Nakita.id – Usia dua tahun menjadi fase yang mungkin membuat banyak Ibu pusing karena si kecil jadi suka marah-marah atau biasa disebut mengalami tantrum.
Hal ini pula yang terjadi pada Rafathar, anak dari pasangan Raffi Ahmad dan Nagita Slavina.
Dilansir dari Tribunnews, Nagita mengaku putranya kerap meluapkan kemarahannya.
"Aku pernah diceritakan kalau anak umur dua tahun tuh lagi terrible dan lagi banyak tantrum," kata Nagita Slavina ditemui di Menara 165, Cilandak, Jakarta Selatan.
Baca juga: 5 Cara Menenangkan Anak yang Marah
Menurut Gigi, panggilan akrab Nagita, wajar jika Rafathar sedang meluapkan kemarahannya.
Sebab, ia merasakan emosi namun tidak bisa mengungkapkan hal tersebut.
"Ya gimana ya, jadi Rafathar itu kan baru mau ngomong, jadi emosinya tuh masih gimana sih yang kayak mau ngomong tapi belum bisa dan jadi kesel, nah jadinya tantrum, terus suka marah-marah," lanjut dia.
Menghadapi hal tersebut, Gigi tak langsung panik atau justru emosi dengan sang buah hati.
Baca juga: Saat Ibu Marah, Sebaiknya Tak Ucapkan 5 Kalimat Ini Pada Anak
Ia memilih untuk tetap mengajarkan Rafathar untuk berperilaku dan berkomunikasi dengan baik.
"Jadinya harus banyak diajarin lah, pelan-pelan," katanya.
Memang menghadapi anak yang sedang tantrum bukanlah hal yang mudah.
Menurut Jay Hoecker, MD, seorang dokter anak di Minnesota, saat anak tantrum memang ada kalanya kita tak perlu menggubrisnya.
“Selama anak mengamuk, anak sedang kehabisan akal dan hanya emosi saja yang meluap,” ujarnya.
Baca juga: Pola Asuh Tepat Dalam Menghadapi Anak yang Mudah Marah
Jadi, Ibu memang sebaiknya tak perlu ikut marah dan perlu sedikit bersabar. Ingat bahwa Ibu adalah orang dewasa yang juga harus menjaga agar tidak terpancing emosi.
Berikan ia waktu untuk menenangkan diri dan jangan langsung memarahi anak yang sedang rewel.
Menurut Hoecker, Ibu harus membuka komunikasi yang terbuka agar anak mau menceritakan penyebab mengapa ia marah-marah.
Sama seperti yang dilakukan Gigi, sebagai seorang Ibu ia memahami bahwa anaknya masih memiliki keterbatasan komunikasi sehingga tak bisa mengungkapkan apa yang ia butuhkan.
“Maka orangtua perlu tahu penyebabnya mungkin ia lapar atau sedang merasa lelah. Peluk dan cium untuk anak bisa jadi senjata agar ia mau bercerita kepada orangtua,” tambahnya.
Wah cara yang dilakukan Gigi perlu kita contoh ya, Bu!
Bobo Fun Fair dan Jelajah Kuliner Bintang Jadi Ajang Nostalgia di Uptown Mall BSBCity Semarang
Penulis | : | Soesanti Harini Hartono |
Editor | : | Soesanti Harini Hartono |
KOMENTAR