Nakita.id – Penggunaan media sosial memang harus dilakukan dengan hati-hati terutama pada anak-anak.
Masalah seperti cyber bullying atau bullying yang dilakukan melalui media internet sangat rentan terjadi menimpa anak.
Hal ini yang terjadi pada anak dari artis Uya Kuya.
Cinta Kuya, begitu panggilannya beberapa waktu lalu sempat mengadakan giveaway atau semacam perlombaan untuk mendapatkan tiket konser boyband asal Korea Selatan, Wanna One.
Baca juga: Yang Harus Mama Lakukan Jika Anak Menjadi Korban Bullying
Sayangnya hal ini malah memancing perilaku bullying oleh akun instagram @talithaaww yang mengomentari perlombaan yang digelar oleh Cinta dengan kata kasar.
"HEH KAU B***S*T BGT BISA LGSG BELI. APA KABAR YG NGANTRI DRI PAGI!? LO MENTANG2 ANAK ARTIS LGSG BISA BELI PDHL TIKETNYA UDAH ABIS!" ujarnya.
Geram anaknya difitnah dan di-bully, Uya Kuya kemudian melacak sang pemilik akun untuk meminta maaf.
Uya Kuya pun mengunggah video permintaan maaf dari pemilik akun instagram tersebut.
Menurut Uya, hal ini ia lakukan agar tidak terjadi cyber bullying khususnya di kalangan anak-anak.
Baca juga: Yang Perlu Orangtua Lakukan Agar Anak Tak Jadi Pelaku Bullying
Memang kita sebagai orangtua harus mewaspadai perilaku yang berdampak buruk pada psikologis anak ini. Sebab, kasus cyber bullying sendiri sangat banyak terjadi di Indonesia.
Dilansir dari Cyber Bullying Research Center, terdapat sebuah studi yang dilakukan di Indonesia mengenai jumlah kasus bullying yang terjadi di dunia maya.
Sebanyak 102 siswa SMP di Jogjakarta dijadikan sampel dalam studi ini. Hasilnya sebanyak 80% siswa pernah mengalami cyber bullying.
Angka yang cukup besar ini membuat Ibu perlu lebih terbuka dan melakukan pengawasan agar si kecil tak jadi korban.
Baca juga: Tahukah Ibu : Pelaku Bullying Biasanya Punya Orangtua yang Kasar
Sherri Gordon, seorang aktivitis advokasi pencegahan bullying mengungkapkan ada beberapa dampak negatif negatif jika anak mengalami bullying di internet khususnya media sosial.
1.Anak tidak merasa tidak memiliki kekuatan karena merasa orang lain melihatnya lemah dan tidak berguna.
2.Anak akan merasa semakin tertekan mengingat ia mengetahui bahwa akan ada banyak orang yang mengetahui kelemahannya.
Media sosial memiliki sifat sangat terbuka sehingga mereka takut kalau akan banyak orang ikut melakukan bullying pada dirinya.
3.Anak bisa saja jadi sosok yang pemarah dan enggan memaafkan orang yang membuatnya jadi terpuruk akibat bullying.
L'Oreal Bersama Perdoski dan Universitas Indonesia Berikan Pendanaan Penelitian dan Inovasi 'Hair & Skin Research Grant 2024'
Penulis | : | Gisela Niken |
Editor | : | Gisela Niken |
KOMENTAR