Nakita.id - Menurut Medline Plus, U.S. National Library of Medicine, umumnya seseorang mengalami jantung berdetak sebanyak 60 hingga 100 kali dalam satu menit.
Apabila selama kehamilan mengalami detak jantung di luar kisaran ini maka dianggap sebagai detak jantung cepat yang mengakibatkan jantung berdebar.
Berdasarkan informasi dari Harvard Medical School, peningkatan denyut jantung mencapai 100 bpm (denyut per menit) dan di atas normal disebut sebagai takikardia.
Kondisi ini sebenarnya umum terjadi selama kehamilan.
Baca Juga : Si Kecil Sering Ngotot? Moms Harus Lakukan Ini untuk Mengatasinya
Pasalnya, tubuh Moms memberikan makan untuk makhluk hidup lain di dalam dan membutuhkan lebih banyak oksigen serta nutrisi.
Sehingga membuat jantung Moms bekerja lebih keras untuk memompa lebih banyak darah untuk hal tersebut.
Akan tetapi, nyatanya ada juga penyebab lain yang membaut detak jantung lebih cepat di masa kehamilan.
Selain faktor fisiologis, melansir dari laman momjunction.com, berikut inilah beberapa aspek lain yang mungkin dapat menyebabkan detak jantung yang cepat pada ibu hamil.
Baca Juga : Pernah Alami Wajah Bruntusan, Yuanita Christiani Sampai Menangis
1. Perubahan jantung dan aliran darah: rahim membutuhkan lebih banyak darah untuk memasok oksigen dan nutrisi yang cukup untuk pertumbuhan dan perkembangan bayi.
Akibatnya jantung Moms menyediakan sekitar 30-50 persen lebih banyak darah daripada biasanya.
Oleh karena itu, detak jantung normal yaitu 60-80 bpm meningkat sebanyak 15-20 bpm sepanjang kehamilan, dan mencapai maksimum sekitar trimester ketiga.
2. Kecemasan: ibu hamil normal untuk mengkhawatirkan bayi dan keselamatan diri sendiri selama persalinan, serta tentang tanggung jawab keseluruhan untuk membawa kehidupan lain.
Baca Juga : Mudah! Seperti Ini Cara Yuanita Christiani Usir Kantong Mata
Rasa cemas ini dapat menyebabkan peningkatan detak jantung pada ibu hamil.
3. Perubahan ukuran uterus: rahim bertambah besar ukurannya untuk menahan janin yang sedang tumbuh dan membutuhkan lebih banyak pasokan darah untuknya.
Hal ini menyebabkan jantung bekerja atau berdetak lebih dari biasanya untuk memompa darah ekstra untuk rahim.
4. Perubahan payudara: kelenjar susu mulai berfungsi saat Moms hamil dan menyiapkan tubuh untuk menyusui.
Baca Juga : Punya Wajah Cantik dan Sehat, Yuanita Christiani Beberkan Rahasianya
Saat payudara mengembang dan jaringan membesar, aliran darah susu juga meningkat, yang berarti jantung harus memompa lebih banyak darah dari biasanya.
5. Kondisi medis: gangguan tiroid, anemia, preeklampsia, dan masalah jantung seperti penyakit jantung koroner dan hipertensi paru akan menstimulasi detak jantung selama kehamilan.
6. Efek kehamilan lainnya: peningkatan berat badan, perubahan hormon, dan efek samping dari obat kehamilan akan menimbulkan ketegangan pada sistem peredaran darah sehingga menyebabkan peningkatan denyut jantung.
Social Bella 2024, Dorong Inovasi dan Transformasi Strategis Industri Kecantikan Indonesia
Source | : | momjunction.com |
Penulis | : | Finna Prima Handayani |
Editor | : | Saeful Imam |
KOMENTAR