran akan sangat baik untuk kemampuan sosialnya agar saat bertemu dengan orang lain di luar rumah, ia mampu mengenali dan mengendalikan emosi.
National Geographic Indonesia: Dua Dekade Kisah Pelestarian Alam dan Budaya Nusantara
Penulis | : | Gisela Niken |
Editor | : | Gisela Niken |
KOMENTAR