Nakita.id - Buang air besar berdarah mungkin banyak terjadi pada anak.
Namun, Ibu perlu mengetahui bahwa hal ini dapat berbahaya bagi anak.
Buang air besar pada anak-anak mungkin tampak jelas (toilet setelah buang air besar). Warna darah bisa berkisar dari merah terang sampai cokelat kopi atau bahkan hitam.
Dalam kebanyakan kasus, penampilan darah dalam tinja pada anak-anak bisa dilihat dengan mudah yang mungkin tidak memerlukan penanganan medis.
Tapi dalam beberapa kasus, ini mungkin merupakan pertanda kondisi kesehatan yang serius.
Oleh karena itu penilaian dan diagnosis yang tepat harus dilakukan untuk setiap kasus pendarahan rektal pada anak-anak untuk meminimalkan risiko komplikasi.
Baca Juga: Cara Mudah Membiasakan Anak Untuk Buang Air Besar dan Kecil di Kamar Mandi
Beberapa penyebabnya adalah fissures anal mengacu pada sungsang dalam kontinuitas mukosa dubur yang dapat menyebabkan rasa sakit, ketidaknyamanan dan adanya darah pada tinja pada anak-anak.
Tinja yang keras membentang dinding rektal dan lapisan saluran anal yang dapat menyebabkan robek atau retak.
Dengan seringnya buang air besar seperti diare, lapisan anus bisa menjadi jengkel, sehingga kondisinya memburuk.Gelajanya adalah: gatal, iritasi, dan nyeri saat buang angin besar.
Kondisi ini cukup umum terjadi pada anak-anak dan dapat sepenuhnya dipecahkan dengan perawatan dasar.
Oleh karena itu penanganan juga harus segera dicari.
Aplikasi beberapa salep juga dapat membantu mengurangi rasa sakit dan ketidaknyamanan.
Baca Juga: Ini Cara Mudah Buang Air Besar Menurut Ahli Kesehatan, Nomor 3 Tak Disangka
Seringkali buang air besar berdarah pada anak dikarenakan sembelit.
Ada juga kasus yang disebabkan oleh alergi terhadap makanan tertentu seperti susu sapi dan protein kedelai menjadi yang paling umum.
Bahkan bayi yang masih menyusui bisa mengalami hal ini jika Ibu mereka mengonsumsi banyak protein yang mereka alergi.
Dalam kasus seperti itu akan mudah diatasi jika Ibu menghilangkan susu sapi dan protein kedelai dari daftar makanan.
Dalam kasus bayi yang masih menyusui ini juga bisa terjadi karena kelebihan ASI karena laktosa difoemilk dapat mengiritasi perut.
Baca Juga: Usai Buang Air Besar, Wanita Ini Jadi Hilangan Ingatan! Ternyata Ini Penyebabnya
Berikut adalah cara menangani buang air besar berdarah pada anak yaitu menjaga tubuh tetap aktif secara fisik, meningkatkan status hidrasi pada anak, dan mendorong anak mengonsumsi makanan berserat tinggi.
Jika terjadi retakan serius, dokter mungkin melakukan operasi untuk menutup area yang diregangkan. (*).
Penulis | : | Soesanti Harini Hartono |
Editor | : | Soesanti Harini Hartono |
KOMENTAR