Nakita.id - Memiliki tubuh sehat dan bugar menjadi impian setiap orang, tak terkecuali masyarakat Indonesia.
Dalam hasil riset AIA Healthy Living Index 2018 terungkap, faktanya hanya 52% masyarakat Indonesia yang rutin berolahraga.
Ada banyak alasan, salah satunya minimnya waktu yang dimiliki seseorang untuk berolahraga.
Banyaknya fasilitas olahraga yang menjamur di Jakarta misalnya, belum membuat orang tergerak untuk melakoninya secara rutin.
Masih ada orang yang membayar keanggotaan di tempat fitnes tertentu, namun tidak mengikuti kelas yang ada secara rutin.
"Setiap orang memang memiliki goal yang berbeda namun sebaiknya jangan mengutamakan fisik sebagai tujuan utama," tutur pemilik Sana Studio sekaligus instruktur zumba Laila Munaf dalam Sharing Session "AIA Healthy Living Day 2018 di Elite Club Epicentrum, Kamis (6/12/2018).
Baca Juga : #WelcomeMyLovelyBaby: Alat Kelamin Bayi Rentan Infeksi, Begini Cara Membersihkan yang Tepat!
Hal ini disebabkan, jika meraih berat badan ideal menjadi goal utama maka seseorang selanjutnya akan berhenti berolahraga.
Padahal, pola hidup sehat sudah seharusnya menjadi tujuan jangka panjang bahkan seumur hidup.
"Siapkan steady mindset, ubah mindset bahwa berolahraga adalah untuk hidup sehat.
Anggaplah bertubuh ideal, kurus adalah bonus yang mengikuti selanjutnya", sambung Laila.
Laila menekankan, berat badan ideal tidak bisa diraih dalam proses yang instan.
Jika mencapai bentuk tubuh ideal dijadikan tolak ukur utama berolahraga, dikhawatirkan seseorang akan menganggap bahwa olahraga tidak efektif meraih tujuan yang diharapkan.
Baca Juga : Berat Badan Kembali Ideal Usai Melahirkan Tanpa Olahraga, Lakukan Cara Sederhana Ini Moms!
Selain itu, pemilihan tempat olahraga yang tepat juga harus menjadi pertimbangan.
"Carilah tempat olahraga yang menyediakan olahraga dan instruktur yang membuat kita termotivasi 'pokoknya secapek apapun, aku harus ke kelasnya dia'," jelas Laila.
Moms juga bisa mencoba program trial, yang biasanya kerap disediakan tempat gym masa kini.
Disini, kita bisa proaktif menentukan olahraga apa yang sesuai dan instruktur yang bisa membuat pesertanya jatuh cinta.
"Cari instruktur yang bisa membawa suasana dan mengikat pesertanya, jadi kita yang ikut kelas bisa tetap berkomitmen olahraga," ujar Laila.
Tak hanya untuk hidup sehat, olahraga kini bisa menjadi aktivitas untuk menyegarkan pikiran.
Baca Juga : Bukan Hanya Macet, Ini Faktor Pemicu Mengapa Orang di Kota Besar Mudah Stres!
"Nggak hanya untuk orang dewasa ya, olahraga juga bisa jadi moodbooster untuk anak-anak.
Olahraga sekarang tuh sudah dipakai untuk meningkatkan kreativitas dan mood anak untuk belajar", kata Laila.
Moms juga bisa menjadikan seseorang untuk menjadi idola, sehingga selalu termotivasi hidup sehat.
"Saya bersyukur kakek nenek saya tuh hidupnya sangat sehat, nenek saya usianya sudah 79 tahun masih rutin berenang 2 kilo loh 3x dalam seminggu," ujar Laila.
Baca Juga : Minum Rendaman Air dan Biji Ketumbar, Rasakan 6 Manfaat Kesehatan Tak Terduga Ini!
Hal ini juga penting untuk Moms, dimana menjadi contoh utama anak untuk memgadopsi pola hidup sehat.
"Baik stay at home Moms atau working moms, harus menjadi contoh untuk anak. Nggak ada salahnya menyisihkan waktu untuk olahraga supaya selalu sehat dan menghabiskan waktu berkualitas dengan keluarga," tutupnya.
Penulis | : | Erinintyani Shabrina Ramadhini |
Editor | : | Amelia Puteri |
KOMENTAR