Nakita.id - Duka teramat dalam masih dirasakan oleh Riefian Fajarsyah atau yang akrab disapa Ifan, vokalis grup band Seventeen.
Seventeen diketahui tengah mengisi acara gathering keluarga PLN yang bertempat di Tanjung Lesung Resort, Banten.
Belum selesai mengisi lagu kedua, tak dinyana ombak tinggi yang ternyata tsunami menerjang Banten dan sekitarnya.
Ifan berhasil selamat dari bencana tersebut, namun tidak dengan rekan lainnya.
Bencana ini merenggut personel Seventeen lain yaitu M. Awal Purbani (bass), Herman Sikumbang (gitar), dan Windu Andi (drum).
Bahkan, Ifan berkali-kali menyebut bahwa Seventeen bukan hanya sahabat namun sudah dianggap sebagai keluarga.
Baca Juga : Komentar Warganet Tentang Istrinya Ini Buat Ifan Seventeen Marah Besar: 'Saya Akan Cari Anda!!'
Belum selesai berduka karena kehilangan tiga rekan kerja, Ifan juga harus mengikhlaskan kepergian istri tercintanya, Dylan Sahara dalam peristiwa yang sama.
Dylan ditemukan meninggal dunia pada Selasa (25/12/2018) setelah dua hari dinyatakan hilang.
Pasca ditinggal ketiga rekannya juga beberapa kru band, Ifan pun mengumumkan Seventeen mundur dari dunia hiburan Indonesia setelah 20 tahun berkarya.
Menelisik kebelakang, video yang beredar di media sosial memang sangat mengerikan.
Seperti diketahui, grup band Seventeen dan beberapa artis sedang mengisi acara yang diadakan di Banten.
Ketika sedang melantunkan tembang kedua, ombak besar yang ternyata tsunami langsung menghajar lokasi acara tanpa ampun.
Akibatnya personel, road manager serta kru dari grup band Seventeen turut menjadi amukan gelombang tsunami di Tanjung Lesung beserta warga yang sedang asyik menonton.
Kendati demikian, muncul fakta baru terkait peristiwa ini yaitu letak dan kondisi panggung yang ditengarai tak sesuai dengan aturan yang berlaku.
Penting untuk diketahui, panggung yang digunakan saat itu untuk mengisi acara gathering sangat dekat dengan bibir pantai di mana hanya berjarak sekitar 4 meter.
Panggung juga terlihat membelakangi pantai, sehingga banyak orang yang tidak sadar jika ombak besar datang dan tak sempat menyelamatkan diri.
Hal tersebut diungkapkan oleh Nanda Persada, Ketua Manager Artis Indonesia dalam wawancaranya bersama Anji yang dipublikasikan pada Rabu (26/12/2018).
Nada menjelaskan bahwa berdasarkan Peraturan Presiden Nomor 51, batas aman di wilayah rawan tsunami minimal 100 meter dari titik pasang tertinggi.
"Nah dalam kasus temen-temen Seventeen yang manggung di pinggiran pantai, 4 meter dari teras laut itu menurut saya itu harusnya dipertanyakan ya dari pihak panitia penyelenggara.
Baca Juga : 10 Tahun Berumah Tangga dan Berkarya, Ernest Prakasa Ungkap Hal yang Buatnya Bertekuk Lutut Pada Sang Istri
Karena setahu saya itu ada peraturan perpres No.51 kalau ngga salah ya tahun 2016, batas-batas apa, darat yang aman dari kemungkinan tsunami dan gempa gitu.
Itu kalo ngga salah 100 meter dari titik yang ditentukan oleh pemerintah daerah masing-masing", jelas Nanda.
Hal tersebut senada dengan peraturan yang dituliskan (Perpres) Nomor 51 Tahun 2016 tentang Batas Sempadan Pantai dalam Sekretariat Kabinet Republik Indonesia.
"Sempadan Pantai adalah daratan sepanjang tepian pantai, yang lebarnya proporsional dengan bentuk dan kondisi fisik pantai, minimal 100 (seratus) meter dari titik pasang tertinggi ke arah darat," demikian yang tertulis pada laman resmi Setkab.go.id pada Kamis (27/12/2018).
Dengan kata lain, tata letak panggung yang terlalu dekat dengan pantai tersebut bisa saja dimintai pertanggung jawaban pada pihak penyelenggara acara.
"Jadi artinya ada tanggungjawab untuk lokasi aja tidak boleh terlalu dekat dengan permukaan air laut yang rawan.
Baca Juga : Dianggap Gambarkan Kesedihan Ifan Seventeen, 4 Hal Ini Seolah Pertanda Kematian Orang-orang Tercintanya?
Sebelumnya, biasanya BMKG melakukan himbauan tuh kalo ada potensi-potensi laut pasang atau gempa atau tsunami.
Kalau peringatan ada dan pihak penyelenggara tetap melaksanakan berarti ada yang harus bertanggung jawab sih, penyelenggara harus bertanggungjawab", pungkas Nanda.
Source | : | Grid.ID |
Penulis | : | Erinintyani Shabrina Ramadhini |
Editor | : | Poetri Hanzani |
KOMENTAR