Nakita.id - Di zaman modern, obesitas bisa dibilang bukan lagi sekadar penyakit melainkan gangguan kesehatan berskala global yang bisa menyerang semua kalangan. Riset yang dimuat di jurnal Reproductive Biology and Endocrinology (2013) mencatat, jumlah kaum dewasa yang obesitas di Amerika Serikat pada 2010 telah meningkat hingga 35,7%.
Meningkatnya angka obesitas ini bisa dipengaruhi oleh pola makan yang tinggi kalori serta aktivitas fisik yang kurang memadai. Selain bisa berdampak terhadap kesehatan, obesitas juga berperan dalam menyebabkan masalah infertilitas.
Berikut ini adalah fakta seputar pengaruh obesitas terhadap kesuburan atau tingkat kesuburan para calon Ayah maupun Ibu:
1. Faktor Indeks Massa Tubuh (IMT atau BMI dalam bahasa Inggris) merupakan faktor signifikan dalam masalah kesuburan. Mereka yang obesitas memiliki IMT yang tinggi.
2. Wanita dengan IMT di atas 30 cenderung membutuhkan lebih banyak waktu untuk dapat hamil, dibandingkan wanita dengan IMT antara 20-25.
3. Pria yang obesitas berisiko tiga kali lipat mengalami penurunan kualitas cairan semen dibandingkan pria yang memiliki berat badan normal.
4. Sebuah kajian sistematis menemukan bahwa calon ibu yang obesitas memiliki peluang keguguran yang lebih besar (13,6%) dibandingkan calon ibu dengan berat badan normal.
5. Ibu yang obesitas berisiko lebih tinggi mengalami keguguran berulang pada usia kehamilan awal. Risiko ini tidak hanya dipengaruhi oleh faktor janin yang mengalami gangguan perkembangan, namun juga karena pengaruh dari endometrium.
6. Penelitian lain menemukan adanya korelasi antara meningkatnya IMT ibu dengan terganggunya proses implantasi telur di dalam rahim.
7. Sejumlah studi memperlihatkan bahwa peningkatan IMT berkaitan dengan menurunnya konsentrasi sperma. Pada ayah yang kegemukan ditemukan juga peningkatan kerusakan DNA di dalam sperma.
8. Obesitas juga berkaitan erat dengan masalah disfungsi ereksi pada pria. Studi memperlihatkan, 96,5% pria yang memiliki gangguan sindrom metabolisme juga memiliki masalah disfungsi ereksi.
9. Pada ibu yang kegemukan, angka keberhasilan kehamilan dalam satu siklus mengalami penurunan hingga menjadi 38,3%. Sementara pada ibu yang tidak kegemukan, angka keberhasilan kehamilan dalam satu siklus bisa mencapai 45,5%.
BERITA POPULER: Ditemukan 2 Halaman Surat Saat Song Jae Rim Meninggal Dunia hingga Revand Narya Digugat Cerai karena Silent Treatment
Penulis | : | Irene Harris |
Editor | : | Dini Felicitas |
KOMENTAR