Centers for Disease Control and Prevention atau CDC menjelaskan setidaknya 3 jenis infeksi situs bedah:
1. Insisional superfisial SSI: Infeksi ini terjadi hanya di daerah kulit di mana sayatan dibuat.
2. Deep incisional SSI: Infeksi ini terjadi di bawah area insisi di otot dan jaringan di sekitar otot.
3. Organ or space SSI: Jenis infeksi ini terjadi di area mana pun di tubuh selain kulit, otot, dan jaringan sekitarnya yang terlibat dalam operasi. Termasuk organ tubuh atau ruang antar organ.
Baca Juga : Berita Kesehatan: Kenali 8 Ciri-Ciri Bayi Sudah Masuk Panggul
Infeksi situs bedah bisa menyebabkan kemerahan, penyembuhan yang tertunda, demam, nyeri, kelembutan, kehangatan, atau pembengkakan.
Berikut beberapa gejala spesifik dari masing-masing infeksi:
- Insisional dangkal SSI dapat menghasilkan nanah dari tempat luka.
- Deep incisional SSI juga dapat menghasilkan nanah.
Tempat luka dapat dibuka kembali dengan sendirinya, atau ahli bedah dapat membuka kembali luka dan menemukan nanah di dalam luka.
- Organ or space SSI mungkin mengeluarkan nanah yang berasal dari saluran yang ditempatkan kulit ke rongga atau organ tubuh.
Kumpulan nanah ini disebut pula abses, yakni daerah tertutup nanah dan jaringan yang hancur yang dikelilingi oleh peradangan.
Abses dapat terlihat ketika ahli bedah membuka kembali luka atau dengan studi X-ray khusus.
Baca Juga : Berita Kesehatan: 9 Penyakit Penyebab Telapak Kaki Terasa Panas, Jangan Diabaikan!
Serunya Kegiatan Peluncuran SoKlin Liquid Nature French Lilac di Rumah Atsiri Indonesia
Source | : | hopkinsmedicine.org |
Penulis | : | Fadhila Auliya Widiaputri |
Editor | : | Soesanti Harini Hartono |
KOMENTAR