Nakita.id - Salah satu masalah yang paling banyak dipikirkan Moms adalah berusaha agar berat badan anak naik.
“Duh, kok Si Kecil kurus sekali ya. Kok berat badannya susah naik, padahal sudah makan cukup banyak. Apa jangan-jangan Si Kecil kurang gizi?"
Moms apakah pernah mengalami keluhan tersebut? Jika ya, wajar saja.
Baca Juga: 8 Hal Yang Harus Diperhatikan Untuk Menjaga Kesehatan dan Berat Badan Anak
Sebab gangguan pertumbuhan pada anak berupa kenaikan berat dan tinggi badan yang tidak ideal hampir selalu dialami para orangtua.
Permasalahan yang sering menyertai gangguan itu adalah kesulitan pemberian makan pada anak atau gangguan makan lainnya.
Moms pasti khawatir bila mengamati pertumbuhan Si Kecil yang berbeda.
Kekhawatiran akan bertambah lagi bila ia tampak lebih pendek dibanding teman seusianya.
Meskipun mungkin saja tinggi Si Kecil masih dalam kisaran normal.
Perlu diketahui Moms, pertumbuhan merupakan salah satu suatu indikator kesehatan anak, status nutrisi dan latar belakang genetiknya.
BACA JUGA: Kulit Kendur Akibat Berat Badan Turun? Atasi dengan Cara Alami Ini!
Sehingga, penyimpangan dari pertumbuhan rata-rata tinggi badan dan berat badan dapat menunjukkan adanya masalah kesehatan.
Menurut seorang Ahli Gizi, Emillia Achmadi, MS., RD, menentukan normal atau tidak pertumbuhan seorang anak bisa dilihat dari napsu makannya.
"Konteks menaikkan berat badan kembali lagi pada prinsip dasar bahwa anak sehat akan punya nafsu makan yang sehat," kata Emillia kepada Nakita saat ditemui di kawasan Jakarta Selatan.
Baca Juga: Banyak Bergerak dan Konsumsi Gizi Seimbang Jaga Berat Badan Anak
Selain itu yang perlu diperhatikan adalah bagaimana asupan ASI Si Kecil.
Nafsu makannya akan baik jika ia mengonsumsi ASI dengan baik.
"Ketika berbicara mengenai anak di bawah 3 tahun, kita bicara 12 bulan pertama bagaimana ibu menyusuinya, biasanya anak yang disusui oleh ibunya dengan ASI akan punya nafsu makan yang baik, karena tubuhnya sendiri lebih sehat," ungkap Emillia.
BACA JUGA: Nutrisi Seimbang Untuk Si Kecil Usia 1 Tahun Ala Glory Oyong
Lantas bagaimana jika Moms tidak bisa menyusui Si Kecil?
"Bila tak bisa menyusui untuk alasan apa pun. Gunakan formula tapi itu sebagai pilihan kedua dari ASI. Perlu diingat, tidak pernah formula itu menggantikan posisi ASI, hanya diberikan kalau ASI tidak mencukupi kebutuhannya," terang Emillia.
Tapi jika Si Kecil dibawah usia 3 tahun berat badannya sulit bertambah juga, Moms perlu segera periksakan ke dokter.
"Anak di bawah lima tahun tidak ada nafsu makan harus cek ke dokter, kemungkinan akan ada masalah atau sudah ada masalah yang muncul di tubuh sang anak, sehingga nafsu makannya tak sebaik yang kita inginkan," sambungnya.
BACA JUGA: Berat Badan Ideal Sebelum Hamil, Begini Cara Menghitungnya Moms
Bagaimana cara menaikkan berat badan diatas usia 3 tahun?
Banyak orangtua yang menggunakan suplemen makanan untuk menaikkan berat badan Si Kecil.
Padahal, tidak perlu dengan suplemen Moms bisa menaikkan berat badan loh.
Menurut Emillia, hanya butuh 2 hal sederhana agar berat badan anak naik.
"Berikan porsi makan yang kecil-kecil tapi lebih sering, itu yang menjadi kunci. Dan yang kedua pastika anak cukup tidur, mau makan apa pun kalau tidur tidak cukup berat badan tidak akan naik," terang Emillia.
BACA JUGA: Diet Rendah Karbohidrat Vs Rendah Lemak, Mana yang Terbaik?
Nah Moms, ternyata mudah bukan? Tapi perlu dicatat, porsi makan yang sedikit harus juga dipenuhi dengan gizi seimbang ya.
Agar bukan hanya berat badan Si Kecil yang bertambah, tapi juga kecukupan gizinya terpenuhi.
Meski begitu, dikutip dari lama WebMD, para ahli sepakat bahwa berat badan seseorang tidak selalu merupakan pertanda jelas dari tingkat kesehatan yang baik atau buruk.
Baca Juga: 2 Bahan Alami Ini Bisa Tingkatkan Berat Badan Anak, Menurut Ahli Gizi
Si Kecil mungkin memiliki berat badan yang sehat dan indeks massa tubuhnya (BMI) berada dalam kisaran normal namun ia tampak lebih kurus dibanding teman-teman seusianya.
Untuk itu, berat badan tidak bisa dijadikan patokan, karena penampilan bisa menipu.
Baca Juga: Tips Membedakan Anak Kurus yang Sehat dan Kurang Gizi, Berat Badan Bukan Masalah!
Carl Lavie, MD, direktur medis rehabilitasi dan pencegahan jantung di Institut Jantung dan Vaskular John Ochsner di New Orleans, mengatakan, kuncinya adalah secara fisik sehat.
"Jika Anda hanya melihat berat badan saja, itu bisa sangat menyesatkan," kata Lavie.
"Berat adalah lemak dan otot. Anak bisa memiliki berat normal tetapi memiliki massa otot yang lebih sedikit sehingga terlihat gemuk. Di sisi lain, anak juga bisa memiliki berat badan cukup besar namun lemak dalam tubuhnya sedikit dan ototnya solid," tambahnya.
Beda lagi dengan anak yang kurang gizi, Moms.
Anak kurus karena kurang gizi cenderung mengalami penurunan berat badan yang cukup drastis yang berlangsung secara terus menerus.
Dikutp dari nhs.uk, anak dapat dikatakan kurang gizi ketika mengalami penurunan 5-10 persen dari berat badan mereka dalam waktu tiga sampai enam bulan.
Baca Juga: Tips Membedakan Anak Kurus yang Sehat dan Kurang Gizi, Apa Saja Tanda-tandanya?
Selain itu, anak kurus karena kurang gizi juga cenderung menunjukkan tanda-tanda seperti nafsu makan berkurang, nampak lemah dan mudah lelah, sering sakit, serta jika terluka butuh waktu lama untuk sembuh.
Moms bisa mulai mencurigai ada yang salah dengan asupan gizinya jika Si Kecil yang kurus kerap terlihat pucat, kuku berwarna kekuningan dan mudah patah, serta rambut dan kulitnya mulai terlihat kusam.
Jika Moms menemukan gejala-gejala ini, tak ada salahnya mengajak Si Kecil memeriksakan diri ke dokter agar mereka mendapatkan bantuan yang tepat.
Penulis | : | Fadhila Afifah |
Editor | : | Saeful Imam |
KOMENTAR