Nakita.id - Organ seksual kita memang sangat bernilai, karena fungsinya sebagai alat reproduksi. Oleh karena itu, kita wajib merawatnya agar kondisinya selalu bersih dan sehat. Namun, ternyata tidak semua perempuan tahu bagaimana cara membersihkan vagina.
"Vagina itu mampu membersihkan dirinya sendiri," kata Nancy Herta, dokter kandungan dan kebidanan. Keseimbangannya halus sehingga membuat vagina rentan terhadap bakteri. Jika Ibu menaruh sesuatu di vagina, hal itu akan mengubah pH-nya sehingga membuat bakteri berkembang biak."
Pada dasarnya, vagina memiliki pH yang rendah karena tujuannya untuk mencegah pertumbuhan bakteri yang bisa dengan mudah membuka jalan untuk infeksi vagina. Jika Ibu menyemprotnya dengan cairan pembersih vagina, hal itu bisa membuat vagina kering dan meningkatkan pH-nya. Akibatnya, akan ada jenis bakteri lain yang berkembang biak.
Ada empat kesalahan saat merawat vagina yang sering dilakukan kaum perempuan, yaitu:
1. Menguapinya
Aktris Gwyneth Paltrow suatu kali mencoba perawatan vagina dari spa yang menggunakan pengobatan ala Korea. Perawatan selama 30 menit ini menggunakan infrared dan penguapan dengan mugwort (sejenis tanaman herbal yang bermanfaat sebagai obat) untuk membersihkan vagina dan rahim. Setelah mencobanya, Paltrow menyimpulkan bahwa perawatan ini baik untuk menyeimbangkan kadar hormon kewanitaan dan untuk penyembuhan.
Namun, Hilda Hutcherson, dokter kandungan di Columbia University Medical Center menampik penjelasan Paltrow. “Mungkin terasa baik karena panas meningkatkan aliran darah ke seluruh wilayah vagina, termasuk klitoris, yang dapat membuat perempuan merasa nyaman. Tetapi jika vagina terlalu dekat dengan uap, bisa berakhir dengan luka bakar tingkat dua.”
Belum lagi fakta bahwa uap tidak akan sanggup benar-benar mencapai rahim. Lagipula, vagina dapat membersihkan dirinya sendiri. Selain itu, uap dapat meningkatkan kelembaban di sekitar daerah intim. Hal ini membuatnya lebih rentan terhadap pertumbuhan jamur dan bakteri, tambah Taraneh Shirazian, dokter kandungan di Mount Sinai Hospital New York.
2. Mengobati sendiri
Sebaiknya Ibu tidak mencoba mengobati vagina dengan obat buatan sendiri seperti bawang putih atau minyak pohon teh, demikian menurut Raquel Dardik, MD, profesor klinis di Departemen Obstetri dan Ginekologi di NYU Langone Medical Center. Setidaknya, itu tidak akan menyembuhkan penderitaan Ibu. Dan yang terburuk? "Saya pernah melihat luka bakar kimia akibat mempraktikkan beberapa saran di internet, dan bahan kimia yang terbakar dalam vagina Ibu bukan sesuatu yang saya harapkan pada siapa pun," kata Dardik.
3. Memasukkan benda asing ke vagina
Ibu sudah tahu apa yang bisa dimasukkan ke vagina: tampon, jari tangan, mainan seks, penis, pelumas, alat kontrasepsi, hingga menstrual cup. “Pada dasarnya, hal ini sesuai dengan akal sehat dan kebiasaan pribadi. Mainan seks, spiral, dan cangkir menstruasi harus dibersihkan dan dicuci selama penggunaannya," kata Constance Young, MD, asisten profesor di Departemen Kebidanan dan Kandungan di Columbia University Medical Center. Yang lainnya, seperti mentimun, pisang, dan perangkat mirip penis di dapur, sebaiknya dijauhkan saja dari vagina. Meski Ibu telah membersihkannya, tekstur benda-benda itu sendiri dapat menyebabkan iritasi serius.
4. Menyemprotkan cairan pembersih vagina
Perlu Ibu ketahui, vagina tidak perlu berbau harum. "Produk-produk ini melakukan hal yang salah untuk mikrobioma vagina, sehingga menjadi lebih rentan terhadap infeksi," kata Young. Vagina menjaga keseimbangan lingkungan pH-nya sendiri, berkat bakteri lactobacillus yang ada di dalamnya. Bila menyemprotkan cairan pembersih pada vagina, Ibu akan mengubah lingkungan yang biasanya asam menjadi netral dan menghambat vagina melindungi dirinya sendiri.
Memang, jika pembersih vagina itu tidak baik, mengapa ada begitu banyak produk untuk vagina di pasaran? "Ini semua tentang pemasaran yang tidak didasarkan pada ilmu pengetahuan," kata Young. Jika Ibu memang merasa sangat perlu untuk menyegarkan vagina, lakukan metode yang telah dicoba dan benar, yaitu sabun tanpa pewangi dan air -tetapi hanya basuh pada bagian luarnya.
Nah, mulai sekarang, jangan lakukan lagi kesalahan saat merawat vagina ini ya.
Penulis | : | Meisy Billem |
Editor | : | Dini Felicitas |
KOMENTAR