Nakita.id - Selain sebagai bumbu yang membuat makanan semakin lezat, para peneliti mempercayai bahwa bahan dapur alami memiliki banyak khasiat bagi kesehatan manusia.
Penelitian terhadap bahan-bahan dapur seperti rempah semakin dikembangkan untuk mengungkap berbagai manfaat lainnya.
Kunyit adalah salah satu tanaman yang menjadi objek penelitian saat ini.
Kandungan curcumin yang memberi warna kuning pada kunyit bertindak sebagai antioksidan dan anti inflamasi yang kuat sebagai antiseptik.
Selain itu, kunyit mengandung banyak nutrisi seperti serat, kalsium, vitamin dan miineral sehingga tidak menimbulkan efek samping yang berbahaya bagi kulit.
Sifat dan komponen obatnya telah menjadi subjek lebih dari 5.600 studi biomedis yang ditinjau ulang dan diterbitkan.
Baca Juga : Wahai Pengantin Baru, Lakukan Kebiasaan Baik Untuk Sperma dan Hormon Ini Untuk Dapat Momongan
Bahkan saking memiliki manfaat yang menakjubkan, banyak penelitian yang membuktikan bahwa khasiat kunyit dinilai lebih efektif dibandingkan beragam obat konvensional.
Sebuah penelitian pada 2008 yang dipublikasikan dalam jurnal Drugs in R & D menemukan, bahwa curcumin dari Kunyit lebih manjur dibandingkan dengan obat atorvastatin (nama dagang Lipitor).
Kunyit terbukti dapat mengurangi peradangan dan stres oksidatif pada pasien diabetes tipe 2.
Sebuah studi tahun 1999 yang diterbitkan dalam jurnal Phytotherapy Research menemukan bahwa curcumin lebih baik dibandingkan dengan steroid dalam pengelolaan uveitis anterior kronis dan inflamasi penyakit mata.
Sebuah studi pada 2011 yang dipublikasikan dalam jurnal Acta Poloniae Pharmaceutica menemukan, curcumin lebih disukai dibandingkan dengan kedua obat diatas untuk mengurangi perilaku depresi.
Sebuah studi in vitro dan ex vivo tahun 1986 yang dipublikasikan dalam jurnal Arzneimittelforschung menemukan, curcumin memiliki efek modulasi anti-platelet dan prostacyclin dibandingkan dengan aspirin.
Baca Juga : Menelan Cairan Sperma Sebabkan Kehamilan dan 5 Mitos Seputar Sperma, Moms Wajib Tahu!
Hal itu menunjukkan bahwa kunyit mungkin memiliki nilai pada pasien yang rentan terhadap trombosis vaskular dan membutuhkan anti-arthritis terapi.
Sebuah studi tahun 2004 yang diterbitkan dalam jurnal Oncogene menemukan bahwa curcumin adalah alternatif yang efektif untuk obat aspirin, ibuprofen, sulindac, phenylbutazone, naproxen, indomethacin, diklofenak, deksametason, celecoxib, dan tamoxifen dalam meminimalkan anti-inflamasi dan anti-proliferasi terhadap sel tumor.
Sebuah studi pada 2007 yang dipublikasikan dalam International Journal of Cancer menemukan bahwa curcumin lebih baik dibandingkan dengan oxaliplatin sebagai agen antiproliferatif dalam garis sel kolorektal.
Sebuah studi tahun 2009 yang diterbitkan dalam jurnal Biochemitry and Biophysical Research Community mengeksplorasi bagaimana curcumin amat efektif dalam mengobati diabetes.
Curcumin dalam kunyit dapat mengaktifkan AMPK (yang meningkatkan pengambilan glukosa) dan menekan ekspresi gen glukoneogenik (yang menekan produksi glukosa di hati) dalam sel hepatoma.
Terdapat 54 penelitian yang mengindikasikan bahwa curcumin dapat menginduksi kematian sel atau menyadarkan garis sel kanker yang resistan terhadap obat konvensional.
Baca Juga : Wah, Ini 7 Tanda Jika Moms Mengandung Bayi Perempuan, Cek Sekarang!
Melihat rekam jejak kunyit (curcumin) yang sangat bermanfaat, maka kunyit dapat digunakan sebagai alternatif obat atau pembantu dalam pengobatan kanker.
Atau, lebih baik lagi, gunakan kunyit organik dalam dosis rendah pada masakan setiap hari sehingga dosis heroik tidak diperlukan di kemudian hari setelah penyakit serius menyerang.
Source | : | Wakingtimes.com |
Penulis | : | Erinintyani Shabrina Ramadhini |
Editor | : | Gisela Niken |
KOMENTAR