Aman menjelaskan bahwa mikropenis yang tidak disertai dengan kelainan bawaan lain dapat diterapi dengan cara yang sangat sederhana.
Dengan cara pemberian suntikan hormon testosteron sebanyak 4 kali setiap 3-4 minggu.
Baca Juga : Berita Kesehatan: Kenali Mikropenis, Kondisi Penis Kecil Pada Anak
Ia tidak menganjurkan lebih lama dari waktu itu karena dosis yang tepat dapat menambah ukuran penis.
Selain itu tidak disarankan pula menggunakan obat-obat oral karena efek sampingnya lebih banyak.
“Ada satu jenis mikropenis yang bisa diobati dengan salep krim dehidrotestosteron. Yaitu, untuk anak yang kekurangan hormon 5-alfa-reduktase.
Jenis kelainan ini cukup khas karena disertai kelainan bentuk penis atau hipospadia, dengan saluran kencing berada di bawah penis. Kondisi ini mesti dibuktikan dengan pemeriksaan,” jelasnya.
Baca Juga : Berita Kesehatan: ASI Tidak Keluar, Susu Formula atau Donor ASI?
Walaupun mikropenis merupakan salah satu masalah yang paling sering dijumpai pada anak, tetapi penting untuk mendiagnosis mikropenis sedini mungkin.
Pengobatan akan efektif bila diberikan sebelum masa pubertas berakhir.
Baca Juga : Berita Kesehatan Wanita: 7 Tanda Positif Hamil yang Tidak Disadari!
Lebih baik lagi bila pengobatan diberikan ketika anak berusia kurang dari 6 bulan.
Untuk anak yang didagnosis mikropenis di usia lebih dari 6 bulan tidak perlu pemeriksaan hormon lagi.
Mereka dapat langsung diberikan obat kecuali mikropenisnya disertai dengan komplikasi.
Kondisi Disorder of Sexual Development (DSD) atau mikropenis dengan kompilasi (misalnya tidak ada testis, hipospadia atau ukuran penis sangat kecil) mungkin perlu analisis kromosom, pemeriksaan MRI, laparoskopi, USG, dan genitogram.
Baca Juga : Zumi Zola Sulit Melihat Karena Diabetes Semakin Parah, Ternyata Begini Kebiasaan Makannya
Perempuan Inovasi 2024 Demo Day, Dorong Perempuan Aktif dalam Kegiatan Ekonomi Digital dan Industri Teknologi
Source | : | stanfordchildrens.org |
Penulis | : | Fadhila Auliya Widiaputri |
Editor | : | Gazali Solahuddin |
KOMENTAR