Nakita.id – Siapa yang tak suka ngemil? Mengonsumsi makanan selingan memang dianjurkan di antara dua jam makan utama agar energi dan konsentrasi terjaga. Yang sering terjadi, pilihan camilan hanya berkisar pada kue-kue manis atau asin. Namun, apakah camilan selalu bikin gemuk?
Pada dasarnya, mengemil bukanlah hal yang salah. Hanya saja Ibu perlu mengatur menu dan jadwalnya agar tidak menyebabkan kenaikan berat badan. Hal pertama yang perlu diatur adalah snacking dan makan makanan utama di waktu yang tepat.
Baca juga: 4 Kesalahan Memberi Camilan yang Membuat Anak Susah Makan
Ibu perlu punya jadwal yang teratur dalam hal makan. Mengawali hari dengan sarapan adalah hal penting untuk memberikan energi selama sehari penuh. “Jika kita punya jadwal makan teratur kita bisa makan camilan pada pukul 10.00 dan 15.00,” ujar Emilia E. Achmadi, M.Sc, seperti dikutip dari Prevention Indonesia Edisi Mei 2011.
Tak hanya waktunya, Ibu perlu memilih camilan yang tepat. Menurut Emilia, jatuhkan pilihan pada buah-buahan seperti salak, apel, jeruk, jambu, pisang, pepaya atau melon. Mencampur potongan buah dengan yoghurt tawar rendah lemak bahkan sangat baik untuk meningkatkan kesehatan saluran cerna dan metabolisme tubuh.
Selain buah, Ibu bisa memilih camilan yang kaya akan protein agar pencernaan berlangsung lebih lambat, rasa lapar tidak gampang menyerang, dan gula darah stabil. Salah satu jenis camilan yang kaya protein adalah kedelai edamame.
Baca juga: Camilan Sehat Ibu Hamil untuk Mencegah Kenaikan Berat Badan Berlebih
“Protein akan membantu menurunkan berat badan karena [dengan kalori yang lebih sedikit] dapat meningkatkan rasa puas dan kenyang setelah menyantapnya. Saat puas dengan makanannya, kita cenderung tak banyak mengonsumsi makanan lainnya,” ujar Alexandra C. Oppenheimer, RD pakar diet yang berpraktik di New York.
Makan camilan sebelum berolahraga ternyata tidak dilarang. Namun, atur jaraknya agar tidak terlalu dekat dengan waktu berolahraga agar perut tetap nyaman.
Camilan yang bisa dikonsumsi sebelum olahraga antara lain buah segar, yoghurt rendah lemak, ataupun roti gandum. Bagaimana dengan sesudah berolahraga? Apakah benar jika makan setelah berolahraga tidak diperbolehkan?
Para ahli olahraga dan nutrisi menyarankan untuk makan 45 hingga 60 menit setelah berolahraga. Masa ini sering disebut golden hour karena otot yang telah diaktifkan akan menyerap nutrisi lebih banyak. Tujuannya agar glikogen atau energi otot yang sudah terpakai diganti secara efisien oleh asupan energi dari makanan setelah berolahraga.
Baca juga: Ini Cara Agar Anak Tidak Ngemil Makanan Manis
Tentu saja Ibu perlu memilih camilan yang tepat yang untuk membantu proses penurunan berat badan. Jessica Crandall, RDN, seorang ahli gizi dan diet dari Academy of Nutrition and Dietetics di Ohio, AS mengungkapkan makanan tepat setelah berolahraga akan membantu kita untuk tidak makan berlebihan di kemudian hari.
Penulis | : | Heni Wiradimaja |
Editor | : | Heni Wiradimaja |
KOMENTAR