Menurut Putri, ibu yang pernah melahirkan anak secara prematur akan memiliki risiko yang sama di kehamilan selanjutnya.
Namun ia menegaskan ada beberapa cara yang dapat dilakukan untuk mengurangi risiko kelahiran prematur tersebut.
"Pada ibu yang punya riwayat lahir prematur, masih ada risiko tersebut, tetapi jangan kaget. Keberadaan manusia ditentukan bukan mulai saat dilahirkan, tetapi sejak direncanakan.
Jadi kalau mau hamil, periksa terlebih dahulu jika tubuh sudah siap untuk hamil lagi.
Kontrol ke dokter kandungan dan katakan jika ada riwayat lahir prematur, supaya diharapkan tidak ada kelahiran prematur kembali," jelasnya dalam acara "Dukung Si Kecil yang Lahir Prematur untuk Tumbuh Kembang Optimal" di Ocha & Bella, Jakarta Pusat, Sabtu (17/11).
Baca Juga : Berita Kesehatan: Kenali 8 Ciri-Ciri Bayi Sudah Masuk Panggul
Selain itu, ada pula beberapa cara lainnya untuk mengurangi risiko kelahiran prematur, seperti:
Jarak kehamilan
Para ahli menyarankan untuk menunggu setidaknya 18 bulan sebelum hamil lagi.
Risiko kelahiran prematur kedua lebih tinggi saat jarak kehamilan lebih dekat.
Baca Juga : Bisa Berbahaya, Jangan Abaikan 10 Gejala Sederhana Ini Ketika Terjadi Pada Anak
Penting untuk menjaga berat badan yang ideal, baik sebelum atau selama kehamilan.
Sebaiknya bicarakan hal ini pada dokter kandungan untuk kesehatan dan keamanan kehamilan.
Hindari diet selama kehamilan. Sebab kehilangan banyak berat badan selama kehamilan memiliki risiko lebih besar untuk kelahiran prematur selama kehamilan kedua.
Selain itu indeks massa tubuh kurang juga berisiko tinggi kelahiran prematur dua kali lipat.
Social Bella 2024, Dorong Inovasi dan Transformasi Strategis Industri Kecantikan Indonesia
Source | : | kids health,march of dimes |
Penulis | : | Fadhila Auliya Widiaputri |
Editor | : | Soesanti Harini Hartono |
KOMENTAR