Nakita.id - Selama mengonsumsi suplemen, perhatikan benar dosis pemberiannya.
Untuk membantu konsumen, pihak produsen umumnya mencantumkan dosis dan aturan pakai pada setiap kemasan.
Bahkan suplemen khusus untuk anak juga mencantumkan kategori usia anak.
Namun mengingat pemberian suplemen juga umumnya atas anjuran dokter, ada baiknya orangtua mengonsultasikan hal ini pada dokter guna menghindari kebingungan.
Baca Juga : Diet Sehat Kaya Vitamin C Dapat Menurunkan Resiko Katarak Hingga 20%
Dengan memerhatikan dosis dan aturan pakai yang tertera di kemasan serta saran dokter, kesalahan seperti kekurangan maupun kelebihan dosis bisa dihindari.
Mayoritas produsen umumnya menganjurkan agar suplemen diberikan di pagi hari.
Alasannya tak lain karena aktivitas dimulai di pagi hari dan di saat itulah individu butuh asupan tambahan dari suplemen tadi.
Baca Juga : 6 Mitos Seputar Vitamin dan Suplemen Untuk Anak, Untuk Anak Jangan Coba-Coba!
JIKA KELEBIHAN SUPLEMEN
Menurut dr. Zakiudin Munasir, SpA(K)., dari Subbagian Alergi Imunologi Anak RSUPN Cipto Mangunkusumo, inilah kemungkinan yang akan terjadi:
VITAMIN LARUT DALAM AIR
Vitamin yang larut dalam air adalah vitamin B dan C. Kelebihan konsumsi vitamin yang larut dalam air ini secara otomatis akan dikeluarkan oleh tubuh.
Namun, dosis pemberian vitamin C tak bisa diabaikan. Meski larut dalam air, rangkaian proses penyerapan sebelum kelebihannya dibuang lewat urin tetap membutuhkan kerja ginjal.
Semakin banyak kelebihannya, semakin berat kerja ginjal.
Baca Juga : Berita Kesehatan Wanita: Penting Konsumsi Suplemen Ini Sebelum Hamil untuk Cegah Cacat Janin!
VITAMIN LARUT DALAM LEMAK
Vitamin yang larut dalam lemak adalah vitamin A,D,E, dan K. Kelebihan vitamin-vitamin ini akan terakumulasi dalam tubuh, terutama di hati.
Menurut Vera Uripi dari Laboratorium Kulinari dan Dietetik, IPB, Bogor, kebutuhan tubuh akan vitamin A pada bayi sampai dengan anak berusia 12 tahun berkisar antara 350500 SI per hari.
Kelebihan konsumsi vitamin A justru dapat menyebabkan kulit menjadi kuning karena pigmen dalam provitamin A yang terdapat pada vitamin A dapat memengaruhi betakaroten dalam jaringan kulit.
Kelebihan vitamin A dalam dosis yang sangat tinggi bahkan dapat menyebabkan pembesaran hati dengan gejala mual, dan muntah, selain tubuh terlihat kuning.
Baca Juga : Ini Risiko yang Terjadi Bila Kelebihan Mengonsumsi Suplemen Vitamin A
Sama seperti vitamin A, kebutuhan akan vitamin D, E, dan K juga tidaklah terlalu banyak.
Bayi sampai anak usia 12 tahun kebutuhannya berkisar antara 7,5-10 mikrogram per hari. Kebutuhan ini sudah dapat tercukupi melalui susu dan bermain di kehangatan matahari pagi.
Bahkan, vitamin K dapat diperoleh langsung dari tubuh karena tubuh dapat memproduksinya sendiri.
Pada anak dengan gangguan kesehatan tertentu yang dianjurkan mengonsumsi suplemen, pemberian berlebih justru akan menambah masalah.
Baca Juga : Bagikan Pose dengan Baju Sangat Seksi, Marshanda Lakukan Trik Ini Agar Terhindar dari Hujatan Warganet
Contohnya, suplemen yang mengandung vitamin A, D, E, dan K, bila berlebih akan ditimbun dalam lemak dan di hati yang dapat memicu rasa mual sehingga anak malah jadi kehilangan nafsu makan.
SUPLEMEN PERANGSANG NAFSU MAKAN
Cara kerja suplemen ini adalah menstimulasi saraf tertentu supaya mengeluarkan enzim-enzim yang merangsang nafsu makan.
Jika dipakai dalam waktu lama atau berlebihan, dikhawatirkan justru berakibat enzim-enzim perangsang nafsu makan yang semestinya muncul secara alami tidak akan diproduksi tanpa rangsangan asupan dari suplemen.
SUPLEMEN PENINGKAT KONSENTRASI
Suplemen yang diformulasikan untuk meningkatkan konsentrasi bekerja dengan merangsang sel saraf di otak. Pada orang dewasa, sel-sel saraf yang dirangsang memang dapat meningkatkan konsentrasi sebab sel-sel otaknya sudah tidak tumbuh lagi.
Baca Juga : Bantah Dicomblangkan Ahmad Dhani, Keluarga Maia Estianty dan Irwan Mussry Sudah Dekat Sejak Kecil!
Pada anak, kelebihan suplemen ini dianggap merugikan karena sel-sel saraf anak usia dini sedang tumbuh dan berkembang secara alami.
Bila dirangsang secara berlebihan akan terjadi pertumbuhan yang tidak semestinya.
Yang juga harus dipahami orangtua, teramat wajar bila anak masih memiliki rentang konsentrasi yang relatif pendek. Seiring dengan pertambahan usia, rentang konsentrasinya juga akan bertambah panjang.
MINERAL
Kebutuhan tubuh akan mineral dibedakan menjadi 2, yakni mineral makro dan mineral mikro.
Baca Juga : 4 Cara Melakukan Deteksi Dini Penyakit/Kelainan Bawaan pada Si Kecil
Mineral makro berarti kebutuhan tubuh akan mineral tersebut lebih dari 100 mg per hari. Yang termasuk dalam kategori ini antara lain kalsium, fosfor, magnesium, natrium, klor, kalium dan sulfur.
Jika kebutuhan akan mineral tertentu kurang dari 100 mg per hari, maka masuk kategori mineral mikro. Di antaranya besi, seng, tembaga, yodium, mangan, fluor dan kobal.
Kelebihan mineral akan meracuni tubuh. Contohnya, kelebihan zat besi akan terakumulasi di hati yang selanjutnya dapat menimbulkan gangguan fungsi hati.
4 Rekomendasi Susu Penggemuk Badan Anak yang Bisa Bikin Si Kecil Lebih Gemuk dan Sehat
Penulis | : | Gazali Solahuddin |
Editor | : | Gazali Solahuddin |
KOMENTAR