Nakita.id - Seorang Ibu dengan dua anak asal Melbourne, Sara Chiver dinyatakan mengidap kanker otak mematikan pada Maret lalu.
Sara memiliki tiga tumor di otaknya, semuanya tidak bisa dioperasi dan tidak bisa disembuhkan.
"Berita itu sangat menyedihkan," ungkap Sara.
"Saya ingin memanfaat waktu yang saya miliki dengan anak-anak saya," tambahnya.
Namun, Sara dan sang suami, Leigh, harus kembali menerima kabar mengenai putra keduanya, Alfie yang berusia 18 bulan, bahwa bayinya tersebut ternyata juga mengidap penyakit kanker otak, jenis kanker yang berbeda dari Ibunya, namun sama ganas, agresif, dan mematikan.
Orangtua mana yang bisa menerima pernyataan, bahwa bayi yang belum lama ia lahirkan pun mengindap penyakit yang sama dengan dirinya.
"Dia bahkan belum memulai hidupnya."
"Dia belum bisa melakukan semua hal seperti yang saya lakukan dalam 34 tahun ini," ujar Sara.
Suami Sara pun mengungkapkan "kami sama sekali tidak berharap hal-hal buruk seperti ini terjadi dan terjadi lagi."
"Namun nyatanya memang terjadi."
Baca juga : Jangan Sepelekan Kanker Lidah yang Gejalanya Mirip Sariawan
Alfi sendiri didiagnosis mengidap kanker otak jenis atypical teratoid rhabdoid.
Menurut dokter spesialis, Chris Xenos, tumor yang derita Alfi sebenarnya langka, hanya terjadi 1 dalam 3 juta.
Sedangkan Sara, sang Ibu mengidap kanker otak yang dikenal dengan, glikoma.
Dokter Bhada Kavar mengatakan bahwa dirinya belum pernah melihat orangtua dan anak terkena kanker otak dalam waktu bersamaan.
"Saya kira ini sangat langka," ujar Kavar.
Kanker otak membunuh lebih banyak anak daripada penyakit lainnya.
Meski kemungkinan terhindar dari kematian akibat kanker jenis lain sudah meningkat 20 persen selama 30 tahun terakhir, namun tingkat harapan hidup dari kanker otak hanya naik 1 persen.
Pemerintah Australia mengumumkan akan memberi dana $ 50 juta guna menyamai dana yang disumbangkan Yayasan Cure Brain Cancer dan Yayasan Minderoo dari Twiggy Forest untuk menandai penelitian mengenai kanker otak.
Baca juga : Jangan Abaikan Sakit di Bagian Perut Karena Bisa Jadi Tanda Kanker Ovarium
"Ini akan memberikan harapan bagi keluarga seperti saya yang terkena dampak besar dari kanker otak." ujar Sara dengan mata berlinang.
"Mungkin tidak dalam masa kehidupan saya, namun semoga dalam masa kehidupan Alfie, mereka menemukan pengobatannya."
Kavar mengungkapkan, kanker otak adalah penyakit yang mematikan.
"Kita perlu memahaminya lebih baik," ujarnya.
"Dan satu-satunya cara untuk memahaminya lebih baik adalah bekerja lebih keras dalam menelitinya."
Sara sebelumnya tampak sehat dan berlatih untuk lomba half maraton pada 2008 lalu, ketia dia mengalami kejang-kejang dan kemudian ditemukan sebuah tumor.
Sara kemudian menjalani operasi dan bebas dari kanker sampai bulan bulan Maret tahun ini, ketika dalam semuah pemeriksaan ditemukan kembali tiga tumor baru bersifat agresif di otaknya.
"Dokter saya mengatakan mereka tidak bisa melakukan operasi dari letak tumor tersebut," kata Sara.
Sebulan lalu, pemeriksaan lanjutan menemukan bahwa dua dari tiga tumor Sara mengecil karena pengobatan yang dijalani, namun tumor yang satunya lagi tumbuh sangat besar.
Kondisi tersebut membuat tangan dan kaki kanan Sara lumpuh.
Di akhir Oktober, Sara menjalani operasi untuk mengecilkan tumor besar tersebut dengan harapan akan memberinya kemudahan bergerak, dan harapan untuk hidup lebih lama.
Pada saat yang sama, Alfie menunjukan gejala, awalnya Sara dan sang suami mengira itu adalah efek dari tumbuhnya gigi Alfie, namun setelah dilarikan ke gawat darurat dan menerima pengobatan antibiotik, hal tersebut tidak menunjukan perbaikan.
Hingga pada suatu malam, Leigh melihat Alfie kejang.
"Dia menangis seperti bayi pada umumnya, namun tangan kirinya tidak banyak bergerak."
Setelah melakukan pemeriksaan, hal mengejutkan disampaikan oleh dokter, bahwa Alfie memiliki tumor sebesar buah pir di otaknya.
"Kami semua menangis bersama," ujar Sara
Sejak saat itu, Alfie kini sudah menjalani tiga kali proses operasi untuk membuat tumornya tersebut mengecil dan mengurangi cairan dalam otaknya.
Baca juga : Waspada, 8 Tanda dan Gejala Tak Biasa dari Kambuhnya Kanker Payudara
Pada 25 Oktober lalu, Sara melakukan sebuah operasi beresiko tinggi, namun operasi berjalan dengan baik.
Sara sekarang menjalani rehabilitas dan sudah bisa bergerak dengan baik.
Dia berharap ini akan memberikannya waktu lebih banyak, guna bisa membantu Alfie berjuang dengan penyakitnya.
"Tingkat harapan hidup anak-anak dengan kanker otak tidaklah bagus," ungkapnya.
"Namun, saya akan terus membuatnya berjuang dan tidak akan membiarkannya menjadi korban."
Penulis | : | Saeful Imam |
Editor | : | Saeful Imam |
KOMENTAR