Nakita.id - Sakit saat pipis atau buang air kecil bisa jadi tanda penyakit serius.
Salah satu penyakit yang ditandai dengan sakit saat buang air kecil yaitu klamidia.
Klamidia atau Chlamydia trachomatis adalah infeksi menular seksual (IMS) umum yang disebabkan oleh bakteri.
Klamidia dapat menjangkit pria dan wanita, namun paling umum terjadi pada kelompok wanita usia muda.
Baca Juga : Informasi kehamilan Sehat Bulan 3 : Mulai Sering Pipis
Klamidia disebabkan oleh bakteri Chlamydia trachomatis, bakteri ini paling sering menyebar melalui seks vaginal, oral dan anal.
Ada juga kemungkinan bagi ibu untuk menyebarkan klamidia kepada anaknya saat melahirkan, menyebabkan pneumonia atau infeksi mata yang serius pada bayinya.
Baca Juga : Berita Kesehatan Wanita: 4 Kebiasaan Yang Memicu Kanker Serviks!
Terdapat faktor-faktor yang meningkatkan risiko chlamydia trachomatis, meliputi:
- Mereka yang aktif secara seksual sebelum usia 25 tahun
- Memiliki beberapa pasangan seks
- Tidak menggunakan kondom secara konsisten
- Riwayat infeksi menular seksual sebelumnya.
Baca Juga : Penyebab Siklus Menstruasi Tidak Teratur, Bisa Menunda Kehamilan
Gejala
Infeksi klamidia tahap awal sering menyebabkan sedikit bahkan tidak ada tanda dan gejala.
Tanda atau gejala mulai muncul 1 hingga 2 minggu setelah terpapar klamidia.
Tanda dan gejala infeksi klamidia mungkin termasuk:
Baca Juga : Berita Kesehatan Wanita: Merawat Payudara Penting, Apalagi Sedang Menyusui
- Buang air kecil yang menyakitkan
- Nyeri perut bagian bawah
- Keputihan pada wanita
- Hubungan seksual yang menyakitkan pada wanita
- Perdarahan antar periode dan setelah berhubungan seks pada wanita
- Nyeri testis pada pria.
Baca Juga : Berita Kesehatan: Tak Hanya Madu, Berikut 3 Produk dari Lebah yang Berkhasiat
Komplikasi
Klamidia dapat dikaitkan dengan penyakit dibawah ini:
Baca Juga : Berita Kesehatan: Rutin Berikan Madu Pada Anak Sehat Didapat
- Infeksi menular seksual lainnya
Orang yang mengidap klamidia memiliki risiko lebih tinggi untuk mengalami IMS lain termasuk gonore dan AIDS.
- Penyakit radang panggul (PID). PID adalah infeksi uterus dan tuba fallopi yang menyebabkan nyeri panggul dan demam.
- Infeksi pada bayi baru lahir
Infeksi klamidia dapat lewat dari saluran vagina ke bayi saat melahirkan, menyebabkan pneumonia atau infeksi mata yang serius.
Baca Juga : Penyebab Kematian Wanita No. 2 di Indonesia, Ini Langkah Cegah Kanker Serviks
- Infertilitas
Infeksi klamidia dapat menyebabkan jaringan parut dan obstruksi (sumbatan) di tuba fallopii, yang dapat membuat wanita tidak subur.
- Artritis reaktif
Orang yang mengidap Klamidia memiliki risiko lebih tinggi mengalami artritis reaktif, juga dikenal sebagai sindrom Reiter. Kondisi ini biasanya memengaruhi sendi, mata, dan uretra.
Baca Juga : Berita Kesehatan Akurat: Lupa Minum Pil KB, Ini yang Harus Dilakukan
Pencegahan
Cara paling pasti untuk mencegah infeksi klamidia yaitu menjaga hubungan seks tetap "sehat". seperti:
- Batasi jumlah pasangan seks. Memiliki banyak pasangan seks membuat seseorang lebih berrisiko tinggi tertular klamidia dan infeksi menular seksual lainnya.
Baca Juga : Berita Kesehatan Akurat: Lupa Minum Pil KB, Ini yang Harus Dilakukan
- Hindari douching (menyemprotkan larutan khusus ke dalam saluran vagina).
Douching tidak dianjurkan karena mengurangi jumlah bakteri baik yang ada di vagina, yang dapat meningkatkan risiko infeksi.
- Gunakan kondom setiap kali berhubungan bila perlu.
Source | : | Mayo Clinic |
Penulis | : | Nia Lara Sari |
Editor | : | Gazali Solahuddin |
KOMENTAR