"Dari perspektif evolusi, berguna untuk lebih cepat dewasa jika Anda tumbuh dalam lingkungan yang penuh tekanan," kata Tyborowska.
"Namun, itu juga mencegah otak menyesuaikan diri dengan lingkungan saat ini dengan cara yang fleksibel. Dengan kata lain, otak menjadi 'matang' terlalu cepat alias lebih cepat mengalami penuaan."
Studi terbaru tampaknya konsisten dengan teori biologi evolusi, menurut tim peneliti yang termasuk Karin Roelofs, seorang profesor psikopatologi eksperimental di Radboud.
Baca Juga : Tak Perlu Khawatir, Kita Tetap Bisa Bahagia Meski Tak Punya Banyak Uang, ini Caranya!
Mereka terkejut menemukan stres sosial di kemudian hari tampaknya memperlambat pematangan selama masa remaja.
"Apa yang membuat ini menarik adalah bahwa efek stres yang lebih kuat pada otak juga meningkatkan risiko mengembangkan ciri kepribadian antisosial," tambah Tyborowska.
Dia juga mengungkapkan tim sedang mempersiapkan untuk melakukan tahap penelitian selanjutnya sekarang bahwa semua peserta berada di usia dua puluhan.
Baca Juga : Bisakah Moms Punya Risiko Melahirkan Prematur Dua Kali atau Lebih? Berikut Penjelasan Pakar
"Sekarang kita tahu bahwa stres mempengaruhi pematangan wilayah otak yang juga berperan dalam mengendalikan emosi, kita dapat menyelidiki bagaimana perkembangan ini berlanjut di kemudian hari." (*)
Source | : | Medical Daily |
Penulis | : | Fadhila Afifah |
Editor | : | Soesanti Harini Hartono |
KOMENTAR