- Bila bayi cukup bulan pastikan untuk melakukan Inisiasi Menyusui Dini (IMD) di awal kelahiran.
Namun bila bayi prematur, lakukan Kangaroo Mother Care (KMC) secepat mungkin ketika kondisi ibu dan bayi sudah cukup stabil.
- Perah ASI secara rutin sebanyak 8-12 kali setiap hari, termasuk pada malam hari sebelum tidur.
Baca Juga : Berita Kesehatan Anak: Bayi Baru Lahir Kejang, 80% Penyebabnya Tifus!
- Selalu pastikan untuk mengosongkan payudara.
Caranya, perah ASI setidaknya 3 jam sekali dan lanjutkan memerah ASI selama 2 menit sejak tetes terakhir.
Hal ini bertujuan untuk menstimulasi produksi ASI selanjutnya.
- Pemijatan payudara sebelum dan sesudah pemerahan untuk meningkatkan jumlah dan kandungan lemak ASI.
- Perbanyak kontak skin to skin antara ibu dan bayi.
- Penuhi asupan nutrisi ibu, termasuk kebutuhan cairan, karbohidrat, lemak baik, protein, vitamin, dan mineral.
- Minta bantuan konsultan ASI, perawat, atau dokter apabila jumlah ASI terus menerus sedikit.
Baca Juga : Berita Kesehatan: Kenali 8 Ciri-Ciri Bayi Sudah Masuk Panggul
Untuk mengetahui apakah kebutuhan ASI pada bayi telah terpenuhi atau tidak.
Berikut ini beberapa hal yang dapat dipehatikan:
- Bayi buang air kecil 1-2 x per hari dalam 12-24 jam pertama kehidupan
- Urin yang sangat pekat dalam beberapa hari pertama dapat terlihat endapan merah bata yang merupakan kristal asam urat (brick dust)
- Bayi buang air kecil 6-8 x per hari setelah 5 hari
- Tinja bayi pertama (mekonium) keluar dalam 24 jam pertama
- Kolostrum membantu pengeluaran mekonium lebih cepat
- Mekonium akan menipis menjadi hijau kecoklatan / hijau kekuningan dalam 3-6 hari. Lebih dari 6 hari, tinja ASI sudah terbentuk (cair, bau asam, bergas)
Baca Juga : Agar Anak Cerdas, Moms Wajib Lakukan 3 Stimulasi Dasar Ini Saat Hamil
Source | : | IDAI |
Penulis | : | Fadhila Auliya Widiaputri |
Editor | : | Gazali Solahuddin |
KOMENTAR