Nah, keluarga harmonis memang tak bebas dari pertengkaran, sehingga masih memiliki risiko buruk.
Namun, ada lo Moms cara mudah menjaga keluarga agar tetap harmonis, simak penjelasan dari pakar ini.
Psikolog Klinis sekaligus Pakar Hubungan, Denrich Suryadi, M.Psi menuturkan, amat penting untuk menjaga bahasa kasih tetap tersampaikan.
Salah satunya lewat menghabiskan waktu bersama atau quality time. Banyak hal yang bisa dilakukan untuk menjaga hubungan rumah tangga tetap harmonis, salah satunya memanfaatkan hobi ngopi.
Apalagi, saat ini minum kopi sedang hits alias menjadi tren dan membuat kafe kopi tersebar di mana-mana.
Denrich mengakui hal itu juga dilakukan oleh ia dan suaminya.
"Sekarang kan banyak kafe ya. Pakai saja kesempatan itu."
"Misal, kita coba yuk tiap minggu ke kafe baru dekat rumah. Lalu browsing di waze, google. Saya begitu."
Demikian penuturan Denrich seperti dilansir dari Kompas.com
Menyisihkan waktu berdua untuk pasangan suami istri, menurut dia, sangat dibutuhkan di sela mengurus rumah tangga dan kesibukan pekerjaan.
Baca Juga : Anak Tiri Kareena Kapoor Tak Pernah Panggil Kareena 'Ibu', Hingga Kini Masih Canggung?
Beberapa klien biasanya akan ia minta untuk membuat komitmen untuk sama-sama menyisihkan waktu luang untuk berdua setidaknya 2-3 jam seminggu.
Waktu itu bisa diisi dengan kegiatan-kegiatan sederhana, misalnya makan siang bersama, nonton bioskop, atau melakukan hobi lainnya.
"Yang penting no handphone. Bisa ngobrol, ngafe, apapun yang nereka suka.
Mereka harus sepakati di situ satu hal. Yang pasti bagi waktu, bagi pekerjaan di rumah," tutur dia.
Hal penting lainnya untuk menjaga keharmonisan rumah tangga adalah meluangkan waktu untuk bulan madu alias honeymoon.
Ia menyarankan pasangan suami istri setidaknya pergi liburan berdua setahun sekali, tanpa anak-anak dan melepaskan pikiran dari pekerjaan.
Hari ulang tahun pernikahan dan valentine bisa jadi momentum yang tepat untuk suami-istri pergi honeymoon.
Pertama kali, anak-anak mungkin marah saat orangtuanya mau pergi berlibur tanpa mereka. Namun, kadang pula anak justru senang karena bisa bebas beberapa hari tanpa orangtuanya.
"Jadi seperti break time. Enggak ada mama papanya, bebas. Enggak ada yang omelin," kata Denrich.
Honeymoon rutin tersebut menurutnya amat efektif.
Ia mencontohkan dari empat pasangan suami istri yang tengah ditanganinya saat ini berada di ujung tanduk perceraian.
Namun, dua dari mereka batal bercerai karena Denrich menyarankan kepada mereka untuk pergi honeymoon di tengah prahara tersebut.
"Mereka bilang enggak ngapa-ngapain, cenderung ada marah-marahan, dan masih ngungkit juga karena suaminya dicurigai selingkuh waktu itu," tutur dia.
"Tapi begitu pulang, ada efeknya loh. Mereka jadi mau konseling, berpikir ulang untuk mempertahankan pernikahan."
Wah, ternyata tak sulit ya Moms menjaga keluarga agar tetap harmonis, yaitu dengan secangkir kopi!
Source | : | nakita,kompas,liveaction.org |
Penulis | : | Kirana Riyantika |
Editor | : | David Togatorop |
KOMENTAR