Sekalipun perempuan sebagai penggugat, pasti akan merasakan sebuah kehidupan pernikahan yang hilang.
Bahkan bukan tak mungkin perempuan ini akan menjadi mudah marah hingga depresi.
Baca Juga : Ingin Miss V Tetap Sehat? Konsumsi 5 Makanan Sehat dan Murah Ini, Yuk!
2. Rasa Bersalah
Baik perempuan sebagai penggugat atau tergugat, ia akan tetap memiliki perasaan bersalah atas perceraian rumah tangganya.
Perempuan akan lebih menyalahkan dirinya sendiri yang tidak mampu bertahan lebih lama atau menyelamatkan perkawinannya agar tak berujung perceraian.
Apalagi jika perkawinan itu sudah dikaruniai seorang anak, pasti perceraian akan memberikan rasa bersalah lebih besar bagi perempuan.
Pasalnya, ia akan merasa tidak memberikan sebuah keluarga utuh atau sosok ayah bagi anaknya.
3. Penolakan dan Isolasi
Beberapa perempuan yang mengalami perceraian mungkin ada atau pernah merasakan penolakan dari lingkungannya.
Entah lingkungan sungguh menolaknya atau tidak, perempuan yang mengalami perceraian cenderung akan bahkan sering mengasingkan diri sendiri.
Karena mereka mungkin malu membicarakan tentang perasaan dan kondisinya setelah mengalami perceraian.
4 Rekomendasi Susu Penggemuk Badan Anak yang Bisa Bikin Si Kecil Lebih Gemuk dan Sehat
Source | : | Livestrong |
Penulis | : | Shevinna Putti Anggraeni |
Editor | : | Poetri Hanzani |
KOMENTAR