Nakita.id – Melebel anak sepertinya sudah menjadi hal yang biasa di antara kita.
BACA JUGA:Tak Kalah Cantik Dari Ussy, Begini Potret Istri Baru Mantan Suaminya!
Mau bukti? Coba lihat disekeliling kita berapa banyak orangtua yang dengan mudahnya melebel anak degan “Anak saya hiperaktif deh.”
Yakin anak Moms hiperaktif?
Ingat, lo, anak hiperaktif dan anak aktif itu berbeda sekali.
Anak aktif, sebetulnya Moms harus bersyukur. Ini tandanya Si Kecil sehat, kreatif dan pintar.
Tapi anak hiperaktif, ini adalah sebuah gangguan, yang harus ditangani secara medis dan psikis.
BACA JUGA: Paras Cantik Naysilla Mirdad dan Kakak-kakaknya Mencuri Hati, Kompak dan Memesona!
ANAK HIPERAKTIF
Menurut Sani Budiantini Hermawan, Psi., "Ditinjau secara psikologis hiperaktif adalah gangguan tingkah laku yang tidak normal, disebabkan disfungsi neurologis dengan gejala utama tidak mampu memusatkan perhatian. Hiperaktif merupakan turunan dari Attention Deficit Hiperactivity Disorder atau ADHD."
Masih menurut psikolog dari Klinik Empati Development Center, Jakarta ini, gangguan ini disebabkan kerusakan kecil pada sistem saraf pusat dan otak sehingga rentang konsentrasi penderita menjadi sangat pendek dan sulit dikendalikan.
BACA JUGA: Wow! Berat Badan Zaskia Mecca Turun 10 Kg Hanya 2 Minggu, Kok Bisa?
Ada juga penyebab lainnya, yakni: Temperamen bawaan, pengaruh lingkungan, malfungsi otak serta epilepsi.
Bisa juga kondisi gangguan di kepala, seperti gegar otak, trauma kepala karena persalinan sulit atau pernah terbentur, infeksi, keracunan, gizi buruk, dan alergi makanan.
Menurut Sani kepada nakita, ciri-ciri anak hiperaktif itu adalah sebagai berikut:
BACA JUGA: Cara Aplikasi Eyeliner Agar Moms Secantik Didadndani MUA Profesional
Tidak Fokus
Anak dengan gangguan hiperaktivitas tidak bisa berkonsentrasi lebih dari lima menit.
Dengan bahasa lain, ia tidak bisa diam dalam waktu lama dan mudah teralihkan perhatiannya kepada hal lain.
Misalnya, ketika anak sedang bermain mobil-mobilan kemudian datang anak lain membawa bola, anak akan langsung mengubah fokus perhatiannya ke bola tersebut.
Bisa juga, ketika yang bersangkutan sedang menyelesaikan pasel kemudian mendengar suara dari arah lain, ia akan mengalihkan perhatiannya dan melupakan pasel yang sedang dikerjakannya.
BACA JUGA: Cara Aplikasi Eyeliner Agar Moms Secantik Didadndani MUA Profesional
Biasanya Si Kecil akan berperilaku impulsif, seperti selalu ingin meraih dan memegang apa pun yang ada di depannya. "Namun, ia memegang tanpa tujuan. Jadi asal pegang saja kemudian diletakkan kembali atau malah dibanting hingga rusak," ujar Sani.
Tak hanya itu, anak dengan gangguan hiperaktivitas tidak memiliki fokus jelas.
Dia berbicara semaunya berdasarkan apa yang ingin diutarakan tanpa ada maksud jelas sehingga kalimatnya seringkali sulit dipahami.
Demikian pula pola interaksinya dengan orang lain. Biasanya yang bersangkutan selalu cuek kala dipanggil, sehingga orang tua sering mengeluh kalau anaknya pura-pura tidak mendengar.
Dengan perilaku seperti ini, anak cenderung tidak mampu melakukan sosialisasi dengan baik.
Menentang
BACA JUGA: Akibat Ulah Sang Anak, Wajah Vino G Bastian Menjadi Tak Karuan
Anak dengan gangguan hiperaktivitas umumnya memiliki sikap penentang/pembangkang atau tidak mau dinasehati.
Misalnya, Si Kecil akan marah jika dilarang berlari ke sana kemari, coret-coret atau naik-turun tak berhenti.
Penolakannya juga bisa ditunjukkan dengan sikap cuek.
Destruktif
Perilakunya bersifat destruktif atau merusak. Ketika menyusun lego misalnya, anak aktif akan menyelesaikannya dengan baik sampai lego tersusun rapi.
BACA JUGA: Cah Daging Iris Gurih, Cuma 30 Menit Sajian Lezat Ini Jadi!
Sebaliknya anak hiperaktif bukan menyelesaikannya malah menghancurkan mainan lego yang sudah tersusun rapi.
Terhadap barang-barang yang ada di rumah, seperti vas atau pajangan lain, kecenderungan anak untuk menghancurkannya juga sangat besar.
Oleh karena itu, anak hiperaktif sebaiknya dijauhkan dari barang-barang yang mudah dipegang dan mudah rusak.
Tak kenal lelah
Anak dengan gangguan hiperaktivitas sering tidak menunjukkan sikap lelah.
Sepanjang hari dia akan selalu bergerak ke sana kemari, lompat, lari, berguling, dan sebagainya. "Kesannya tidak pernah letih, bergerak terus," ujar Sani.
Hal inilah yang seringkali membuat orang tua kewalahan dan tidak sanggup meladeni perilakunya.
BACA JUGA: Ternyata Kamera HP Punya 5 Fungsi Menakjubkan, Salah Satunya Terjemah Bahasa Asing
Tanpa tujuan
Semua aktivitas dilakukan tanpa tujuan jelas.
Kalau anak aktif, ketika naik ke atas kursi punya tujuan, misalnya ingin mengambil mainan atau bermain peran sebagai Superman.
Anak hiperaktif melakukannya tanpa tujuan. Dia hanya naik dan turun kursi saja.
Tidak sabar dan usil
Si Kecil memiliki sifat sabar. Ketika bermain dia tidak mau menunggu giliran.
"Ketika dia ingin memainkan mobil-mobilan yang sedang dimainkan oleh temannya, dia langsung merebut tanpa ba-bi-bu," komentar Sani. Tak hanya itu, anak hiperaktif pun seringkali mengusili temannya tanpa alasan yang jelas.
Misalnya, tiba-tiba memukul, mendorong, menimpuk, dan sebagainya meskipun tidak ada pemicu yang harus membuat anak melakukan hal seperti itu.
BACA JUGA: Keringat Berlebih Hilangkan Percaya Diri? Begini Cara Mengatasinya
Intelektualitas rendah
Seringkali intelektualitas anak dengan gangguan hiperaktivitas berada di bawah rata-rata anak normal.
Mungkin karena secara psikologis mentalnya sudah terganggu sehingga ia tidak bisa menunjukkan kemampuan kreatifnya.
Itu semua adalah anak hiperaktif yang jauh berbeda dengan kondisi dan ciri anak aktif.
Anak yang hanya sekadar aktif, pada otaknya tidak terdapat gangguan.
BACA JUGA: Disebut Mirip Lucinta Luna, Ini Reaksi yang Dilakukan BCL Pada Ari Lasso.
Hanya saja energi yang terkumpul berlimpah dan si kecil berkeinginan untuk selalu bergerak sehingga ia mempunyai mobilitas yang cukup tinggi dibandingkan anak lain.
"Secara kasat mata anak aktif dan hiperaktif memiliki kesamaan perilaku, padahal kalau ditilik lebih lanjut ada perbedaannya," kata Sani.
Berikut adalah ciri-ciri anak aktif yang berbeda dengan anak hiperaktif, seperti yang dipaparkan Sani.
Fokus (perhatian kuat)
Anak aktif memiliki kemampuan kuat untuk memfokuskan perhatian.
Ketika bermain pasel misalnya, anak aktif cenderung melakukan problem solving dengan baik.
Berbeda dari anak hiperaktif yang umumnya cepat bosan sehingga tidak bisa menyelesaikan atau hanya mempermainkannya saja.
BACA JUGA: Dijodohkan Sama Ayu Ting Ting, Ini 5 Fakta Tentang Kekasih Boy William
Lebih penurut
Sikap menentang pada anak aktif tidak sekuat pada anak hiperaktif.
Ia masih bisa diberi tahu dan dapat mematuhinya dengan lebih baik. Misalnya, ketika dilarang untuk tidak merusak mainan dengan memberikan alasannya, anak aktif mau berusaha mematuhi.
Mainan, seperti mobil-mobilan atau boneka akan dimainkan sesuai dengan fungsinya masing-masing.
BACA JUGA: Marak Perceraian, Kenali Tanda-Tanda Pasangan yang Rentan Bercerai
Konstruktif
Ketika diberikan mainan, pasel umpamanya, si aktif akan berusaha melakukan hal sesuai permintaan.
Setidaknya, ia akan berusaha untuk menyusun secara konstruktif permainan tersebut.
Demikian pula terhadap mainan lain, anak aktif mau memelihara dengan baik benda-benda yang dimilikinya.
Ada waktu lelah
Anak aktif umumnya memiliki batas mobilitas. Ketika merasa lelah, dia akan menghentikan kegiatannya dan beristirahat.
Walau begitu, pada beberapa kasus ditemukan anak aktif yang waktu istirahatnya sangat sedikit sehingga kesannya tidak pernah lelah seperti anak hiperaktif.
Lebih sabar
BACA JUGA: Sukses Jadi Pembisnis, Begini Kabar Mantan Istri Tommy Soeharto!
Anak aktif punya kesabaran yang lebih tinggi dibandingkan anak hiperaktif.
Ketika menyelesaikan pasel misalnya, anak aktif berusaha dengan keras dan sabar untuk menyelesaikan tugasnya hingga tuntas.
Hal ini berkaitan dengan daya kreativitas yang biasanya tidak dimiliki anak hiperaktif.
Intelektualitas tinggi
Umumnya, anak aktif punya kecenderungan menjadi anak cerdas.
Ia memiliki tenaga, rasa ingin tahu, dan kesempatan yang lebih besar untuk mengetahui hal-hal baru.
Sebaiknya kesempatan ini dimanfaatkan orang tua untuk menstimulasi anak dengan sebaik-baiknya.
BACA JUGA: Dua Lelaki Ini Kerap Dijodohkan Dengan Ayu Ting Ting, Cocok yang Mana?
Nah, sampai sekarang Moms sudah mengerti bukan seperti apa anak aktif dan seperti apa anak hiperaktif?
Jadi jangan asal meleb Si Kecil dengan kata hiperaktif lagi ya.
Penulis | : | Gazali Solahuddin |
Editor | : | Gazali Solahuddin |
KOMENTAR