"Mengingat sifat kronis endometriosis dan sangat sedikit faktor risiko yang dapat diketahui, menyusui mungkin menjadi hal yang penting untuk mengurangi risiko endometriosis pada perempuan setelah kehamilan," jelasnya lebih lanjut.
BACA JUGA: 7 Makanan untuk Mencegah Tumor di Rahim, Perempuan Wajib Tahu!
Selain itu, para peneliti juga menemukan bahwa untuk setiap tambahan 3 bulan total menyusui per kehamilan, perempuan mengalami risiko endometriosis 8% lebih rendah.
Lalu, perempuan yang menyusui selama lebih dari 36 bulan secara total, memiliki penurunan risiko endometriosis sebesar 40% dibanding perempuan yang tidak pernah menyusui.
Dibandingkan dengan perempuan yang tidak menyusui secara eksklusif, perempuan yang menyusui selama 18 bulan atau lebih disepanjang masa reproduksi mereka, telah mengurangi risiko endometriosis sebesar 30%
BACA JUGA: Suami Nikah Dengan Krisdayanti, Penampilan Mantan Istri Raul Lemos Sekarang Berubah Drastis!
para penulis mencatat temuan mereka; "Pemberian ASI secara keseluruhan, serta pemberian ASI eksklusif, dikaitkan dengan risiko endometriosis yang lebih rendah,"
"Untuk setiap kehamilan, perempuan yang tidak menyusui secara signifikan mengalami peningkatan risiko endometriosis dibandingkan dengan wanita yang mengikuti rekomendasi dari American College of Obstetricians and Gynecologists dan American Academy of Pediatrics untuk menyusui setidaknya 1-2 tahun," jelas mereka.
Source | : | essentialbaby.com.au |
Penulis | : | Amelia Puteri |
Editor | : | Gazali Solahuddin |
KOMENTAR